Kamis, 16 Mei 2024

LSIP, value stock di sektor CPO

 Saya liat di LK Q1/2024 LSIP,   nett value per share-nya = Rp 1520. 

Nett value/share = (jumlah ekuitas - jumlah liabilitas ) : jumlah saham beredar.

Angka ini saya pakai sebagai patokan untuk melihat apakah suatu saham sudah murah/belum. Dan selama ini saya selalu setuju, bahwa setiap saham yang harganya berada di bawah nett value/sharenya = VERY UNDERVALUED.

Harga sekarang = Rp 875. EPS Q1/2024 = Rp 39,47.

Ini jauh sekali di bawah nett value per share-nya ya, padahal labanya mulai naik dibandingkan LK Q1/2023, dan PER sekarang setara dengan 5-6x (annualized).

Dengan EPS thn 2023 = Rp 112, maka bila DPR 35%, thn ini bisa dapat deviden sekitar Rp 39,2.

Ekspektasi deviden thn depan dgn DPR yang sama = 0,35 * 39,47 * 4 = Rp 55,25.

Hold setahun kurang lebih bs dpt devidend yield = Rp 39,2 + Rp 55,25 = Rp 94,45, alias DY 10,79%, jika beli di harga Rp 875.

Plus potensi capital gain, bila harganya naik.

Saya liat chart monthly-nya sdh ada tanda2 early bullish, semoga benar ya.

Heran juga sih, kok Salim mau membiarkan sahamnya terpuruk dengan valuasi yang sangat murah bgt begini. Dulu tahun2 antara 2007-2013,  AALI dan LSIP ini termasuk saham favorit investor saham. Bareng sama SMGR, INTP, ASII, UNTR, INCO, ANTM, TINS, ITMG, PTBA, PGAS dan big banks. Sekarang cuma big banks aja yang tetap digemari investor sehingga masih dpt valuasi bagus, yang lain tiarap. Tapi memang banyak yg labanya memang jatuh bgt sih dibanding masa keemasannya dulu itu, kecuali ITMG dan PTBA, yang sdh cetak laba all time high tapi valuasi masih super diskon.. :)


LSIP ini karena DPR cm 35%, jadi ngga bs diharapkan utk investasi jangka panjang, lebih baik kejar gain aja di sini.

Semoga sih bs balik lagi ke atas nett value/share-nya ya, tapi tunggu momentum CPO bangkit lagi. Kapan bangkitnya? ya ngga tau, kita cm bs nunggu aja.

Saya liat karena harganya sdh menarik dan ada potensi labanya membaik setahun ke depan, jadinya mencoba masuk ke sini dgn size kecil banget. Saya cuma pakai maksimal 10% dr porto saham saya untuk masuk ke saham2 trading (yang bs terdiri dari beberapa saham), buat cari capital gain.. Semoga rewardnya bagus setahun ke depan.

Disclaimer ON. Rugi tanggung sendiri, ya.. :)


Warm regards,

V3



Kamis, 02 Mei 2024

Tahun ini tahunnya invest di big banks lagi sepertinya...

 BBRI sdh mulai turun dr highest Rp 6450 ke harga sekarang Rp 4760, alias sdh turun sekitar 27% dr highestnya. Secara teori, BBRI sudah masuk bear market.

BMRI hari ini juga sdh turun 8,33% , harga sekarang Rp 6325. Highest BMRI kmrn Rp 7500, alias sdh turun 16% dari highest-nya, walaupun belum masuk bear market.

Apakah thn ini tahunnya kita membeli saham big banks? Menurut saya, iya. Tapi jangan buru2 beli, tunggu sampai agustus-oktober, biasanya itu bulan baik untuk belanja saham.

Saya sendiri sdh pasang target utk buy area di saham2 tsb, dan nanti kalo saya sdh mulai belanja, alias kalo harganya sdh menarik utk dibeli, akan saya share di sini , insyaa Allah.

Saran saya, kumpulkan uang utk beli saham big banks thn ini, terutama kalo dpt deviden2 coal. 

Buat saya, sebenarnya sektor yang sangat menarik untuk invest long term di Indonesia, hanya 2 sektor : coal dan bank.

Saham coal untuk sumber cashflow krn umumnya royal deviden.  Tapi tetap cari yang potensi growth ke depannya juga bagus, cadangan coal banyak, atau sdh mulai diversifikasi ke EBT, low debt dan ngga pelit bagi deviden.

Saham bank untuk mengangkat nilai aset dalam jangka panjang, krn kenaikan harga mereka besar biasanya. 

Beli saham yang bagus2 di sektornya aja, ngga usah diversifikasi ke banyak saham, dan cari yang valuasinya masih wajar. 

Misal untuk saham coal : PTBA, ITMG, ADRO

Untuk bank : BMRI, BBRI, BBCA dan BRIS (BRIS perwakilan dr bank syariah, bagi yang ngga mau invest di bank konvensional).

Ok, ini aja masukan dari saya. Sabar belanja sampai agustus-oktober ya. Semoga hasil investasi kita akan bagus di tahun2 ke depan. Aamiin..

Disclaimer on, rugi tanggung sendiri.. :)



Warm regards,

V3