Kamis, 25 April 2013

Astra grup, LK Q1 turun semua..

Yang punya saham astra grup, coba tolong diperhatikan, ini EPS growth-nya rata-rata minus semua..

1. ASII ---> EPS growth = minus 7,83%

2. AALI ---> EPS growth = minus 5,7%

3. UNTR ---> EPS growth = minus 25,92%

4. ASGR ---> EPS growth = minus 22%

It's time to leave astra grup, i think.. Disclaimer yaaaa...

Tadi saya sdh jual semua ASII yang saya punya, di Rp 7600, modal Rp 6850.

AALI soon akan saya jual juga, modal Rp 18500, bakal CL kynya. 
Tapi gpp, drpd nanti keseret turun lama..


Regards,
- V3 -




Saham dengan EPS GROWTH > 20%, LK Q1/2013

Beberapa saham dengan EPS growth > 20%, based on LK Q1/2013 :


1. PANS :  EPS growth 55,58% ;  ROE 43,23% ; EPS Rp 155,98 ---> di harga Rp 4075 saham ini sangat murah, PER hanya 6,53x... sayangnya bukan saham syariah, jadi saya ngga bisa ikutan beli :)

2. ARNA : EPS growth 117,65% ; ROE 45,75% ; DER 0,79x ; EPS Rp 37

3. BTPN : EPS growth 27,27% ; ROE 27,58%; EPS Rp 98

4. BPFI : EPS growth 48,63% ; ROE 17,9% ; EPS Rp 35,39 ---> ini saham murah banget, tapi saya belum cek lebih detil. Yang jelas bukan saham syariah :D. Di harga Rp 240, PER cuma 1,7x..... Calon naik tinggi ini .. Disclaimer yaaaa.. :)


Untuk PANS dan BPFI, tolong di-cek ulang lagi hitungan EPS-nya, karena ada yang bilang kalo datanya meragukan..



5. WIKA : EPS growth 62,9% ; ROE 23,47% ; DER 2,8x ; EPS Rp 25,69

6. BVIC : EPS growth 29,7% ; ROE 12,85% ; EPS Rp 7,16

7. ADHI : EPS growth 105,8% ; ROE 3,9% ; DER 5,94x ; EPS Rp 64

8. IDKM : EPS growth 35,16% ; ROE 60,5% ; DER 1,13x ; EPS Rp 6,92

9. ROTI : EPS growth 72,4% ; ROE 32,7% ; DER 0,92x ; EPS Rp 55,27

10. BBNI : EPS growth 33,73% ; ROE 14,77% ; EPS Rp 11

11. PANR : EPS growth 83,27% ; ROE 7,4% ; DER 2,5x ; EPS Rp 4,82

12. CASS : EPS growth 44,4% ; ROE 59,8% ; DER 1,1x ; EPS Rp 13

13. DUTI : EPS growth 59,6% ; ROE 13,25% ; DER 0,27x ; EPS Rp 80,94

14. BMRI : EPS growth 26,47% ; ROE 21,9% ; EPS Rp 184,43

15. BSDE : EPS growth 369% ; ROE 44% ; DER 0,5x ; EPS Rp 71,06

16. MYOR : EPS growth 57,7% ; ROE 27,16% ; DER 1,49x ; EPS Rp 287

17. SMGR : EPS growth 22,35% ; ROE 25,26% ; DER 0,42x ; EPS Rp 208

18. TOTL : EPS growth 47,8% ; ROE 28,19% ; DER 2,13x ; EPS Rp 14,04

19. GJTL : EPS growth 35,61% ; ROE 23,71% ; DER 1,39x ; EPS Rp 99

20. ADES : EPS growth 56,5% ; ROE 37% ; DER 0,8x ; EPS Rp 36

21. CTRA : EPS growth 158% ; ROE 16,8% ; DER 0,76x ; EPS Rp 14,2

22. CTRS : EPS growth 89% ; ROE 17,8% ; DER 1,15x ; EPS Rp 51

23. CTRP : EPS growth 167% ; ROE 18,7% ; DER 0,42x ; EPS Rp 32

24. LPKR : EPS growth 23% ; ROE 24,4% ; DER 1,24x ; EPS Rp 11,05

25. BBRI : EPS growth 20,12% ; ROE 32,65% ; EPS Rp 212,02

26. ULTJ : EPS growth 150% ; ROE 25,73% ; EPS Rp 40

27. KIJA : EPS growth 281% ; ROE 19% ; DER = 0.78x ; EPS Rp 10,09

28. INDX : EPS growth 108% ; ROE 45,9% ; DER 2,09x ; EPS Rp 18,83 ---> sepertinya ini bisa naik lumayan tinggi juga, krn PER di harga Rp 355 baru 4,71x  ---> sayangnya bukan saham syariah, jd saya ngga bisa beli.. :)

update per 24 mei 2013, INDX sudah masuk dalam daftar saham syariah (untuk Juni - Desember 2013)


29. KBLM : EPS growth 167% ; ROE 13,2% : DER 1,5x ; EPS Rp 8







Tulisan ini masih akan terus di-update..

Bukan rekomendasi BUY. Cek dulu sahamnya kalo mau beli :)


Regards,
- V3 -


Selasa, 23 April 2013

PTBA Q1/2013 dan AALI Q1/2013

Berita 23 April 2013 di etrading :

AALI ---> Laba AALI turun 5% di Q1/2013, dari Rp 377,9M jadi Rp 356,36M

PTBA ---> Laba PTBA turun 43% di Q1/2013, dari Rp 867,34M di Q1/2012 jadi Rp 493,18

Saya belum cek LK lengkapnya, krn belum ada.

Tapi dengan sekilas berita ini, saya pikir thn 2013 masih suram utk saham-saham coal dan cpo.

Mungkin akan bikin lower low dibanding 2012 kmrn.

So, hati-hati untuk yang pegang saham coal dan cpo. Ini saham LKnya masih turun, secara chart juga downtrend. Selama labanya belum bisa naik, nyaris impossible harganya bisa naik terus...

Saya pribadi masih punya saham cpo dan coal, tapi jumlahnya ngga banyak, dan saya kuat melihat porto saya merah, krn pada waktu saya beli, saya tau resiko yang saya hadapi ketika beli saham ini.

Nanti setelah LK keluar, kita review lagi tentang saham-saham ini...


Regards, 
- V3 -




Selasa, 16 April 2013

Menganalisa saham berdasarkan Laporan Tahunan, contoh : SSIA

Beberapa laporan tahunan (Annual Report) sudah keluar. Saya ingin tulis sedikit cara  utk menganalisa  suatu saham berdasarkan laporan tahunannya.

Biasanya, laporan tahunan saya pakai pd saat saya pertama kali akan masuk ke suatu saham. Laporan tahunan ini saya gunakan untuk melihat "KONSISTENSI KINERJA" suatu emiten dalam beberapa tahun terakhir.

Mungkin perlu saya tulis ulang di sini, ya, bahwa pada saat saya akan beli saham (untuk investasi), saya akan check dulu apakah saham ini ada growth dalam beberapa tahun terakhir, minimal 3 thn terakhir.

1. Saya liat bagaimana peningkatan salesnya, laba operasinya, laba bersihnya, EPS-nya, dan juga ekuitasnya.

2. Setelah itu baru saya liat ROE dan DER-nya.

3. Yang terakhir, baru hitung valuasi. 

Jadi, valuasi adalah langkah terakhir. Bila suatu saham udah ngga masuk di kriteria pertama atau kedua, ya ngga usah hitung valuasinya. 
Karena udah ngga layak beli :)


Di sini saya pakai contoh kasus pada saham SSIA.

Pada laporan tahunan SSIA, di bagian iktisar keuangan, ada beberapa data finansial dari thn 2008 - 2012.

Kita perhatikan saja beberapa data yang penting, biar ngga terlalu pusing :)


1. Data Pendapatan (Revenue/Sales), data dalam Miliar rupiah

Pendapatan SSIA 2008 = 1753
Pendapatan SSIA 2009 = 1484
Pendapatan SSIA 2010 = 1690
Pendapatan SSIA 2011 = 2879
Pendapatan SSIA 2012 = 3565

Terlihat, pendapatan di 2009 mengalami penurunan dibanding 2008 (mungkin krn efek krisis subprime).

Tapi secara konsisten, kita bisa lihat, dr 2009 - 2012, SSIA ada peningkatan pendapatan.
Dr 2009 - 2012, pendapatan SSIA meningkat ={ (3565 - 1484) : 1484 } x 100% = 140,2% 

Selain dengan cara di atas, kita dapat juga menghitung CAGR (compounded average growth rate) pendapatan SSIA untuk mengetahui berapa kenaikan pendapatan rata-rata per tahun

Menghitung CAGR bisa dengan menggunakan kalkulator CAGR (googling aja, banyak kok di internet), ngga perlu masuk2in rumus lagi.

Dengan kalkulator CAGR, kita bisa hitung, rata-rata peningkatan pendapatan per tahun SSIA = 33,93%/thn [untuk tahun 2009 - 2012, saya pakai n(tahun)= 3].

Sedangkan untuk pendapatan SSIA 1 thn terakhir, ada peningkatan (growth) = (3565 - 2879) : 2879 = 23,8%

Note : Bagi yang gemar menggunakan rumus PEG, karena growth rata-rata 3 thn terakhir lebih besar drpd growth 1 thn terakhir, saya pikir sebaiknya gunakan average growth yang lbh kecil, yaitu 23,8% ini.  Disclaimer, ya .. :)




2. Data Laba Usaha (Operating Income), data dlm miliar rupiah

Laba usaha SSIA 2008 = 121
Laba usaha SSIA 2009 =  86
Laba usaha SSIA 2010 = 161
Laba usaha SSIA 2011 = 456
Laba usaha SSIA 2012 = 922

Sama seperti pendapatan, laba usaha SSIA pada 2009 mengalami penurunan dibanding 2008. 
Tapi secara konsisten, laba usaha ini terus naik dr 2009 - 2012.

Kenaikan laba usaha dr 2009 - 2012 = {(922 - 86) : 86} x 100% = 972%

Dengan kalkulator CAGR, rata-rata kenaikan laba usaha tahunan = 120,5%/thn

Peningkatan laba usaha SSIA dalam 1 thn terakhir = {(922 - 456) : 456} x 100% = 102,2%



Dengan menggabungkan data pendapatan dan laba usaha, terlihat bahwa pendapatan SSIA dr 2009 -2012 meningkat 140,2 %, tapi laba usahanya meningkat jauh lebih tinggi, 972%.. Emiten ini sangat efisien dalam kegiatan operasionalnya :)





3. Data Laba (Rugi) Bersih dan Laba (Rugi) Komprehensif, dlm miliar rupiah

Karena SSIA menggunakan 2 data ini dalam ikhtisar laporan keuangan, saya ambil yang paling bawah saja, yaitu data Laba (Rugi) Komprehensif.

Laba (Rugi) Komprehensif SSIA 2008 = minus 20
Laba (Rugi) Komprehensif SSIA 2009 =  21
Laba (Rugi) Komprehensif SSIA 2010 = 115
Laba (Rugi) Komprehensif SSIA 2011 = 252
Laba (Rugi) Komrephensif SSIA 2012 = 708

Pertumbuhan laba komprehensif SSIA dr 2009 - 2012 = {(708 - 21) : 21)} x 100% = 3271%

CAGR laba komprehensif SSIA 2009 - 2012 = 223%/thn




4. Data Laba (Rugi) bersih per saham, dalam rupiah (EPS)

EPS 2008 = minus 11
EPS 2009 = 15
EPS 2010 = 96
EPS 2011 = 55
EPS 2012 = 150

Tidak seperti pendapatan, laba usaha dan laba bersih yang selalu naik dr 2009 - 2012, EPS SSIA masih fluktuatif. 
Tapi tetap terlihat bahwa di 2012 ini, EPS SSIA mencetak all time high :) 
Jadi faktor EPS yang fluktuatif ini masih bisa saya terima sebagai resiko investasi di saham ini..


Well, kadang memang susah ya, untuk nyari saham yang "betul2" bagus.

Biasanya suka ada aja kekurangannya, apa di growthnya, di DERnya, di ROEnya atau lainnya. Sama seperti milih pasangan hidup :D

Dan seperti milih pasangan hidup, akhirnya di antara semua kelebihan dan kekurangannya, kita harus pilih, mana yang KEKURANGANNYA (resiko) masih bisa kita terima :D, biar ngga deg-degan terus selama hold saham ini.

Peningkatan EPS SSIA 2009 - 2012 = {(150 - 15) : 15} x 100% = 900%

CAGR EPS SSIA 2009 - 2012 = 115,4%/thn




5. Total assets, dalam miliar rupiah

Total aset SSIA 2008 = 2251
Total aset SSIA 2009 = 2235
Total aset SSIA 2010 = 2383
Total aset SSIA 2011 = 2938
Total aset SSIA 2012 = 4855

Peningkatan aset SSIA 2009 - 2012 = {(4855 - 2235) : 2235 } = 117,2%

CAGR aset SSIA 2009 - 2012 = 29,5%/thn




6. Total ekuitas, dalam miliar rupiah

Total ekuitas SSIA 2008 = 737
Total ekuitas SSIA 2009 = 758
Total ekuitas SSIA 2010 = 869
Total ekuitas SSIA 2011 = 1100
Total ekuitas SSIA 2012 = 1599

Peningkatan ekuitas SSIA 2009- 2012 = {(1599 - 758) : 758 } = 110,95%

CAGR ekuitas SSIA 2009 - 2012 = 28,25%


Pertumbuhan aset SSIA lebih besar daripada pertumbuhan ekuitasnya.
Ini menunjukkan kalo emiten ini lebih seneng minjem duit dalam ekpansinya. Jadi kita harus punya batas tegas, sampai mana kita msh bs toleransi thd tingkat utang emiten ini. 
Misal : kita tetapkan DER maksimal 2. Begitu DER SSIA di atas 2, kita harus segera melepas SSIA dalam portofolio, karena resiko bisnisnya sdh semakin membesar (menurut kita).. 


Oya, krn saya penggemar saham-saham yang bagi deviden, dr data BEI, SSIA ini baru thn lalu  saja (dr EPS 2011) membagikan deviden.
Ya, at least sdh ada niat baik dr manajemen utk berbagi keuntungan dengan investor ritel  :)
Mudah-mudahan thn ini akan bagi deviden lagi... :)

Tambahan info : 16 april 2012, hasil RUPS SSIA memutuskan akan membagikan deviden Rp 30/saham dari EPS 2012, cum date tgl 15 Mei 2012 jam 16.00 WIB  


Ok, 6 kriteria itu saja yang biasanya saya liat dalam Laporan tahunan. Untuk indikator rasio keuangan, bisa lgsg dilihat, ngga perlu hitung lagi. 

Dari analisa kinerja SSIA bbrp tahun terakhir, saya dapat menyimpulkan bahwa SSIA adalah saham yang memiliki growth yang cukup menarik dalam 3 thn ini. Tahap 1 --- apakah ada growth pd sales, laba usaha, laba bersih, EPS, aset dan ekuitas dalam 3 thn terakhir --- sudah terlewati. Saham ini lulus screening awal.



Lanjut ke tahap 2.

a. Melihat ROE, Laba (Rugi) bersih terhadap total ekuitas

ROE SSIA 2008 = minus 1,6
ROE SSIA 2009 = 2,3%
ROE SSIA 2010 = 13,3%
ROE SSIA 2011 = 23,4%
ROE SSIA 2012 = 44,2%

ROE SSIA dr thn 2009 - 2012, semakin membaik. di 2012, ROE-nya malah sudah bagus, di atas 30%.


b. Melihat DER, Jumlah liabilitas terhadap total ekuitas

DER SSIA 2008 = 202,2%
DER SSIA 2009 = 178,5%
DER SSIA 2010 = 164,4%
DER SSIA 2011 = 157,9%
DER SSIA 2012 = 199,2%

Dari DER, DER SSIA selalu tinggi, di atas 150% (1,5x). Tapi krn growth SSIA dan ROEnya masih sangat bagus, jadi DER tinggi ini masih saya terima. Mungkin nanti kalo DER sudah jauh di atas 200%, saya kurangi posisi atau keluar sama sekali dr saham ini. Untuk skrg, it's ok for me...


So, tahap 2, sdh lulus. SSIA masih layak dibeli utk investasi.




Sekarang masuk tahap 3 :  Valuasi.


Setelah melihat kinerja saham bbrp thn terakhir, lihat indikator, dan setelah yakin dengan kinerjanya, baru deh hitung valuasinya, biar ngga beli di harga premium. Jadi jangan langsung hitung valuasi, ya...

Untuk apa beli saham yang very undervalued tapi kinerjanya jelek?



Dan untuk saham yang EPS minus (rugi), buat saya ngga pernah ada cerita saham itu murah. Selama EPS minus, saham itu sangat mahal, bahkan di harga Rp 50 sekali pun :)




Dari LK Q4/2012, kita dapatkan harga wajar utk SSIA = Rp 3055.

harga SSIA skrg = Rp 1590. MOS = 47,95% ---> MOS masih cukup besar, masih layak utk buy.. :)




Buat yang merasa ribet ngitung2 sales growth, EPS growth dsb, ya ngga usah diitung.. :D liat aja langsung dr website IDX : 

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/PerformanceSummary/ssia.pdf

atau dr grafik2 di laporan tahunan, liat dari grafik2 sales, laba operasi, laba bersih, EPS dan ekuitas yang ada di situ, ada peningkatan atau ngga tiap tahunnya..


Tapi bagi saya pribadi sih, untuk langkah awal dalam membeli saham yang baru pertama kali akan saya beli, analisa laporan tahunan ini selalu saya lakukan. 
Minimal ini membuat saya ngga kejebak beli kucing dalam karung, atau ngga gampang cut loss (kaya trader aja.. hehe) begitu saham yang saya beli langsung turun harganya.. :)


Sekian sharingnya.. Mudah-mudahan bisa dimengerti ya, apa yang saya tulis.. Agak banyak soalnya, saya sampai pusing sndr milih kata2, biar ngga terlalu berat dicernanya :D


Have a good day, smoga investasinya membawa berkah dunia akhirat.. :)



Regards,
- V3 -




Sabtu, 06 April 2013

New comer in my portfolio : GJTL :)

Bulan ini, saya masukkan GJTL sebagai member baru dalam portofolio saya.

Saya baru perhatikan GJTL ketika keluar Q4/2012-nya kemarin. 
Agak telat sih, tapi gpp deh, better late than never. 
Karena buat saya, di harga Rp 2700, GJTL masih cukup menarik untuk dibeli.. :) Disclaimer is ON..


Ini ringkasan kinerja GJTL dr thn 2008 : 

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/PerformanceSummary/GJTL.pdf



Dari link di atas, terlihat ekuitas dan sales GJTL selalu naik dari 2008.
Tapi untuk laba bersihnya, masih fluktuatif. 


LK Q4/2012 GJTL :

1. Sales growth = 6,25%

2. Operating profit growth = 70,13%

3. EPS growth = 65,82%

4. ROE = 19,83%

5. DER = 1,35x

6. Equity growth = 22,11%

7. EPS = Rp 325

8. Harga sekarang = Rp 2700 ---> PER = 8,31x

9. Valuasi = Rp 5442 ---> MOS = 50,39%

Dengan PER 8,3x dan EPS growth 65,82% , saya pikir GJTL cukup menarik untuk masuk dalam keranjang portofolio investasi.. :) 
Kita pantau lagi nanti di LK berikutnya.. :)

Disclaimer is ON, ya.. :)

Rugi tanggung sendiri.. :)


Regards,
- V3 -




Saham Property, LK Q4/2012

Seperti beberapa periode LK sebelumnya, untuk saham property, saya melihat di SSIA dan LPCK masih ada upside yang cukup lumayan. 
Masih menarik untuk buy and hold di 2 saham ini... 


SSIA Q4/2012

1. EPS growth = 172,7%
2. ROE = 44,3%
3. DER = 1,9x
4. EPS = Rp 150
5. Harga skrg = Rp 1560 ---> PER = 10,4x
6. Valuasi = Rp 3055 ---> MOS = 48,94%


LPCK Q4/2012

1. EPS growth = 57,96%
2. ROE = 33,13%
3. DER = 1,3x
4. EPS = Rp 584,8
5. Harga skrg = Rp 6450 ---> PER = 11,03x
6. Valuasi = Rp 10.945 ---> MOS = 41,07%


Disclaimer is ON, ya.. :)

Rugi tanggung sendiri, as always :)



Regards,
-V3-


Saham Coal, LK Q4/2012

Saham coal sekarang lg bearish berat. Dari LK 2012, EPS-nya semua masih turun dibanding LK 2011.

Di sini, utk saham coal, saya hanya akan review 4 saham, yaitu PTBA, ADRO, KKGI dan HRUM.

Kenapa saya masih mau review saham coal (juga CPO dan alat berat ), wlpn lagi bearish? Well, kadang dalam dunia saham, orang suka over optimis atau over pesimis terhadap suatu saham.

Dan bila orang sdh over pesimis terhadap suatu saham, mereka akan jual terus, tanpa memperhatikan value dr saham tersebut.

Yang saya aneh, walaupun harga coal lagi jatuh, LK lagi hancur, tapi kenapa manajemen saham coal malah melakukan buy back? 
Dan ada para pemegang sahamnya yang menambah kepemilikan saham di saat saham coal lagi terpuruk seperti ini...

Ini kebalikan dari para investor saham yang mayoritas malah saat ini menjauh dr saham coal..

Saya pribadi, dari 2012 kemarin, sdh mulai nyicil2 beli saham coal, cpo, dan alat berat. Tapi memang porsinya saya batasi, ngga lebih dari 25% total porto  saham saya. So far, memang rata-rata masih loss, dgn loss terbesar di HEXA :)

Tapi ngga masalah, selama harga beli saya masih di bawah harga wajarnya, saya masih hold. 

Dan di antara ketiga jenis saham itu (coal, cpo dan alat berat), porsi terbanyak adalah di saham coal. 

Kenapa? 
Karena ada manajemen buy back dan ada pemegang sahamnya yang menambah jumlah kepemilikan saham. 
Itu membuat saya lebih confidence...

Saya coba rangkum lagi beberapa buy back saham pd emiten coal, dan bbrp pemegang saham coal yang kmrn baru menambah sahamnya dengan membeli dari pasar reguler..


1. http://investasi.kontan.co.id/news/boy-thohir-menambah-kepemilikan-saham-di-adaro --- Rabu, 27 Maret 2013, Boy Thohir membeli saham ADRO di harga Rp 1270

2. http://www.tempo.co/read/news/2012/07/13/090416819 --- Sandiaga Uno beli ADRO , 13 Juli 2012, di harga Rp 1380

3. http://www.merdeka.com/uang/kkgi-buyback-saham-rp-200-miliar.html  --- KKGI buy back saham Rp 200 Milyar, 25 Oktober 2012

4. http://bnisecurities.co.id/2012/11/karunia-bara-perkasa-tambah-jumlah-sahamnya-di-harum-energy/ --- Karunia Bara Perkasa, pemegang saham mayoritas di HARUM Energy, menambah jumlah sahamnya, dengan harga pembelian Rp 5150 - Rp 5200, 14 November 2012.

5. http://investasi.kontan.co.id/news/batas-buyback-saham-ptba-sampai-juni  --- PTBA melakukan buy back saham hingga 21 Juni 2013. Harga pembelian yang sudah dilakukan di kisaran Rp 13.626- Rp 14.270 per saham, berita 11 Januari 2013.



Ok, itu di atas td beberapa "sentimen positif" utk ikut "nyemplung" ke dalam saham coal.. :) 
Logika sederhana saya, bila mereka, para manajemen dan pemegang saham coal saja berani beli saham coal di saat harga terpuruk seperti ini, kenapa saya tidak? 
Krn horison investasi para manajemen saham coal itu tentu jangka panjang (sama dengan saya), ngga cuma cari profit instan seperti trader-trader saham yang kita kenal :)

Itu alasan pertama saya beli saham coal. 
Because I TRUST the management. 
Dan saya hanya beli saham coal, yang manajemennya melakukan buy back saham, atau yang pemegang sahamnya menambah kepemilikan saham di saat seperti ini. 
Untuk yang ngga, ya saya ngga mau beli :)

Alasan kedua, tentu saja valuasi. 
Apa lagi yang bs saya andalkan, selain senjata valuasi? 

Selama valuasi saya menyatakan bahwa pembelian ini di harga yang cukup menarik (MOS di atas 30%), ya saya akan beli. 
Kalo di bawah MOS 30%, saya ngga mau. 
Kenapa bgtu? Karena saya beli saham ini di masa downtrend. 
Resiko dibawa turun sangat besar. 
Shingga wajar kalau saya mengharapkan MOS yang juga cukup besar...

Cukup ya, ttg penjelasan saya ttg kenapa saya tetap beli saham coal saat ini... :)


LK Q4/2012 ..

Asumsi : kurs $1 = Rp 9500


                                PTBA            ADRO          HRUM         KKGI

EPS growth           -5,75%         -32,9%       -20,3%        -55,5%

ROE                     26,7%          12,75%       36,46%        31,26%

DER                     0,5x             1,23x          0,26x           0,41x

EPS                     Rp 1262        $ 0.0155      $0.04869      $0.024

Harga skrg           Rp 15.050      Rp 1290       Rp 5050        Rp 2300

Valuasi               Rp 22.418       Rp 2311       Rp 8885        Rp 4204

MOS                    32,87%         44,18%        43,16%         45,29%                    

PER                     11,93x           8,76x          10,92x           10,09x


Disclaimer is ON, ya... 
Bukan ajakan untuk beli. 
Hati2, saham2 ini sedang bearish berat.. Butuh mental kuat utk hold.
Ngga dianjurkan untuk yang butuh uang dlm waktu di bawah 3 thn...
Rugi tanggung sendiri... Your money, your responsibility.. :)

Kita tinjau lagi nanti, LK Q1/2013 seperti apa. 
Akan membaik atau memburuk, atau stagnan..


Regards,
- V3 -








Selasa, 02 April 2013

Saham Kabel, LK Q4/2012

Ringkasan kinerja saham-saham kabel based on LK Q4/2012..



                          SCCO             KBLI               JECC


EPS growth           57,75%          96,48%           11,2%

ROE                     25,95%          14,8%             22,4%

DER                     1,27x             0,37x               3,96x

EPS                      Rp 842           Rp 31,24          Rp 211,71

Harga skrg             Rp 5100         Rp 300             Rp 2200

Valuasi                  Rp 14.864      Rp 500             Rp 3626

MOS                      65,7%           40%                39,3%


SCCO dan KBLI memiliki EPS growth yang tinggi. 

Dari MOS, ketiga saham ini masih memiliki MOS yang cukup besar. 

MOS cukup besar + high growth = perfect stock to buy, for me.. :)

Jadi, jgn sampe ketinggalan big profit dr saham2 kabel, ya. Nyesel lho nanti.. :)

Oya, utk SCCO, hati2, ini saham sangat tdk likuid. 
Jadi jangan sampai kejebak ngga bisa jualan nanti..
Disclaimer is ON..

Rugi tanggung sendiri, ya.. :)


Regards,
- V3 -


Saham Pakan Ternak, LK Q4/2012

Dari LK Q4/2012 yang sdh keluar, tampaknya dari 3 saham pakan ternak, CPIN, MAIN dan JPFA, hanya MAIN yang masih berada di bawah harga wajarnya.. :(

Kemarin CPIN saya, modal 2850, sudah saya jual 25% di Rp 5000. 

Cash yang saya dapat dr penjualan CPIN itu, 30% saya belikan GJTL di 2600, 20% saya tambahkan MAIN di Rp 3100, dan sisanya masih berupa cash.
I have no idea what to buy at this time.. 
Mungkin nanti aja belinya, kalo ada saham bagus yg turun lumayan dalam..



Ini sekilas kinerja saham ternak di LK Q4/2012 :



                      CPIN          MAIN         JPFA


EPS growth       13,9%       47,93%       58,3%

ROE                 32,79%     44,35%       22,6%

DER                 0,51x         1,64x         1,3x

EPS                 Rp 164       Rp 179        Rp 472

Harga skrg       Rp 5000      Rp 3075      Rp 9300

PER                30,49x        17,18x        19,7x

Valuasi           Rp 3061      Rp 3647       Rp 8098

MOS               -63%          15,68%       -14,8%


Karena dari MOS, hanya MAIN yang masih layak dibeli, saya cuma berani beli MAIN untuk nambah investasi. 

Tapi CPIN yang saya punya, ngga berani saya jual semua. 75% masih saya hold. 

Kenapa?

Karena ini saham bagus di sektor konsumsi. Saya takut, nanti PER-nya akan naik semakin tinggi , seperti ROTI, UNVR, atau ACES, sehingga saya makin ngga berani untuk beli. So, yg saya lakukan skrg untuk CPIN adalah let the profit run aja. Nikmati devidennya tiap tahun... :)

Disclaimer is ON, ya..


Rugi tanggung sndr.. :)


Regards,
- V3-