Rabu, 12 April 2023

PGAS, menanti keluarnya LK Q4/2022

LK Q4/2022 PGAS belum keluar. Tapi melihat LK Q3/2022, labanya terlihat sdh mulai ada kenaikan. Semoga kenaikannya akan berlanjut di LK full audited 2022 ini..

Secara chart, PGAS di harga skrg (Rp 1380), sdh termasuk di bawah. Sdh di monthly dan weekly oversold. Semua saham yang masuk monthly oversold biasanya sdh masuk watch list saya utk dibeli, terutama saham2 deviden tinggi (misalnya HEXA skrg ini di Rp 5200 dan BSSR di 3970 sekarang ini) .

PGAS di harga 1380 skrg, based on LK Q3/2022, PER = 6,9 (asumsi saya, EPS 2023 ini sekitar Rp 200). 

ROE = 14,49% (dengan asumsi EPS 2022 = Rp 200).

Book value = Rp 1626 (asumsi 1 usd = Rp 15000), sehingga PBV = 0,85.

Potensi devidend yield di Juni nanti antara 7-12% (tergantung berapa EPS full yearnya dan juga brp devidend payout rationya nanti). 

Stock yield dr investasi di PGAS harga rp 1380 = ROE : PBV = 17%. 
Belakangan ini, saya lbh suka membandingkan saham dengan melihat stock yieldnya (alias ROE :PBV) daripada dengan melihat PER, PBV atau EV/CFO-nya. Ngga ada alasan apa2, cm masalah preferensi aja. Dan saya mungkin akan hold lebih lama bila stock yield sdh di atas 20%, selama labanya masih tumbuh..

Misalnya MPMX yang saya beli dulu di Rp 413, stock yieldnya sudah skitar 35,63%. sehingga utk MPMX, akan saya hold selama masih bisa kasih saya stock yield di atas 30%.. Tapi stock yield ini saya gunakan hanya di saham-saham yang devidend payout ratio (DPR)-nya tinggi, minimal 50%..

Pada awal beli MPMX dulu di Rp 400-an thn 2020, stock yieldnya hanya 7,26%. Tapi dengan menunggu selama 2 tahun, laba perusahaan bisa tumbuh, sehingga stock yield saya bisa menjadi 35%..

Pelajaran yang bisa saya dapat dari sini adalah : bila kita sudah bisa membeli saham perusahaan bagus di harga murah dan royal bagi deviden, hold selama labanya masih terus tumbuh, krn suatu hari nanti investasi tsb akan berbuah dengan manis...

Crash di waktu Covid banyak mengubah gaya investasi saya belakangan ini. Sekarang prioritas utama saya bila membeli saham adalah : 

1. apakah perusahaan rajin membayar deviden?

2. berapa devidend payout rationya (DPR)? saya hanya mau beli saham yang DPRnya di atas 50%.

3. apakah harga sekarang sdh menarik untuk dibeli? -- belajar TA sangat penting utk tau timing beli yang tepat, minimal kita ngga akan beli di pucuk..  

4. untuk swing trading, saya juga lebih senang masuk ke saham2 yang akan bagi deviden, sehingga bisa jual sebelum cum date deviden. yang jelas lbh memberikan rasa aman bagi saya, minimal kalo ngga dapat capital gain, masih bs berharap dr devidennya.. 

Bila PGAS di thn 2022 labanya mulai naik, semoga PGAS akan turn around dr perusahaan yang sejak thn 2013 labanya cenderung turun terus (malah sempat rugi di 2020,  sehingga tidak bagi deviden utk thn buku 2020), menjadi perusahaan yang labanya bisa berangsur tumbuh lagi...

Dan bagi perusahaan yang mulai membaik, stock yield 17% dengan potensi DY 7% dalam 1-2 bulan ke depan, untuk saya ini benar2 merupakan harga yang sangat menarik. 

disclaimer on, rugi tanggung sendiri.. :)


selamat berinvestasi saham, semoga saham2 kita akan memberikan hasil yang baik di thn2 ke depan. aamiin.. :)


warm regards,

V3





Tidak ada komentar:

Posting Komentar