Selasa, 24 Maret 2015

Apakah ini waktunya beli saham komo lagi.. ?

Beberapa LK Q4-2014 sudah keluar. Beberapa saham CPO (LSIP, AALI), coal (PTBA), TINS, INCO, sudah menunjukkan pertumbuhan laba kembali, dibanding tahun sebelumnya..

Apakah ini tanda bahwa saham2 ini sudah mulai pantas untuk dibeli, minimal nyicil dikit-dikit dulu? I don't know.. tapi di luar sana, semakin banyak analis-analis yang semakin kencang menyuruh untuk menjauhi saham ini.. Jadi, bisa jadi ini adalah keputusan investasi yang cukup berbahaya :)

Tapi dengan laporan keuangan yang mulai membaik dan harga sahamnya yang sdh pd tiarap di bawah, saya malah mulai tertarik untuk membeli saham-saham ini..

Ngga tau kenapa ya, saya sekarang malah lebih senang mungutin saham-saham yang lg di bawah (asalkan LK-nya juga bagus, minimal masih mencetak laba, bukan rugi, dan ekuitasnya juga terus tumbuh), daripada beli saham yang lagi hot sekarang ini, misalnya saham konstruksi..

Tapi syarat utama saham yang saya beli, selain kinerjanya TIDAK RUGI, adalah  : manajemen mau membagi deviden. Karena tiap saya beli saham, niat saya adalah untuk investasi. Dan kalo saya investasi di suatu saham, saya selalu mengharapkan deviden dari saham tsb. Jadi saya jarang mau berinvestasi di saham yang manajemennya tidak pernah membagi deviden.. :)

Untuk CPO, saham CPO yang pertama kali saya beli di thn 2015 ini adalah BWPT. Saya beli dengan patokan LK Q3/2014. Nanti bila LK Q4/2014-nya sdh keluar, dan hasilnya tidak seperti yang saya harapkan, mungkin saya akan tukar BWPT ini dengan LSIP.

LSIP, adalah saham CPO kedua yang saya beli di thn ini. Jumlah pembeliannya belum banyak, krn LSIP saya beli dengan menjual saham INDF saya yang modalnya di atas 7000. Begitu LK Q4/2014 INDF keluar dan hasilnya ngga sebagus Q3-nya, saya putuskan jual INDF saya yang saya beli di atas 7000. Skrg modal average INDF saya ada di 6762. Sedangkan modal LSIP saya ada di 1835.

Untuk saham coal, saya baru punya PTBA, dengan modal average 11357. Dengan harga PTBA 10500, berarti sekarang posisinya minus 8%.

Untuk saham CPO, total bobotnya di portofolio saya sekitar 9,5%. saham coal 4,8%. saham pelayaran (LEAD, WINS, INDX), total bobotnya 10,5%. Saham ayam (CPIN), bobotnya 5,5%. UNTR bobotnya 6,7%.

Jadi sekitar 37% portofolio saya saat ini berisi saham-saham yang lagi downtrend.. :)

Tapi dengan penambahan investasi tiap bulan yang saya lakukan, maka proporsi seperti ini bisa bertambah besar atau bertambah kecil di thn ini. Biasanya saya akan menambah beli lagi bila LK-nya masih bagus, dan harganya semakin turun. Penjualan total hanya akan saya lakukan bila suatu saham kinerjanya merugi, atau ada pilihan untuk switching ke saham lain yang lebih baik.. :)


Kenapa saya mulai masuk ke saham CPO? Di sini, karena saya baru dapat LK Q4/2014 LSIP, jadi saya coba bahas yang LSIP aja ya..

1. Labanya mulai tumbuh (naik 19%), ekuitas terus tumbuh (naik 9%)

2. ROE 12,7% ; DER 0,2x

3. Arus kas operasinya positif, dan lebih besar daripada laba usahanya (secara operasional, ini sangat sehat)

4. @ 1795 ; PER = 13,4x ; PBV = 1,7x ; Yield = 7,47%

5. LSIP sekarang berada di MA 100 Monthly, dan sudah di bawah MA 100 dan 200 weekly.
Apakah LSIP masih bisa turun? Bisa. Dari trend line sederhana yang saya tarik, LSIP bisa berpeluang turun ke 1300. Alias ada resiko turun 1795 - 1300 = 495.

Apakah LSIP bisa naik? Bisa juga. Untuk long term, ada potensi kenaikan ke 3400, dari trendline yang saya tarik. Alias ada potensi reward = 3400 - 1795 = 1605.

Risk : reward = 495 : 1605 = 1 : 3

Ini semua disclaimer.. :) Tapi kalo LK Q1/2015 LSIP ada pertumbuhan lagi, mungkin saya akan beli lagi, atau minimal ya saya hold dulu :)

Terus, bgmn dengan prospek CPO ke depan?

Ini saya coba copas bbrp link ttg prospek CPO ke depan :

http://sawitindonesia.com/kinerja/2020-kebutuhan-minyak-nabati-dunia-bergantung-kepada-cpo-indonesia

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/563435-industri-sawit-terancam-krisis--ini-ramalan-harga-cpo-2015

http://bisnis.liputan6.com/read/2131369/pengusaha-sawit-yakin-harga-cpo-bakal-membaik-tahun-depan

http://economy.okezone.com/read/2015/01/30/320/1099252/gapki-ramalkan-harga-cpo-membaik-di-kuartal-ii-2015

http://www.tempo.co/read/news/2014/09/05/090604663/Pemerintah-Optimistis-Pasar-CPO-Makin-Baik

Saya mencoba cari link berita yang lebih "serem" tentang prospek CPO ke depan, kok ngga nemu ya? ada yang bisa share link-nya di sini?  Ini beritanya (dari pelaku industri cpo), sepertinya optimis semua, tapi kenyataan di market saat ini, saham CPO dibanting sampai tiarap.. Apa bandar belum selesai ngumpulin barang? Atau market masih yakin bahwa masa depan CPO masih suram?

Mari kita liat sama-sama bagaimana LK Q1/2015 saham-saham CPO nanti.. :)


Kenapa mulai beli saham coal (PTBA)?

1. Laba naik 10%, ekuitas tumbuh 15%

2. ROE = 23,57% ; DER = 0,72x

3. Arus kas operasi positif, walaupun lebih kecil daripada laba thn berjalan

4. @ 10,500  PER = 11,33x ; PBV = 2,83x ; Yield = 8,33%

5. PTBA sekarang berada di bawah MA 100 monthly, juga di bawah MA 200 weekly. Apakah masih bisa turun? kalo di chart saya, sepertinya PTBA sekarang sedang berada di trendline supportnya, baik dari chart weekly maupun monthly. Alias butuh volume yang besar sekali untuk bisa membuat PTBA jatuh di bawah 8975, walaupun bukan berarti ngga mungkin terjadi.. Jadi kita simpulkan, resiko PTBA = 10500 - 8975 = 1525

Apakah masih bisa naik? Bisa aja. Dari trendline yang saya tarik, PTBA bisa saja ke 30.000, but don't ask me when.. I don't know.. :) Ini pun bisa aja saya salah naris garis trend-nya :))

Reward PTBA utk long term = 30.000 - 10500 = 19500

Risk : Reward = 1525 : 19500 = 1 : 12

Ini disclaimer banget juga.. :) Jangan berharap bisa dapat reward gede kalo ngga siap dengan resiko sahamnya dibawa turun, sahamnya bakal ngga naik dalam jangka waktu lama (tahunan), atau langsung gatel pengen jual bgtu PTBA udah naik lumayan gede dari harga beli.. :))

Terus, bagaimana dengan prospek coal ke depan?

Ini beberapa link berita tentang coal yang saya pikir cukup bagus.. Kalo ada yang mau nambahin, silakan.. :)

http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/batu-bara/item236

http://katadata.co.id/berita/2014/12/15/saham-emiten-sawit-dan-batubara-masih-ada-prospek-tahun-depan

http://www.teguhhidayat.com/2012/06/sektor-batubara-antara-rumor-fakta-dan_20.html


http://vibiznews.com/2015/01/09/prospek-pertambangan-batubara-tahun-2015/

http://www.bppt.go.id/index.php/teknologi-informasi-energi-dan-material/1595-batubara-sumber-energi-indonesia-masa-depan

http://swa.co.id/business-strategy/strategi-petrosea-menghadapi-kemelut-harga-batubara (walaupun ini membahas tentang strategi Petrosea, tapi ada bahasan yang cukup penting tentang prospek batubara di sini, antara lain si CFO PTRO ini melihat bahwa batubara msh akan jadi alternatif energi dalam 50 thn ke depan)


http://www.bareksa.com/id/text/2015/04/06/harga-batubara-akan-rebound-apa-kata-kubu-bull-dan-bear/10035/analysis



Tulisan saya ini sama sekali bukan rekomendasi buy utk saham coal dan cpo ya.. :)

Saya tulis apa yang menarik buat saya tulis. Dan krn di thn 2014 LSIP dan PTBA sdh ada growth, saya pikir ngga ada salahnya saya nyicil beli saham-saham ini, mumpung harganya juga masih di bawah.. :)

Dan saya berani melakukan ini, krn tiap bulan saya selalu menyisihkan dana untuk membeli saham. Jadi kalaupun nanti saya salah dan harga LSIP serta PTBA makin turun lagi, saya masih bisa average down atau memperbesar porsi saham yang lain yg lebih bagus.. :)

Ok, sekian dulu tulisan saya ttg LSIP dan PTBA. Tadinya saya mau nulis ttg TINS/INCO juga, tapi waktunya ngga cukup nih.. :)

Mungkin nanti aja kalo LK Q1/2015 sudah pada keluar ya... :)

Oya, terus bgmn dong kalo nanti di Q1/2015, malah labanya turun lg? wahh, kalo saya sih selama floating loss-nya masih sedikit, mending lgsg jual aja.. apalagi kalo udah profit :)

Kalo udah minus banyak, biasanya saya harus cari saham lain yang lebih baik, baru berani jual rugi.. :) 

Seperti biasa, your money is your responsibility.. :) Rugi tanggung sendiri, ngga dapat barang jg tanggung sendiri.. :)

Regards,
V3




2 komentar:

  1. Saya pernah baca di blog Pak teguh hidayat dan bener kata beliau, utk saham komoditi tdk cocok buat investasi. Well, tapi pelan2 CPO hrsnya akan stabil bersamaan dgn pemakaian domestic yg makin besar.

    Tapi pada umumnya harga komoditi ditentukan oleh pasar dunia, sehingga kinerja persuhaan pun slalu akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditi tersebut di pasar dunia. bgitu harga komoditi naik, kinerja membaik, bgitu harga komoditi turun, kinerja jg menyusut sehingga akan sangat sulit utk dijadikan saham investasi long term. Itu saja sih setau saya bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihi pak ali, saya kan invest ngga pernah for a life time.. :) invest saya ini review per 3 bulan. jadi saya ngga pernah khawatir beli saham apapun selama saya melihat ada potensi naik tinggi dan valuasinya jg bagus.. :) saya capek pak kalo pake prediksi2 masa depan, krn semua jg untung-untungan, belum pasti bener.. :) yang pasti itu liat LK aja :) Lk bagus, beli. LK jelek, jual.. hihi.. saya investor santai pak, kan ibu rumah tangga, beli saham sambil arisan, nyalon, anter jemput anak dll.. hehe :p

      Hapus