Rabu, 27 Maret 2024

TEBE, saham kapal yang harganya masih di sekitar nett value/share

 Saya lagi buka2 LK saham2 kapal, dan agak kaget nemu saham kapal yang harganya masih di sekitar nett value/share-nya. Buat saya, ini value stock banget. Selain itu, dia juga rajin bagi deviden sejak IPO di thn 2019.

Nett value/share = (Jumlah ekuitas - jumlah liabilitas) : jumlah saham beredar

TEBE sampai LK Q3/2023 ini masih mengalami penurunan revenue dan juga laba, akibat normalisasi tarif angkutan kapal, setelah naik tinggi di thn 2022. Sama seperti emiten coal pd umumnya, yg labanya turun di 2023 kemarin. Jadi kalo nanti stelah Lk Q4/2023 TEBE keluar, dan labanya turun, ya ngga usah kaget, dan jangan panik dulu kalo sahamnya jg turun, karena sampai LK Q3 kmrn labanya memang masih turun..

harga sekarang = Rp 780

nett value/share = Rp 744

Book value/share = Rp 833

EPS = Rp 133,71

kas/share = Rp 301

debt/share = Rp 28,36

CFO/share = Rp 127,65

GPM = 53%, OPM = 46%, NPM = 37,7%. Angka yang bagus bgt utk margin profit suatu bisnis.

ROE = 21,4%.

Tahun 2023, sudah bagi deviden interim 2x (Rp 25 dan Rp 30)  dr EPS Rp 133 (sampai september 2023). Manajemennya baik banget yahh, udah bagiin 41% EPS sbg laba aja, padahal labanya lagi turun...

Dengan estimasi DPR 45% , maka kurang lebih DY di deviden final 2023 ini mungkin = [(0,45 * 133 * 4/3) - 25 - 30] : 780 = 3,18%

Tapi jangan terpaku dengan DY yang kecil ini aja. Ini value stock yang bisa kasih devidend yield sekitar 10%/thn, kalo kita mau hold setahun, plus capital gain, bila nanti market sudah mengapresiasi harganya. Jadi sambil nunggu harga tervaluasi dengan baik, minimal kita msh dikasih devidend yield yang cukup baik..

Buat saya, TEBE ini betul2 value stock yang bagus banget, krn selain murah, devidend yieldnya lumayan, kinerjanya cakep,  plus prospek growth ke depannya juga masih bagus. 

Disclaimer on. Rugi tanggung sendiri, krn duit belinya jg duit sendiri kannn....

Semoga saham2 kita akan memberikan hasil yang bagus ke depannya. Aamiin...


Warm regards, 

V3




Rekap pertumbuhan dan laba beberapa emiten dalam beberapa tahun terakhir

 

Saya mencari tau berapa prosentase pertumbuhan revenue dan laba 50 emiten di BEI, yang saya coba ambil dari beberapa sektor, biar lebih terlihat sektor mana yang bagus untuk investasi dalam 5 dan 10 tahun terakhir. Saya masukkan juga ROE dan NPM sbg indikator profitabilitas emiten tsb.

Dan ini data yang saya dapatkan. 

Untuk benchmarking pertumbuhan, ROE dan NPM, saya memakai BBCA, BMRI dan BBRI sebagai patokan. Dari situ, terlihat bahwa yang bisa mengalahkan trio bank ini hanya sektor batubara, hampir dari semua segi (growth, ROE dan NPM).

Saham kapal (sayangnya hanya diwakili oleh TPMA, krn SMDR dan NELY belum keluar LK-nya), bisa mengalahkan tiga bank ini dalam segi growth, tapi tidak di ROE dan NPM. Mungkin sektor perkapalan akan menjadi tujuan investasi yang bagus lagi untuk ke depannya, melihat growth mereka belakangan ini.

Saham consumer (MYOR dan SIDO), agak melambat tumbuhnya 5 thn belakangan ini, mungkin krn daya beli yang juga melemah.

Untuk sektor yang lain (misal property, konstruksi, CPO, poultry) , kelihatan sekali melemahnya dalam 10 thn ke belakang. 

Data di bawah belum lengkap, krn belum semua emiten mengeluarkan LK desember 2023.

Ini saya sdh mengerjakan sebaik yang saya bisa lakukan, dan tetap saja masih banyak kekurangan yang masih bisa disempurnakan lagi.

Tapi dengan data yang ada, masih inline dengan tesis awal investasi long term yang saya anut, sesuai dengan omongan LKH, bahwa di Indonesia ini bisnis terbaik adalah perbankan dan batubara, makanya ngga heran orang terkaya di Indonesia kebanyakan adalah pemilik bank dan tambang batubara.

Disclaimer ON. 

Dari sini juga mungkin masih bisa terlihat, sektor mana yang masih undervalued krn kenaikan labanya, dibandingkan dengan harganya di thn 2018 (apalagi bila PER saat ini masih di bawah 5 atau pbv masih di bawah 1).

Ketika saya kursus saham dulu, tahun 2008, ada senior yang menanyakan, bila kita invest saham, beli saham yang mana?

A. Sedang bagus bisnisnya

B. Akan bagus bisnisnya

C. Pernah bagus bisnisnya

Mayoritas ketika itu menjawab yang akan bagus bisnisnya. Ternyata salah.

Menurut beliau, sebagai investor saham, sebaiknya kita hanya invest di bisnis yang sedang bagus, karena di sini kemungkinan berhasilnya jg besar.

Bila di bisnis yang akan bagus, bisa aja nanti ngga kejadian, alias tetap jelek.

Bila di bisnis yang pernah bagus, bisa aja nanti memang ngga akan pernah pulih.

Dan data di bawah ini bisa memberikan sedikit informasi bisnis mana yang sedang bagus di indonesia, setidaknya dalam 5 thn dan 10 thn terakhir ini.

Nanti akan saya upload ulang lagi bila datanya sdh komplit.






Semoga data yang sedikit ini bisa bermanfaat dalam menentukan portofolio saham investasi kita. 

Sekedar berbagi tips, utk invest long term, saya mengutamakan saham2 dengan ROE di atas 15%, low debt, rajin bagi deviden, tidak ada rugi sama sekali dalam 10 tahun terakhir, dan NPM sebaiknya di atas 10%, biar lebih kuat menghadapi badai ekonomi.

Kalo ada saham yang msh undervalued tapi tidak memenuhi kriteria di atas, saya beli hanya utk kejar capital gainnya aja (bukan untuk invest long term).

Maafkan kalo tulisannya acak2an, karena tadinya hanya untuk konsumsi sendiri (dan saya masih tipikal orang yang apa2 lbh seneng baca buku daripada gadget). tapi lama2 mikir, kok sayang kalo ngga di-share, jadi ini dibantu anak saya utk share di blog..

Semoga hasil investasi kita akan semakin bagus di tahun2 mendatang. Aamiin..

Warm regards,

V3



Jumat, 22 Maret 2024

ADRO, saham coal dgn growth bagus yang masih undervalued..

 Liat LK Q4/2023 ADRO, saya merasa saham ini masih sangat undervalued.

Harga sekarang = Rp 2670.

Kas/share = Rp 1604

Nett value/share = Rp 2118

BVS = Rp 3281

debt/share = Rp 717 (hanya utang berbunga saja)

CFO/share = Rp 558,6

EBIT/share = Rp 1044

EPS = Rp 795

Di harga sekarang, PBV = 0,82 ; EV/EBIT = 1,71 ; EV/CFO = 3,2 ; PER = 3,36


Saya liat lagi growth laba 2013 - 2023 ADRO = 1154 % (di mana laba PTBA hanya tumbuh 239%, dan ITMG tumbuh 174%).

Growth laba 2018 - 2023 ADRO = 314% (di mana laba PTBA hanya tumbuh 22,88% dan ITMG tumbuh 106%).


ROE ADRO :

2013 = 8,55%

2018 = 11,44%

2023 = 24,24%


NPM ADRO 

2013 = 6,98%

2018 = 13,2%

2023 = 28,5%


Dengan PBV ADRO yang baru 0,82x sementara PTBA sudah 1,6x dan ITMG sudah 1,1x , sepertinya memang ADRO masih undervalued.

Apa karena PTBA dan ITMG memiliki DPR yang lebih besar daripada ADRO, sehingga market lebih menyukainya? Time will tell.

Yang jelas, ADRO merupakan salah satu saham coal yang rajin bagi deviden selama 15 tahun terakhir ini, dan seingat saya DPR-nya tidak pernah kurang dr 30%. Jadi ADRO bs dijadikan salah satu alternatif investasi di saham coal yang PBV-nya masih di bawah 1, dengan growth laba yang sangat bagus..

Disclaimer On.

Semoga investasi saham kita akan memberikan hasil yang bagus nanti ke depannya.. Aamiin..


Warm regards,

V3