Jumat, 21 Agustus 2015

Tips sederhana mengenali rebound dengan candlestick..

Ini saya bahas tentang TA sedikit ya. Ngga ribet kok, jadi mudah dipergunakan oleh pemula.

Untuk TA, saya hanya memakai 4 tools : candlestick, MA, MACD dan trendline. 

Tapi yang saya tulis di sini hanya candlestick, krn buat saya candlestick ini sering banget dan berguna banget untuk trading.

Tapi sebelumnya, catet dulu, kondisi pemakaian candlestick ini hanya saya sarankan pada saham atau ihsg yang SUDAH TURUN BERHARI-HARI (minimal 3 hari atau 3 candle). Di sini saya jelaskan dengan candle DAILY dan WEEKLY ya, biar bs lgsg dipraktekkan bila nanti ihsg atau saham-saham menunjukkan gejala rebound.

Karena saya ngga bs masukin chart di sini, saya tulis aja angka-angkanya, ya.

Kita pakai contoh candle daily IHSG. 
IHSG sudah turun 4 hari (4 candle) dari tanggal 18 agustus 2015 sampai hari ini, tanggal 21 agustus 2015. 
IHSG hari jumat ini (21 agustus 2015), angka highest = 4401,669.
Bila besok hari Senin ihsg bisa close di atas highest hari Jumat, kita bisa simpulkan bahwa ihsg sudah rebound dan kita bisa beli untuk trading dengan chart daily. 
Tapi bagaimana bila ihsg closenya masih di bawah 4401,669?
Brarti ihsg belum rebound. 
Dan highest IHSG hari senin 24 agustus, kita jadikan patokan baru untuk mengetahui apakah ihsg sdh rebound di hari selasa nanti. Jadi highest hari Jumat ngga berlaku lagi, ya.. 


Sekarang coba kita terapkan ke saham, misalnya AISA.
AISA hari kamis tgl 20 agustus 2015, highestnya = 1635.
AISA sudah turun berhari-hari dan candlenya mulai menunjukkan ada perlawanan dari bull. 
Tapi, saya belum beli AISA hari kamis itu. 
Kenapa? 
Karena harga belum melewati highest hari Rabu 19 agustus (1710).
Sekarang, hari Jumat 21 agustus, AISA 1575 (harga close sesi 1). 
Harga AISA sekarang masih di bawah highest Kamis kmrn. Jadi AISA belum rebound... 
Hari ini, jumat 21 agustus 2015, highest AISA ada di 1595. 
Jadi kalo senin 24 agustus AISA bisa close di atas 1595, berarti AISA sdh rebound..
Kalo senin AISA masih close di bawah 1595, berarti AISA masih belum rebound juga. 
Dan highest AISA hari Senin kita jadikan patokan baru lagi untuk dibandingkan dengan AISA hari selasa nanti... 

Dengan bahasa yang lebih sederhana, kita bisa bilang : REBOUND terjadi bila harga hari ini sudah CLOSE DI ATAS HIGHEST harga kemarin..


Mudah-mudahan mengerti ya... :)

Kalo untuk beli dan simpan lebih lama, saya lebih suka menggunakan candlestick weekly atau golden cross-nya MACD weekly. Cara penggunaan candlestick weekly-nya mirip daily, hanya datanya kita pakai yang weekly.

Saya ambil contoh candlestick weekly IHSG jumat lalu (14 agustus 2015).
Highest IHSG di candle weekly-nya = 4771,72.
kalo jumat ini (21 agustus 2015)  ihsg weekly close di atas 4771,72, maka kita bisa bilang bahwa ihsg sudah rebound. 
Tapi kalo ihsg jumat ini ditutup di bawah 4771,71, maka ihsg belum rebound.
Dari data sekarang (jumat 21 agustus), highest = 4579,08.
Kalo jumat depan (28 agustus) ihsg ditutup di atas 4579,08  , maka kita bisa bilang ihsg sudah rebound. 
Resikonya bila kita memakai candle weekly, pasti kita akan beli di harga yang lebih mahal. Tapi dari segi probability, potensi harga bergerak naik dalam beberapa candle stelah kita beli, itu cukup besar..  

Sekarang coba kita liat AISA weekly, ya.
Candle AISA jumat lalu (14 agustus 2015), highest = 1860 ---> jangan lupa, ini chart WEEKLY, ya..
Bila jumat ini (21 agustus 2015), AISA close di atas 1860, brarti AISA sudah rebound. 
Ternyata jumat ini, AISA close di 1575 (harga close sesi 1). Berarti kita bisa bilang AISA belum rebound.
Candle weekly jumat ini (21 agustus 2015), highest AISA = 1795. 
Jadi bila jumat depan (28 agustus 2015) AISA close di atas 1795, berarti AISA sudah rebound.

Saya ngga bahas ttg candlestick untuk exit di sini, ya. Krn asumsi saya, kalo kita investor, mestinya kita pakai patokan LK aja buat exit. laba turun, kita jual. atau kita mau switching ke saham lain yang lebih bagus. kalo mau trading, ya silakan diatur aja exit strategy-nya masing2.. :)  

Mudah-mudahan bisa dimengerti dan dipelajari ya, tulisan saya ttg candlestick ini. Saya senang sekali dengan pemakaian candlestick, terutama bila menghadapi candle-candle yang sudah turun terus atau naik terus beberapa batang. Biasanya berakhirnya atau berawalnya suatu trend naik atau suatu trend turun pun bisa dilihat dari bentuk candlenya. Jadi saya sarankan untuk belajar sedikit tentang candlestick. Tapi candlestick ini ngga bisa dipakai dalam kondisi sideways. 

Buat yang seneng beli saham ketika panic selling, belajar candlestick akan sangat membantu kita dalam menentukan waktu yang bagus dalam membeli saham ketika market sedang dihajar habis-habisan (bukan beli at the lowest price ya, tapi beli ketika bull sudah kelihatan masuk lagi ke saham itu).

Dulu saya ngga selalu pakai TA dalam beli saham. Tapi mulai sekarang, saya akan lebih banyak menggunakan TA. jadi nanti kalo ada tips2 cara penggunaan TA yang simpel, saya share lagi ya.. :) selamat belajar, mdh2an ilmunya bs meningkatkan cuan.. :)

Regards,
V3






16 komentar:

  1. Pembelajaran yg sangat menarik, sekalian yg lainnya di bahas juga ya Bu (MA, MACD dan trendline)..

    BalasHapus
  2. Saya sudah mengikuti Blog ini lama sekali, hampir 3-4thn. Saya kira artikel Mbak akhir2 ini sdh tidak sesuai dengan judul blog ini yaitu "khusus untuk investasi, bukan untuk trading.. :)". Mohon maaf jika menyinggung. Tapi saya benar2 ingin mempercayai bahwa ada investor yang benar2 hanya ingin investasi bukan trading. Tapi tampaknya akhir2 ini harapan untuk mengenal investor seperti itu semakin hilang... Saya seperti kehilangan tokoh2 panutan di dunia fundamental saham.. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak,,terima kasih ya,,bapak sdh membaca blog saya selama ini. Saya merasa terharu... ☺ saya ttp lbh suka investasi drpd trading di saham, pak. Kalo saya nulis sdikit ttg TA, itu krn saya mau share ilmu yang saya punya aja. Saya pikir,,di masa ihsg bearish sperti ini, ilmu ini akan bermanfaat, untuk membantu kita membeli saham untuk investasi di saat sahamnya mulai rebound. Saya sendiri sdg merencanakan utk average down LPCK dan SMGR saya. Tapi krn harganya turun terus, saya pakai TA utk beli lg, dgn sisa cash sy skrg. Dan saya pikir, bisa jd bukan saya saja yg mau average down di saat bgini, jd saya share aja ttg candlestick ini.. :) oya pak, mohon maaf skali, tapi saya merasa bahwa saya belum tepat dijadikan panutan dalam dunia fundamental saham :(((

      Hapus
    2. @Pak WB: sebetulnya anda salah mengerti article ini... sama seperti sy juga sudah ikutin blog ibu fitry lbh dr 1 thn,,, dan sy slalu senang dgn article-article yg sudah dipost. Mungkin ada bbrpa saat, beliau mengposting tentang article trading, tp secara global fokus beliau slalu di fundamental sampai kini yg sy tangkap dari article-article beliau.

      Kesannya saya membela, sebetulnya iya juga, sy tidak ingin hanya karena ada bbrpa posting yg kurang fair, membuat beliau berhenti menulis tentang ilmu, pengalaman dan pikiran beliau di pasar saham. Mohon komentar sy ini tidak dijadikan bahan utk saling berdebat tentang style ibu fitry tapi seharusnya tempat ini kita jadikan tempat utk sharing ilmu yg lbh fokus ke saham dan tidak hal lain.

      Yg saya paham bgini: disaat index jatuh seperti skrg ini, apa yg menjadi acuan kita sebagai value investor utk mengambil posisi. Betul, kita boleh saja buta2 membeli saham BC krna tau harga sudah sangat murah, tp, jika kita bs beli lbh murah (moga2 mendekati bottom), why not? Nah dlm article ini, beliau mengsharingkan strategi beliau utk tidak menangkap pisau, tapi berinvestasi secara cermat mengiringi gerakan index maupun emiten.

      Thanks bu Fitry atas nasehatnya, seperti yg sudah disarankan dlm email anda, jika sy kmrn beli SMGR di 8000 (yg notaben sudah murah secara valuasi), sy ternyata masih akan beli kemahalan :) thank you!

      Hapus
    3. trm kasih pak ali untuk apresiasinya.. :) iya pak, di saat ihsg bearish berat begini, banyak yang secara valuasi sdh murah tapi harganya turun terus. dan di masa seperti ini, saya pikir beli dengan menggunakan TA cukup bijaksana, sehingga kita ngga keseret arus turun terlalu jauh. Saya jg minimize portofolio di saat seperti ini. Dari belasan saham, saya ciutkan jadi 7 aja. Biar lbh fokus mantaunya, dan bs average down lbh optimal nanti kalo bursa sdh rebound. Cash saya skrg jadi 43%, krn hasil minimize porto (CL saham2 yang saya buang skrg). Mdh-mudahan pertengahan september badainya bs berlalu, ya.. Dan saham-saham akan naik lagi sampai januari nanti.. :) aamiin.. :)

      Hapus
    4. Salam kenal Bu...

      Seringkali berbicara TA dianggap trading, sebenarnya menguasai TA dan FA menjadi senjata yang lengkap seorang investor...

      Just my opinion

      Hapus
    5. terima kasih pak.. :) smoga kita bs jadi investor saham yang sukses ya.. :)

      Hapus
  3. Bu dari contoh diatas tersebut, gmn klo candlenya memiliki ekor atau kepala yg panjang, contoh hari ini, PPRO // hi: 152, low: 135, sedangkan close: 144

    Apakah itu artinya kita jika mau membaca signal potensi pantul utk bsok, kita hrs tunggu PPRO tutup diatas 152?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya pak, PPRO baru bisa dibilang rebound kalo besoknya PPRO close di atas 152.

      seperti SMGR hari ini (26 agustus 2015). High kmrn 7825. Sekarang SMGR 8650 (running sesi 2). Kalo SMGR hari ini close di atas 7825 (yang kemungkinan besar memang akan close di atas 7825), maka kita bisa bilang, secara daily, SMGR sdh rebound. Tapi secara weekly, SMGR baru bs dibilang rebound bila minggu ini close di atas highest minggu lalu (8775). Rebound berdasarkan chart daily, ada kemungkinan malah dead cat bounce. Tapi bila penurunan yang nanti terjadi tdk membuat lower low than 7100, maka kita bs pakai 7100 sbg support kuat SMGR. Dan akan menjadikan entry di sekitar itu sbg harga beli yang cukup baik.

      Hapus
    2. Ooops,,, ga liat ada posting ini! Ok bu, sangat menarik ya cara melihat dari sisi TA.... awalnya kita zoom habis ke harian, stlh ada signal yg lbh bagus kita mulai zoom out ke weekly utk support signal yg lbh lebar, jika weekly juga tembus, kita zoom out ke yg terakhir, monthly utk melihat kemungkinan masa depan emiten tersebut! Good sharing bu! Teknis simple ini dtng di waktu yg tepat bu, langsung kepakai! Once again, thx for sharing.

      Hapus
  4. AISA membentuk lower low di 1335, bahkan membentuk ekor panjang di timeframe D, biasanya harga akan mencoba menguji level terendah ini dulu sekali lagi. Sentimen IHSG masih panic selling, sebaiknya si jangan trading saham BEI dulu, karena teknikal akan dikalahkan sentimen pasar yang berlebihan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya pak, saya untuk trading udah ngga mau di kondisi bgini. risk ngga sebanding dgn rewardnya. saya sedang menunggu momentum yang baik untuk beli saham buat invest aja. sampai akhir bulan agustus, saya ngga akan belanja2 dulu sepertinya.. :)

      Hapus
  5. sy cukup setuju pak... TA itu hanya forecast, tp sesungguhnya pasar itu dinamis.... secara shortterm sentiment emang akan lbh berperan. thx

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Selamat bu Fitry, SMGR persis seperti analisa ibu secara teknis, pantualnya... sy hrs byk belajar pola TA utk mendukung analisa FA saya kedepannya, supaya bisa menangkap momentum yg bgs dlm berinvestasi! Selamat ya SMGRnya, mendekati profit 30% dlm 3hari!

    BalasHapus