Sabtu, 08 Desember 2012

PTBA, LK Q3/2012

Saham coal lagi.. :)


PTBA, LK Q3/2012

current assets > current liabilities

equity growth = 3,7%

DER = 0,38

sales growth = 12,46%

operating profit growth = minus 4,8%

EPS growth = minus 5,5%

EPS = Rp 953

Harga = Rp 13.800 ---> PER = 10,9x

ROE = 34,7%

valuasi = Rp 24.000 ---> MOS = 42,5%


Saya coba bandingkan EPS di Q3/2008 PTBA s/d Q3/2012, ya (data etrading)..

EPS Q3/2008 : Rp 573
EPS Q3/2009 : Rp 967
EPS Q3/2010 : Rp 603
EPS Q3/2011 : Rp 1008
EPS Q3/2012 : Rp 953

Sejak Q3/2008 hingga Q3/2012, EPS PTBA telah tumbuh 66,3% atau 13,56% rata-rata per tahun.

CAGR 4 tahun terakhir = 13,56%
PER PTBA sekarang = 10,9x
PEG = 10,9 / 13,56 = 0,8 ---> masih murah, karena PEG masih < 1.


Harga PTBA di 2008 :
lowest = Rp 3750
highest = Rp 17.250
harga rata-rata = Rp 10.500


Harga PTBA sekarang = Rp 13.800, sudah naik 31,4% dari harga rata-rata 2008.
Sementara EPS-nya sudah tumbuh 66%, dibandingkan EPS Q3/2008.

Apakah PTBA sudah menarik untuk dibeli? You decide.. :)

Yang jelas, PTBA juga sedang di-buy back oleh emitennya sendiri, dengan harga pembelian Rp 13.135 - Rp 16.325, baca di sini : 

http://investasi.kontan.co.id/news/ptba-sudah-buy-back-9678-juta-saham-miliknya


Beberapa story buy back yang masih saya ingat selama saya nyemplung di BEI :

a. BMTR buy back di Rp 400-an thn 2010, sekarang sudah Rp 2500
http://finance.detik.com/read/2010/04/08/101620/1334415/6/bmtr-berniat-buy-back-20-saham


b. MNCN buy back di Rp 280-an thn 2010, sekarang sudah Rp 2700
http://investasi.kontan.co.id/news/mncn-perpanjang-masa-buy-back-1


c. KLBF buy back di Rp 1330 (sebelum stock split 1:5) thn 2007, sekarang sudah Rp 1040 (alias Rp 5200 sebelum stock split)
http://www.tempo.co/read/news/2007/10/01/056108685/Kalbe-Farma-Terus-Lakukan-IBuy-BackI


Dari 3 contoh di atas, kita bisa melihat, umumnya setelah buy back, harga saham cenderung naik terus.. 

Yang jelas, sebagai pemilik dan pengelola bisnis, mereka pasti lebih mengerti tentang bisnis tsb, sehingga apabila mereka memandang harga di pasar sudah terlalu murah, brarti ya memang begitulah adanya menurut penilaian mereka.... :)

Disclaimer yaaaaa... 

Tapi untuk saya pribadi, setelah saya menemukan saham bagus dengan MOS yang besar, rajin bagi deviden dan ditunjang oleh aksi buy back oleh emitennya, saya lebih yakin untuk ikut beli... :)

Untuk MNCN, saya sendiri ikut beli waktu itu, cuma sayang kecepetan jual, dan ngga masuk2 lagi.. :D
MNCN beli di Rp 285, jual di Rp 410. Kalo tau bisa ke Rp 2700 dalam 2 thn, pasti saya ngga akan jual-jual... hehe..

Oya, PTBA kemarin baru bagi deviden Rp 700,48. Karena EPS Q3/2012 PTBA minus 5,5% ; maka misalnya deviden tahun depan turun 6% (asumsi), brarti deviden thn depan = Rp 658,4.
Di harga Rp 13,800 ; deviden Rp 658,4 ---> deviden yield = 4,77%

Dilihat di chart monthly, PTBA sekarang sudah berada di bawah MA 60. Padahal waktu krisis 2008 pun, PTBA rebound begitu kena MA 60 monthly. 
Sekarang, di saat EPS-nya tumbuh 66% dari 2008, harga malah di bawah MA 60-nya.

Saya ngga ngerti, apakah ini artinya orang2 di thn 2012 ini lebih cemas terhadap masa depan coal, dibanding waktu 2008...

Buy on fear, sell on greed..??

Tentukan sendiri ya, mau beli atau ngga, mau jual atau ngga.. :)


Regards,
- V3 -






4 komentar:

  1. Fit, ada tulisan bagus nih, di sini.
    http://www.teguhhidayat.com/2012/06/sektor-batubara-antara-rumor-fakta-dan_20.html

    Semoga berguna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks, glass. Blog pak teguh memang bagus, saya juga suka baca. Sama seperti blog parahita, bolasalju. Dr tulisannya, dia setuju klo harga saham batubara skrg memang sdh murah, ya. Bagus dibeli utk invest long term. Saya baru ngeh klo pak teguh ini baru terjun di saham thn 2009, lbh newbie drpd saya. Tp analisa dia bagus ya, bs kasih data yg detil. Mdh2an akan lebih banyak lg bermunculan orang orang seperti ini, agar bs mengeducate investor saham di indonesia. Aamiin yra..

      Hapus
    2. Iya, nih, tulisan Pak Teguh emang cukup detail. Penasaran sama sumber2nya jg. Kita memang disajiin yg sdh "jadi" tapi ada saham yang kita incar dan kepengen tau jelas tapi belum diterbitin oleh dia.

      Untuk harga saham emiten batubara, aku cuma berpikir persaingan yg ketat di antara raksasa batubara di seluruh dunia bisa menekan harga coal tsb. Sekarang negara2 Eropa sedang mengalami masalah ekonomi shg dengung soal clean energy teredam, tapi bagaimana 5 tahun ke depannya, ketika krisis Eropa terpecahkan shg mereka kembali on track memperjuangkan global climate.

      Pembangkit tenaga dengan menggunakan batubara di Indonesia pun sepertinya jg menjadi alternatif paling cepat/murah untuk saat ini. Jangka panjang?

      Tapi, sudahlah, just my two cent

      Hapus
    3. waduhhh, aku kayanya mikirnya ga seribet itu deh, glass... :D

      aku beli saham karena harganya sudah murah atau harganya sdh cukup baik untuk dibeli.

      yang jelas, dalam 1-2 thn ke depan, stelah aku beli, aku harapkan harganya akan naik, jadi ada profit yang bisa aku dapatkan.
      apalagi kalo sahamnya juga bagi deviden.. :)

      terus, tiap LK keluar, kan kita bs review.
      apa sahamnya mau dijual/hold/tambah beli.
      kalo saham udah ga layak invest, nanti juga keliatan kok dr LK-nya... :)
      jadi aku ga pernah takut utk beli saham yang aku pandang bagus, apalagi di harga diskon besar.. :)

      kalo toh nanti harus CL, ya CL aja, gpp :) Yang penting secara keseluruhan, nilai portofolio kita tetep naik dari tahun ke tahun.. :)

      orang beda2 pandangan ya, glass. dan perbedaan ini lah yang bikin bursa saham jadi dinamis.. :)

      gudlak ya, glass.. semoga bisa jadi investor saham yang hebat, at least bisa menganalisa sehebat pak teguh.. aamiin yra.

      Hapus