Selasa, 31 Agustus 2021

WEGE dan PTPP, dua saham konstruksi yang mulai masuk portfolio saya

 Melihat LK Q2/2021 WEGE dan PTPP (dan juga chart monthly mereka), saya mulai memasukkan saham konstruksi ke dalam portfolio saya. Ini tentu juga bukan untuk invest long term, cuma sekedar mencari capital gain juga, karena saya melihat kinerja mereka mulai membaik.


LK Q2/2021 WEGE

Pendapatan masih turun 20%, tapi laba bersih sudah mulai naik 4%.

EPS = Rp 10,54 ; book value per share = Rp 234

Di harga Rp 180, PER = 8,53 dan PBV = 0,77.

WEGE ipo di harga 290 tahun 2017, jadi harga sekarang hanya 62% dari harga IPOnya. 

Untuk WEGE, saya lihat dia sbg saham konstruksi dengan PER yang mungkin paling murah ya, masih di bawah 10. selain itu macd weekly-nya sudah golden cross, jadi saya beli. Ini termasuk salah satu cara swing trading saya, dengan masuk menggunakan macd weekly.. tapi keluarnya ngga usah nunggu dead cross, bgtu sudah cukup dengan cuannya, ya dijual aja :)


LK Q2/2021 PTPP

Pendapatan masih turun 4,3%, tapi laba bersih sudah naik 210% akibat divestasi aset.

EPS = Rp 13,87 ; book value per share = Rp 1728

Di harga Rp 900, PER = 32,42 dan PBV = 0,52

PTPP saya liat menarik karena PBV sudah sekitar 0,5. selain itu kas/share-nya = Rp 882, jadi masih dekat dengan harga sekarang :)


Ok, ini sharing saya tentang salah satu metode trading yang saya lakukan (waktu itu ada yang nanya di sini tentang metode trading saya). jadi selain liat chart, saya pake data LK juga untuk menguatkan analisa saya :)


mudah-mudahan bener, bahwa saham kontruksi sudah bottoming, ngga akan bikin lower low lagi :)


semua disclaimer on juga. rugi tanggung sendiri, ya :)


warm regard,

V3

SMDR dan INDR, saham siklikal yang kinerjanya mulai membaik

 Sebenarnya, SMDR dan INDR sudah niat saya posting di sini sejak LK Q1/2021-nya keluar. Tapi krn ini saham siklus, saya pikir sebaiknya menunggu LK Q2/2021-nya keluar, untuk lebih yakin lagi dlm menghitung valuasinya. Selain itu, SMDR sejak LK Q1-nya keluar (harga waktu itu sekitar Rp 500), terus naik, sehingga saya sendiri ngeri untuk beli. Sekarang, LK Q2 sdh keluar, dan harganya malah turun, dan sdh masuk buy area saya lg, sehingga saya berani untuk posting di sini.


SMDR LK Q2/2021, asumsi 1 USD = Rp 14000

Pendapatan naik 10,93%

Laba bruto naik 87%, dengan Gross profit margin = 22%

Laba bersih naik 387%, dengan nett profit margin = 13%

Kas/share = Rp 630 (sama dengan harganya saat ini)

EPS = Rp 101, Book Value per share = Rp 797, ROE = 25%, ROA = 12%

Di harga 635, PER = 3,14; PBV = 0,79

asumsi Devidend yield 2022 = 6,36% (bila devidend payout ratio = 20%) atau 9,55% (bila devidend payout ratio = 30%)

tapi karena ini emiten siklikal, ngga bisa untuk investasi long term. jadi begitu kinerjanya sdh memburuk, atau cuannya sudah cukup, sebaiknya segera dijual sebelum dibawa turun lagi nanti. 

Tapi saya punya keyakinan, harga masih bisa naik ke PER 7-9 dulu. Disclaimer on ya :)



INDR LK Q2/2021, asumsi 1 USD = Rp 14000

Ini saham yang saat ini sangat tidak likuid, tapi kinerjanya meningkat bagus sekali, dan harga sekarang masih sangat murah.

Pendapatan naik 44%

Laba bruto naik 392%, dengan GPM 14%

Laba bersih naik 3582%, dengan NPM 9,7%

EPS = Rp 854, Book value per share = Rp 8891

Di harga Rp 4090, PER = 2,39 ; PBV = 0,46

Tapi beda dengan SMDR yang selalu rajin bagi deviden (walaupun devidend payout ratio-nya kecil), INDR agak jarang. Data yang saya dapat, thn 2019 dia bagi deviden Rp 340. Tahun lainnya ngga ada datanya. Selain itu, ini juga termasuk saham siklus, jadi ngga bs untuk invest long term. 

Tapi karena harganya sekarang msh termasuk murah, jadi INDR masih ada potensi naik lagi, setidaknya mengejar nilai book valuenya.


Semua disclaimer on ya. Rugi tanggung sendiri :)


Selamat berinvestasi saham, semoga investasi saham kita akan memberikan hasil yang baik nanti ke depannya :)


Warm regards,

V3