Saya kebetulan lagi iseng ga ada kerjaan, jadi sempet buka bbrp LK untuk dibaca.
Ini nemu 1 saham, yang saya pikir "agak lumayan" prospektif, MTDL.
Saya ngga punya sahamnya, dan juga belum pernah beli sahamnya.
Tapi kebetulan dulu saya sempat bekerja di perusahaan IT, dan MTDL ini termasuk salah satu kompetitor yang lumayan diperhitungkan oleh perusahaan tempat saya bekerja.
Yang mau tau lebih jelas tentang perusahaan ini, silakan baca2 langsung laporan tahunannya ya, atau liat websitenya.. Saya cuma tulis analisa simpel aja tentang saham ini.. :)
Sebelumnya kita liat data sekilas tentang MTDL (saya ambil dari laporan tahunan 2013):
Data dalam Milyar Rp, kecuali EPS
Sales 2009 = 3396,92
Laba usaha 2009 = 128,02
Laba bersih 2009 = 10,06
Ekuitas dan kepentingan non pengendali = 405,28
EPS = Rp 4,93
ROE = 3,14%
Sales 2013 = 7325,3
Laba usaha 2013 = 298,76
Laba bersih 2013 = 113,75
Ekuitas dan kepentingan non pengendali = 930,3
EPS = Rp 50,64
ROE = 17,24%
Dari laporan tahunan, terlihat sales, laba bersih dan EPS MTDL dari 2009, naik terus.
ROE juga membaik, dari 3% di 2009 menjadi 17% di 2013.
Laba bersih tumbuh rata-rata sekitar 83%/tahun.
Jadi, kesimpulan saya, ini perusahaan yang tumbuh cukup baik dalam 4 tahun terakhir.
Sekarang kita lihat LK Q1/2014-nya..
1. Current ratio = jumlah aset lancar : jumlah liabilitas jangka pendek = 1,69x
2. total ekuitas yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk = Rp 669.517.052.828 ---> growth = 1,46%
3. Jumlah saham = 2.246.000.000 lembar
4. Book Value = Rp 669.517.052.828 : 2.246.000.000 = Rp 298,09
5. DER = jumlah liabilitas : jumlah ekuitas = 1,31x
6. Jumlah aset = Rp 2.209.504.213.686
7. Sales = Rp 1.785.298.733.604 ---> growth = 27,49%
8. Laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk = Rp 31.376.105.253 ---> growth = 24,28%
9. EPS = Rp 13,97 ---> growth = 24,28%
10. ROE = (4 x laba bersih yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk) : total ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk = 18,74%
11. Arus kas operasi minus
12. Kas = Rp 194.430.011.448
13. @ 329, PER = 5,89x
PBV = 1,1x
Yield = ROE : PBV = 17,03%
14. Valuasi = Rp 724 ---> MOS = 54,55%
Kesimpulan : ini saham perusahaan growth yang masih undervalued :)
Disclaimer ya.. :)
Saya sendiri ngga beli karena saya sekarang lebih senang beli saham-saham yang likuiditasnya tinggi walaupun PER-nya lebih besar, demi faktor kenyamanan berinvestasi :)
Sekarang kita coba lihat chart weekly-nya..
MTDL sekarang berada sedikit di bawah MA 20 weekly, dengan candle yang mulai menghijau setelah turun selama 5 candle berturut-turut.
Sepertinya chart weekly mulai akan berbalik arah, dari turun ke naik.
MA 5 > MA 20 > MA 60 > MA 100 > MA 200 ---> ini chart saham yang sedang bullish
MACD weekly dead cross, tapi masih di atas 0 (bullish).
Chart daily, MTDL sekarang berada di MA 100 daily.
Kalo melihat chart weekly-daily dan valuasinya sekarang ini, sepertinya sih masuk sekarang (329), termasuk entry point yang bagus, ya.. Disclaimer :)
Ok, ini aja analisa saya tentang MTDL.
Bukan ajakan untuk beli :)
Rugi tanggung sendiri, ngga dapat barang jg tanggung sendiri.. :)
Regards,
V3
Untuk perhitungan detil tentang cara valuasinya, bisa lihat di sini :
http://analisa-hargawajar-saham.blogspot.com/2014/05/analisa-lk-q12014-adro.html
khusus untuk investasi, bukan untuk trading ; menganalisa saham ala ibu rumah tangga ; tipe investor yang ngumpulin uang tiap bulan untuk beli saham ; tipe investor yang sekarang sedang fokus untuk mendapatkan pasif income dr deviden saham sebagai persiapan untuk masa tua...
Selasa, 10 Juni 2014
Rabu, 04 Juni 2014
Analisa LK Q1/2014 AISA
Beberapa hari yg lalu saya membaca artikel ini di website teguh hidayat :
http://www.teguhhidayat.com/2014/05/belajar-valuasi-kepentingan-non.html
saya pikir artikelnya bagus ya, dan ikut merubah mindset saya dalam menghitung PBV.
Jadi sejak saat ini, tiap posting saya dalam menghitung equity growth, PBV dan juga pertumbuhan laba berjalan, saya akan memperhitungkan kepentingan non pengendali ini di dalamnya.
Saya coba tulis analisa saya tentang LK Q1/2014 AISA. AISA ini salah satu saham favorit saya untuk consumer product. Masuk portofolio saya sejak Juni 2013. Di Q1/2014, ROE AISA bertambah baik, dari skitar 14% thn lalu menjadi 18% di thn ini.
Q1/2014 AISA
1. Current ratio = jumlah asset lancar : jumlah liabilitas jangka pendek = 1,76x
2. Total ekuitas (setelah dikurangi kepentingan non pengendali) = Rp 2.110.242.340.307
---> pertumbuhan ekuitas = 4,87%
3. Jumlah saham = 2.791.135.000 lembar
4. Book Value = Rp 2.110.242.340.307 : 2.791.135.000 = Rp 756,05
5. Jumlah aset = Rp 5.180.535.568.741
6. DER = total liabilitas : total ekuitas = 1,099x
7. Sales = Rp 1.153.221.708.266 ---> growth = 34,94%
8. Laba usaha = Rp 180.921.772.065 ---> growth = 48,63%
9. Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk =
Rp 98.067.380.604 ---> growth = 49,33%
10. EPS = Rp 33,52 ---> growth = 49,37%
11. ROE = 18,59%
12. @ 2555, PER = 19,06x
PBV = 3,38x
Yield = ROE : PBV = 5,5% ---> menurut saya, untuk saham consumer, yield 5,5% ini cukup besar
13. Arus kas operasi < laba tahun berjalan
14. Kas = 227.616.100.581
15. Valuasi = Rp 1736 ---> MOS = minus 47%
Dengan rumus valuasi yang ada di blog ini, terlihat bahwa MOS = minus 47%. Tapi pengalaman saya dgn rumus ini, untuk saham2 consumer, farmasi, ritel dan sejenisnya memang biasanya harga wajar yang didapat, selalu jauh lebih kecil.
Mengapa ?
Karena biasanya saham-saham consumer dan teman2nya itu (apalagi yang sedang naik daun) selalu dijual dengan PER yang sangat tinggi, biasanya di atas 20x..
Jadi, untuk saham2 consumer dan sejenisnya, saya punya rumus sendiri yang saya pakai sebagai patokan apakah saham ini masih layak dibeli atau ngga.
Caranya simpel aja.
Selama PER tidak di atas 20x, dan PER ini masih lebih kecil daripada ROE dan growthnya, menurut saya : masih layak dibeli.
Tapi ini hanya pendapat saya ya, kalo orang beda pendapat, it's ok :)
Sekarang kita liat chart AISA.
Kalo liat chart weekly AISA, AISA ini sangat bullish. MA 5 > MA 20 > MA 60 > MA 100 > MA 200. Kalo chart sangat bullish begini, dan ini saham consumer, biasanya beli di MA 60 daily, MA 20 weekly atau MA 60 weekly bisa dipertimbangkan. Sekarang MA 20 weekly AISA ada di 2072. MA 60 weekly ada di 1578. Masih agak jauh sih dari harga sekarang di 2555 :)
Kalo liat chart monthly, lebih serem lagi. 9 candle naik terus ngga berhenti2.. :)
alias kalo beli di harga skrg, takutnya bakal nyangkut sendirian di tiang listrik, hehe.. Disclaimer :)
Ok, ini hanya pandangan saya aja ya.. :) kalo ada yg ngga setuju, gpp.. :)
Yang jelas, your money your responsibility.. :)
Rugi tanggung sendiri, ngga dapat barang jg tanggung sendiri.. :)
Regards,
V3
Untuk hitungan detil metode valuasinya, bisa lihat di sini :
http://analisa-hargawajar-saham.blogspot.com/2014/05/analisa-lk-q12014-adro.html
http://www.teguhhidayat.com/2014/05/belajar-valuasi-kepentingan-non.html
saya pikir artikelnya bagus ya, dan ikut merubah mindset saya dalam menghitung PBV.
Jadi sejak saat ini, tiap posting saya dalam menghitung equity growth, PBV dan juga pertumbuhan laba berjalan, saya akan memperhitungkan kepentingan non pengendali ini di dalamnya.
Saya coba tulis analisa saya tentang LK Q1/2014 AISA. AISA ini salah satu saham favorit saya untuk consumer product. Masuk portofolio saya sejak Juni 2013. Di Q1/2014, ROE AISA bertambah baik, dari skitar 14% thn lalu menjadi 18% di thn ini.
Q1/2014 AISA
1. Current ratio = jumlah asset lancar : jumlah liabilitas jangka pendek = 1,76x
2. Total ekuitas (setelah dikurangi kepentingan non pengendali) = Rp 2.110.242.340.307
---> pertumbuhan ekuitas = 4,87%
3. Jumlah saham = 2.791.135.000 lembar
4. Book Value = Rp 2.110.242.340.307 : 2.791.135.000 = Rp 756,05
5. Jumlah aset = Rp 5.180.535.568.741
6. DER = total liabilitas : total ekuitas = 1,099x
7. Sales = Rp 1.153.221.708.266 ---> growth = 34,94%
8. Laba usaha = Rp 180.921.772.065 ---> growth = 48,63%
9. Laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk =
Rp 98.067.380.604 ---> growth = 49,33%
10. EPS = Rp 33,52 ---> growth = 49,37%
11. ROE = 18,59%
12. @ 2555, PER = 19,06x
PBV = 3,38x
Yield = ROE : PBV = 5,5% ---> menurut saya, untuk saham consumer, yield 5,5% ini cukup besar
13. Arus kas operasi < laba tahun berjalan
14. Kas = 227.616.100.581
15. Valuasi = Rp 1736 ---> MOS = minus 47%
Dengan rumus valuasi yang ada di blog ini, terlihat bahwa MOS = minus 47%. Tapi pengalaman saya dgn rumus ini, untuk saham2 consumer, farmasi, ritel dan sejenisnya memang biasanya harga wajar yang didapat, selalu jauh lebih kecil.
Mengapa ?
Karena biasanya saham-saham consumer dan teman2nya itu (apalagi yang sedang naik daun) selalu dijual dengan PER yang sangat tinggi, biasanya di atas 20x..
Jadi, untuk saham2 consumer dan sejenisnya, saya punya rumus sendiri yang saya pakai sebagai patokan apakah saham ini masih layak dibeli atau ngga.
Caranya simpel aja.
Selama PER tidak di atas 20x, dan PER ini masih lebih kecil daripada ROE dan growthnya, menurut saya : masih layak dibeli.
Tapi ini hanya pendapat saya ya, kalo orang beda pendapat, it's ok :)
Sekarang kita liat chart AISA.
Kalo liat chart weekly AISA, AISA ini sangat bullish. MA 5 > MA 20 > MA 60 > MA 100 > MA 200. Kalo chart sangat bullish begini, dan ini saham consumer, biasanya beli di MA 60 daily, MA 20 weekly atau MA 60 weekly bisa dipertimbangkan. Sekarang MA 20 weekly AISA ada di 2072. MA 60 weekly ada di 1578. Masih agak jauh sih dari harga sekarang di 2555 :)
Kalo liat chart monthly, lebih serem lagi. 9 candle naik terus ngga berhenti2.. :)
alias kalo beli di harga skrg, takutnya bakal nyangkut sendirian di tiang listrik, hehe.. Disclaimer :)
Ok, ini hanya pandangan saya aja ya.. :) kalo ada yg ngga setuju, gpp.. :)
Yang jelas, your money your responsibility.. :)
Rugi tanggung sendiri, ngga dapat barang jg tanggung sendiri.. :)
Regards,
V3
Untuk hitungan detil metode valuasinya, bisa lihat di sini :
http://analisa-hargawajar-saham.blogspot.com/2014/05/analisa-lk-q12014-adro.html
Langganan:
Postingan (Atom)