Senin, 19 September 2022

LPPF, saatnya invest di saham sektor ritel..

 Saya mulai tertarik beli LPPF saat membaca bahwa perusahaan akan membagi deviden thn depan senilai minimal Rp 525/lembar saham.

Dengan harga LPPF saat ini, Rp 4000, devidend yield yang akan kita dapatkan thn depan sekitar 13%, sudah bagus sekali menurut saya untuk sektor yang baru saja pulih sehabis dihajar pandemi.

Terus saya buka LK Q2/2022nya, ketemu PER di harga Rp 4000, sekitar 5,26 -- masih sangat murah juga untuk industri yang masih akan berpotensi mencetak growth di masa mendatang.

Revenue tumbuh 5,37%, tapi  laba operasinya tumbuh 74%. 

Deviden yang dibagikan utk thn buku 2021 = Rp 350, alias dengan laba bersihnya yang tumbuh di atas 70%, kemungkinan besar memang deviden Rp 525 sudah bisa kita dapatkan, seperti komitmen manajemen yang sudah dipublikasikan di media massa. 

Saya coba baca dan hitung sendiri juga penjelasan tentang buyback saham LPPF di CALK Q2/2022-nya.

Tahun 2021 buyback tahap 1, harga rata2 buyback saham = Rp 2338

Tahun 2021 buyback tahap 2, harga rata2 buyback saham = Rp 3794

Tahun 2022 buyback tahap 1, harga rata2 buyback saham = Rp 5026

Tahun 2022 buyback tahap 2, harga rata2 buyback saham = Rp 5436


Total harga average buyback saham = Rp 4634. Harga sekarang masih di bawah harga rata-rata buyback perusahaan, jd posisi beli kita juga relatif lebih murah.. :)


Dan perusahaan masih akan terus buyback hingga 5 desember 2023.


Biasanya selama perusahaan sedang melakukan buyback,  harga saham akan ditekan biar ngga naik banyak. Tapi di kasus LPPF ini, setidaknya kita sdh punya pengaman yaitu devidend yield yg cukup tinggi, 13% setahun. Anggap aja kita naruh deposito di atas setahun, tapi dengan bunga jauh di atas bunga deposito :)

 Kebetulan chart monthly LPPF juga masih di monthly oversold, masih di area yang enak banget untuk dibeli :)

Jadi, saya masukkan LPPF ke dalam koleksi saham-saham deviden yang saya miliki.. :)

Kalo yang ngga mau bayar pajak deviden, bisa dijual bila menjelang cum date, semoga aja nanti cuannya jg sdh lumayan.. :)

Disclaimer on ya. Rugi tanggung sendiri :)


Warm regards,

V3





9 komentar:

  1. bu, kenapa dikatakan LPPF monthly oversold ? saya pake stockbit, chart monthly nya blm oversold ya. masih di sekitar 44. teori nya <20 br dikatakan oversold kan ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. beda timeframe indikatornya itu. saya pakai stokastik slow 5,3,3 di hots dan sdh masuk di monthly oversold LPPF skrg :) yang jelas sdh di area dekat dgn MA 60 monthly-nya, jadi sudah menarik dibeli dengan asumsi labanya naik dibanding thn lalu.. :)

      Hapus
  2. gak ada pajak deviden mbak....yg penting kita lapor pada saat ngisi SPT.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pajak deviden tetap ada, tapi kita bayar sendiri, ngga otomatis dipotong seperti thn2 sebelum 2020.. kecuali kalo mau reinvest, bisa bebas pajak asalkan selama 3 tahun berturut-turut kita bikin laporannya reinvest ke mana uang devidennya. karena ngga mau ribet bikin laporannya, saya milih bayar pajak sendiri setiap habis terima deviden skrg.. ya anggap aja sambil bantu2 pemasukan negara.. :)

      Hapus
  3. Mba saya lihat LPPF utk PBV dan DER tinggi sekali kalau di bandingkan usaha sejenis seperti RALS. Khusus LPPF ini punya resiko tinggi nggak ya kalau DER sampai 1200 an persen? Trimakasih untuk informasi dan masukannya. Semoga Sehat selalu Mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. diliat dulu utangnya LPPF itu utang berbunga atau ngga. utangnya terbesar adalah liabilitas sewa, bukan utang bank atau utang obligasi. selain itu, diliat juga berapa arus kas operasinya. arus kas operasinya selama 2 tahun sudah lebih dari cukup untuk meng-cover seluruh liabilitasnya. jadi menurut saya, LPPF ini relatif aman dan sehat, apalagi masih bisa buyback juga karena duitnya berlimpah... disclaimer on ya :)

      Hapus
    2. mungkin antara 2-3 thn arus kas operasinya bisa dipakai untuk menutup seluruh liabilitasnya, bila labanya tidak dibagikan sebagai deviden.. :) disclaime on ya. yang jelas, bila ada perusahaan yang bs kontinu membagi di atas 80% laba sbg deviden, perusahaan ini benar-benar make a lot money, ngga cuma profit di atas kertas aja :)

      Hapus
  4. bisakah saya jadi murid Bu Fitry? saya pengen belajar langsung dari Ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. mas, saya juga masih belajar lho.. jadi kita sama2 belajar ya.. :) bisa tanya2 ke saya via email, insyaa Allah saya jawab bila saya ada waktu senggang :)

      Hapus