Senin, 20 Maret 2017

cara memilih saham buat investor defensif dgn metode dr Benjamin Graham..

Beberapa bulan ini, saya lagi membaca ulang buku Intelligent Investor Benjamin Graham.

Sempet bikin rangkuman untuk bbrp topik yang saya sukai.
Kebetulan saya barusan membalas email dr seseorang yang menanyakan tentang kesehatan keuangan suatu perusahaan. 

Setelah balas emailnya, saya pikir saya tulis di sini aja yahh, pembahasan Graham tentang pemilihan saham untuk investor defensif.
Dalam bukunya di Intelligent Investor, Graham membagi investor saham ke dalam 2 tipe :

a. Tipe Defensif ---> investor yang ngga mau begitu repot mengamati perkembangan dari saham yang dibeli. mungkin lebih ke arah investor buy and hold gitu ya... Dan saya pikir, semakin saya tua (hehe), saya semakin ga mau ribet2 dengan analisa yang berat-berat tentang suatu saham. jadi saya lebih condong ke golongan investor defensifnya Graham...

b. Tipe Agresif ---> investor yang aktif mengamati perkembangan saham yang ia miliki, rajin switching ke saham-saham lain yang lebih baik.

Metode stock picking yang diusulkan Graham untuk pemilihan saham bagi investor defensif :

1. Beli saham dari ukuran perusahaan yang memadai. Graham memakai patokan, salesnya di atas 100 juta USD/thn dan asetnya di atas 50 juta usd. Kalo kita konversi ke 1 usd = Rp 13300, berarti Graham menyarankan agar kita membeli saham dr perusahaan dengan penjualan di atas Rp 1,33 trilyun , dan asetnya di atas Rp 665 milyar.

2. Kondisi keuangan perusahaan yang cukup kuat, yang bisa dilihat dari :
a. Untuk perusahaan industrial ---> current assets (aset lancar) harus lebih besar daripada current liability (utang lancar)
b. utang jangka panjangnya lebih kecil daripada modal kerja (modal kerja = current asset - current liability)
c. Total utang lebih kecil drpd total ekuitas (tapi untuk perusahaan layanan publik, total utang bisa maksimum 2x total ekuitas)

3. Stabilitas laba ---> perusahaan tidak pernah rugi dalam 10 tahun terakhir (selalu mencetak laba)

4. Selalu membayar deviden dalam 20 thn terakhir

5. Laba rata-rata dalam 10 thn terakhir tumbuh 33%. 
Misalnya, kita akan menghitung rata-rata pertumbuhan laba dari thn 2006 - 2016.
Maka, laba rata-rata dr thn 2006-2007-2008, kita bandingkan dengan laba rata-rata dr thn 2014-2015-2016. Bila pertumbuhannya minimal 33%, maka sahamnya lulus kriteria graham..

6. PER dr EPS rata-rata 3 thn terakhir, maksimal adalah 15x

7. PBV maksimal 1,5x

8. Atau 6 dan 7, bisa juga digabung menjadi : perkalian PER dan PBV , maksimal 22,5.

Itu aja kriteria yang disarankan Graham dalam memilih saham bagi investor defensif.

Walaupun simpel, tapi setelah saya coba2 terapkan ke saham2 BEI, jarang lho ada saham yang bs memenuhi semua kriteria Graham.. :))

Yang jelas krn bursa saham kita lebih muda drpd DJIA, agak sulit buat kita untuk ngecheck kinerja saham 20 thn ke belakang, apakah saham tsb selalu bagi deviden atau ngga.. :)

Bahkan kadang untuk nge-check pertumbuhan labanya selama 10 thn trakhir, agak sulit juga, terutama bila emiten mengubah laporan keuangannya dr usd ke idr atau dr idr ke usd.. :)

Jadi pada akhirnya, saya pikir kalo suatu saham sdh memenuhi 6 syarat dr 8 syarat yang diajukan Graham, saya pikir itu sdh layak untuk dibeli buat investasi... :) terutama syarat ke 8 tuh yang ngga boleh lolos, krn itu yang bikin kita tau banget, apakah suatu saham itu udah mahal atau belum utk dibeli.. :))

Semoga bermanfaat ya, tulisannya :)

Regards,
V3

nanti saya update lg kalo saya ada waktu, ya.. :) 

2 komentar:

  1. Thanks for sharing bu. Btw bu, jika mau ringkasan LK emiten kita bs dr situs Morningstar juga ya, utk 5thn terakhir atau 5Q terakhir.

    http://financials.morningstar.com/ratios/r.html?t=XXXX&region=idn&culture=en-US

    Tinggal tukarkan XXXX dgn kode emiten kita. Jadi sekilas bs langsung melihat jelas LK dan aneka rasio keuangannya: profitabilitas, pertumbuhan, aruskas, kesehatan keuangan sekaligus efisiensi keuangan. Smoga bermanfaat.

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas sharingnya di sini, Pak Ali.. saya sendiri menggunakan data dr www.ft.com, untuk melihat sekilas kinerja emiten, tp ya hanya 5 thn trakhir aja yang tersedia datanya. Tapi ya jauh lebih baik, drpd ngga ada pegangan sama sekali :)

    BalasHapus