Dari hasil Q1/2014, ada 2 saham coal yang masuk ke keranjang portofolio saya, PTBA dan ADRO. Saya suka PTBA krn cadangan batubaranya yang terbesar, katanya bisa untuk 100thn ke depan.. :) Kalo ADRO saya beli krn saya suka growthnya dan harganya juga masih murah, menurut saya..
LK Q1/2014 PTBA (juta Rp)
1. Current ratio = aset lancar : liabilitas jangka pendek = 2,09x
2. DER = total liabilitas : total ekuitas = 0,71x
3. jumlah ekuitas = 7.104.398 ; growth = minus 1%
4. jumlah saham = 2.340.131.850 lembar
5. Book Value = Rp 7.104.398.000.000 : 2.340.131.850 = Rp 3035,896
6. jumlah aset = 12.150.595
7. Penjualan = 3.093.648 ; growth = 11,39%
8. Laba usaha = 666.994; growth = 13,12%
9. Laba periode berjalan = 541.694 ; growth = 8,85%
10. EPS = Rp 247 ; growth = 14,88%
11. ROE = 30,5%
12. Arus kas operasi < laba periode berjalan
13. Kas = 3.573.019
14. @ 10800, PER = 10,93x
PBV = 3,56x
Yield = ROE : PBV = 8,57%
15. harga wajar = Rp 14180 ---> MOS = 23,8%
Dari chart, PTBA sekarang masih berada di bawah MA 100 Weekly, dan MACD Weekly juga masih di bawah 0. Menurut pengalaman saya, biasanya kalo saham ada growth, harga di bawah MA 100 weekly dan MACD weekly masih di bawah 0, saham ini masih murah.. :)
Yield-nya juga masih di atas BI rate dan MOS pun masih 23%. Jadi saya masih optimis, upside untuk PTBA ini masih lumayan, walaupun mungkin belum akan bisa balik ke all time high-nya karena labanya juga belum cetak all time high.. :)
Disclaimer ya.. :)
Rugi tanggung sendiri, ngga punya barang juga tanggung sendiri.. :)
Regards,
V3
Untuk hitungan detil metode valuasinya, bisa dilihat di sini :
http://analisa-hargawajar-saham.blogspot.com/2014/05/analisa-lk-q12014-adro.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar