Ada berbagai macam cara untuk berinvestasi di bursa saham. Ada dengan cara trading, value investing, growth investing, atau lainnya.
Dan karena suami saya akan pensiun dalam waktu 7 thn lagi, sejak 3 thn yang lalu (kebetulan ketika bursa saham sedang crash akibat covid), saya mulai fokus ke devidend investing. Jadi saya hanya membeli saham-saham yang royal bagi deviden aja. Paling timing belinya saya berpatokan dengan chart dan hitungan FA sederhana yang saya lakukan. Biasanya saya semakin semangat beli saham royal deviden yang sedang dibanting harganya.. :)
Untuk investor pemula yang juga ingin mencoba metode ini, mungkin bisa melakukan cara seperti yang saya lakukan, terutama biar ngga galau untuk hold barang ketika harga sahamnya lagi dibanting turun... :)
Kita ambil contoh saham PTBA. Misalkan kita beli PTBA di harga Rp 3000 tahun lalu, dan sudah dpt deviden Rp 680.
Berarti modal saham PTBA kita sebenarnya tinggal Rp 3000 - Rp 680 = Rp 2320.
Jadi kalo sekarang PTBA dibanting turun hingga ke Rp 3000 lagi, kita mestinya ngga usah panik untuk langsung jual. Karena modal beli PTBA kita itu sdh Rp 2320, bukan lagi Rp 3000.
Saham PTBA yang kita beli Rp 3000 di thn lalu, tidak sama nilainya dengan saham PTBA Rp 3000 hari ini. Dan DEVIDEN yang kita terima itulah pembedanya.
Kalau thn ini misalnya nanti PTBA bagi deviden Rp 800, maka modal beli PTBA kita jd turun lagi, sdh menjadi Rp 2320 - Rp 800 = Rp 1520.
Mungkin dengan 2x bagi deviden lagi, saham PTBA sdh jd saham gratis, dan akan menjadi mesin duit yang akan terus ngasih kita duit setiap tahun, bahkan ketika dia cuma diam aja di portfolio kita bertahun-tahun kemudian.. :)
Dan ketika kita sdh berada di tahap itu, kita akan mengerti betul-betul artinya menjadikan saham sebagai mesin duit tiap tahun.. :)
Saya mau sharing tentang MPMX, saham yang saya beli ketika sedang dibanting di thn 2020.
Waktu itu, MPMX betul2 bikin panik selling karena ada big fund yang keluar. harganya dibantai betul, bahkan jauh lebih rendah daripada nett value/share-nya.
Saya tau MPMX itu termasuk saham yang royal deviden. Cash rich. Low debt. Jadi saya ikut nampung beli saat itu. beli dari harga sekitar Rp 450, dan dibawa turun sampai ke 300an.
Tapi saya tetap hold walaupun sdh floating loss lumayan. Saya average down kalo ada duit.
Terus keluarlah deviden Rp 115 ketika harga MPMX skitar 400-an, alias bisa dpt devidend yield (DY) 25,5% dari harga saat itu. Ketika MPMX sdh naik 100%, saya jual stengah untuk pindah ke saham lain. Sisanya masih sebagai saham deviden sampai saat ini.
Modal average saya di MPMX skrg Rp 407.
Tapi dari 3 thn hold (november 2020 - 2023), saya sdh mendapat total deviden Rp 430. Alias devidennya sdh jauh lebih besar daripada modal beli saya. Belum lagi ditambah capital gain kalo saya mau jual sahamnya.
Tapi saham MPMX sisa ini sdh saya jadikan sebagai saham mesin duit, jadi ngga akan saya jual lagi, tinggal makan deviden aja tiap tahun..
Semoga di tahun-tahun ke depan, akan smakin banyak saham2 gratis seperti MPMX ini yang bisa kita dapatkan dari BEI.
Kuncinya cuma satu : sabar hold.
Ketika dibanting, ketika floating loss, kita masih kuat hold.
Tapi ketika saham sdh mulai naik tinggi, biasanya iman kita tergoda untuk profit taking. Dan ketika itulah, cara di atas bisa dilakukan, karena kita tau modal beli saham kita sdh jauh lbh murah daripada harga saat ini.. :)
Tapi devidend investing hanya bisa dilakukan di saham2 yang rajin bagi deviden, dan juga royal deviden. Jangan lakukan ini di saham yang pelit deviden, nanti kita bisa sakit hati :)))
Ok, ini aja tips dari saya. Mudah-mudahan bisa memberikan pencerahan bagi yang ingin melakukan devidend investing.. :)
Selamat berinvestasi saham. Semoga hasil investasi kita akan semakin baik di masa depan. Aamiin..
Warm Regards,
V3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar