Rabu, 06 Agustus 2014

Mencoba swing trading di MAPI.. :)

Baru sekali ini saya nulis tentang trading di sini.. :)

Saya orangnya tipe yang seneng mencoba ilmu baru. 
Dan sekarang saya mencoba untuk menerapkan swing trading based on data FA.

Mengapa swing trading? Karena pada laporan keuangan, labanya masih turun. Jadi saya putuskan, beli hanya untuk swing trading dulu. Agar saya ngga terlena megang barang lama-lama.. :)

MAPI di Q2/2014, labanya masih turun.

Pendapatannya naik 28%, tapi laba turun 28% dan EPS-nya turun 31%.

Ekuitas tumbuh 2,6%. ROE 7,73%. DER 2,46x. Arus kas operasi minus.

Data FA-nya ngga begitu cantik menurut saya.. :)

Tapiiii... coba kita lihat total asetnya : 8.627.929.000.000

Dan market cap-nya @ 5175 = 8.590.500.000.000

Terlihat market cap MAPI sekarang < dari nilai asetnya. 

Kalo lihat di data IPOT, 

Thn 2008 ---> Market cap MAPI = 597,6 B. Aset = 3761 B

Thn 2009 ---> Market cap MAPI = 1029,2 B. Aset = 3379,4 B

Thn 2010 ---> Market cap MAPI = 4440,5 B. Aset = 3670,5 B

Thn 2011 ---> Market cap MAPI = 8549 B. Aset = 4415,3 B

Thn 2012 ---> Market cap MAPI = 11039 B. Aset = 5990,6 B

Thn 2013 ---> Market cap MAPI = 9130 B. Aset = 7808,3 B

Thn 2014 ---> Market cap MAPI @ 5175 = 8590 B. 
                    Aset = 8627,9 B (Q2/2014).

Saya melihat : dr 2008 sampai 2014, aset MAPI semakin naik.
Tapi market cap-nya dari 2012 sampai Agustus 2014, semakin turun... :)

Sepertinya sih ini kesempatan untuk beli.. :)

Untuk ritel menengah ke atas, MAPI jelas leader.
Kita punya duit sebanyak apapun tetap ngga akan bisa tuh bikin Starbucks, Sogo, Debenhams, Burger King, Kidz Station, Marks n Spencer, Zara dll. 
Karena merk2 itu sudah bikin kontrak eksklusif dengan MAPI. 
Jadi posisi MAPI di market Indonesia ini kuat sekali :) 
Alias INTANGIBLE ASSET (aset yang tidak berwujud) MAPI ini sangat besar.

Asset yang ditulis di laporan keuangan adalah aset yang tangible (berwujud)
Dan yang tangible ini saja sekarang pun dihargai lebih murah di pasaran daripada yang tertulis di laporan keuangan.. :)

So, saya melihat sih ini posisi yang bagus untuk masuk ke MAPI, ya.. :)

DISCLAIMER ..

DISCLAIMER..

DISCLAIMER...

:)

Sekarang coba kita lihat chart weekly-nya.. 

MAPI weekly ---> MACD di bawah 0 (bearish) tapi sepertinya mau golden cross. Harga sudah berada di bawah MA 200, MA 20, MA 60 dan MA 100. Sekarang mulai naik ke atas MA 5. Sejak Juli 2010 hingga saat ini, MAPI hanya 11 candle berada di MA 200 weekly. Jadi kesempatan seperti ini memang langka :) 

MAPI monthly ---> MACD di bawah 0 dan masih mengarah turun. Harga berada di atas MA 60, tapi berada di bawah MA 5 dan MA 20. Sepertinya MAPI akan berkonsolidasi dulu di sekitar MA 60-nya. MAPI menunjukkan tanda akan rebound bila bisa close di atas 5475 di candle akhir bulan ini.

Karena ini untuk trading, jadi berapa target jualnya..?

Saya liat, MAPI ada resisten di 7000-7100. Jadi target terdekat ya 7000 ini.. :) 
Lumayan kan, beli 5175, jual 7000.. :) Ini pun kalo mau dijual.. :)
Kalo nanti LK-nya sudah ada growth, mungkin baru bisa berharap target yang lebih tinggi lagi.. :)

Terus untuk stop loss-nya?  Saya sih ngga bikin stop loss. Karena harganya aja sekarang sdh di bawah MA 200 weekly, sudah harga diskon gede.. :)
Kalo MAPI turun lg, ya saya diemin aja. Toh selama dia terus cetak laba (walaupun labanya masih turun), berarti ekuitasnya juga naik terus.. :)

Ok, saya juga masih terus belajar, jadi apa yang saya tulis di sini bisa jadi salah. 

Tapi MAPI ini menarik untuk saya tulis, karena saya juga ingin mempraktekkan sendiri, bisa profit ngga, kita membeli saham yang labanya sedang turun, dengan membandingkan market cap dengan assetnya di LK. 
Kebetulan MAPI ini mempunyai kekuatan merk yang sangat hebat, sehingga saya meyakini nilai pasar MAPI yang sebenarnya adalah jauh lebih besar daripada nilai aset yang tertulis di laporan keuangannya.

Seperti biasa, rugi tanggung sendiri, ngga dpt barang jg tanggung sendiri.. :)
Your money, your responsibility... :)

Sukses yahhh... :)

Regards,
V3







12 komentar:

  1. Bu saya liat ibu byk menggunakan asset vs market cap sebagai 1 unsur valuasi murah, mungkin yg lbh konservatif bs diliat dr PBV. Ada saham yg kadang terkoreksi hingga PBV < 1. Nah, berarti kita beli ekuitas perusahaannya, sedangkan hutang kita ga beli toh. Ini hanya bersifat sharing, jika salah mohon diperbenar kesalahan aku. Tq atas inspirasinya slama ini. Aku byk dpt ilmu tentang analisa fundamental dr blog ibu ini. Thankyou sooo much for sharing.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ali, saya selalu menghitung PBV dalam setiap analisa saya. Tapi untuk beberapa saham, sepertinya mustahil untuk bisa mendapatkan saham tsb di PBV < 1 krn mrk sekarang ini saja sudah diperjual belikan di PBV/PER yang tinggi2.

      Misal saham seperti ACES, KLBF, RALS, JSMR, ROTI, kalo liat secara PBV, sangat sulit untuk bs membeli saham2 ini di PBV < 1. Jadi saya mencoba untuk menemukan metode yang lbh mudah diaplikasikan untuk mengambil kesimpulan apakah saham2 dgn PBV/PER yang tinggi ini RELATIF sudah "murah" atau belum untuk dibeli...

      Dulu waktu kuliah di akuntansi, saya belajar bahwa ada asset intangible (tidak berwujud) dan ada asset tangible (berwujud). Asset tidak berwujud ini misalnya : kekuatan merk, hak paten, SDM yang handal, dsb. Dan nilai intangible asset ini tidak tertulis di laporan keuangan. Tapi ada yang berpendapat bahwa nilai intangible asset ini bahkan bisa jauh lebih besar daripada asset tangible (yang tertulis di laporan keuangan).

      Dengan memperhatikan 2 saham yang memiliki aset intangible yang kuat (LPKR dan MAPI), maka saya BERASUMSI sendiri, selama market cap mereka lebih kecil daripada nilai assetnya, bisa jadi harga mereka saat ini relatif "murah".

      Saya ngga tau apakah cara saya ini akan berhasil atau ngga, karena saya sendiri baru memulai dengan cara pandang seperti ini, tapi saya memiliki keyakinan bahwa cara saya ini sepertinya bisa diterapkan.. :) Kita liat aja nanti bagaimana ya.. :) at the end, market is always right.. :)

      Mdh2an argumentasi saya bisa dimengerti, ya. Kalau kamu ngga cocok dengan cara ini, gpp. Ambil metode yang ternyaman buat kamu dalam berinvestasi saham. Krn utk apa kita beli saham kalo ngga bisa tidur nyenyak krn terus mikirin sahamnya.. ? :)

      Makasih Ali utk apresiasinya.. Semoga kamu makin pinter dalam berinvestasi saham nanti.. :) Aamiin yra.. :)

      Hapus
  2. Wow, make sense banget bu, contoh saja google dan apple, mungkin saja intangible asset mrk jauh lebih tinggi drpd total asset berwujud (asumpsi saya). Penjelasan ibu memberi saya pandangan baru dalam valuasi saham. Saya suka cara pandang ibu yg out of the box, dan emang bener, mau cari saham yg bagus tapi murah di kondisi bullish tidak gampang. Metode ini memberi potakan yg valid. Thx bu utk sharing pemikiran dan metode-metode valuasi yg terus bisa kita terapkan dlm kondisi market apapun :)

    n/b: Mungkin faktor intangible ini lah yg membuat SILO slalu terlalu mahal utk dibeli, sedangkan harga sahamnya masih terus naik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, saya liat seperti APPLE, total asset 2013 = 207 Bn USD. Market cap @ 95.9 USD = 567,29 Bn USD.

      RALS @ 1050, market cap 7,38 T Rp. Asset 2013 = 4,38 T Rp.

      Semua data saya dapat dari www.reuter.com.

      Total asset yang ada di LK, semuanya adalah aset berwujud (tangible). Sementara aset tdk berwujud tdk tertulis di LK. Bila market cap-nya saja sdh lebih murah drpd total assetnya, berarti mungkin memang saham ini sdh murah. Tapi ya, saya sendiri hanya berani menerapkan cara ini ke emiten dengan kekuatan merk yang bagus, ngga berani di saham abal2.. :)

      Mungkin jg market melihat intangible asset SILO itu besar, sehingga sahamnya dihargai di PER dan PBV yang tinggi, bahkan jauh lebih tinggi daripada induknya (LPKR). That's why saya beli LPKR aja, biar bs beli SILO lebih murah.. hehehe...

      Ok Ali, gudlak yahh.. Ini saya lg ngulik2 LK, belum dpt jg yang bagus utk dibeli lg.. :))))

      Hapus
  3. Haha,,, beli LPKR dapat bonus SILO wkwkkaa why not ya?

    Kalo nanti ada wkt luang boleh cek NRCA ya bu, dan boleh juga sharing view ibu juga ya? Saya sudah koleksi saham ini sejak bln mei lalu sblm dividen di harga 935, running loss yg panjang, tapi saya sangat yakin dgn kinerjanya.

    Yg membuat saham ini tdk naik2 menurut saya "pribadi" hanya krna kurang liquidnya saham ini sehingga gampang diarahkan oleh bandar tertentu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, beli LPKR dpt rumah sakit Siloam, dapat Matahari Dept Store, dapat First Media dll :) Semua bisnis yang prospeknya bagus menurut saya.. :)

      Ttg NRCA, krn dia baru IPO, saya belum berani kasih view krn keterbatasan data. Takutnya malah bikin blunder untuk saya sendiri. Tapi untuk konstruksi, saya rekomen WIKA. Cuma tinggal menentukan entry pointnya aja.. :)

      Hapus
    2. I see, sip bu!!! happy cuan atas MAPI'nya ya :)

      Hapus
  4. Asslkm Bu Fitry, klo KLBF dan LSIP menurut ibu gimana? kok turun terus ya? saya trader pemula, background saya teknik, mencoba membaca LK itu..lha kok gak dong :D, trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibu/bapak, maaf ya, saya belum sempat buka chart KLBF dan LSIP. Tapi saya sendiri jg ngga begitu pinter baca chart, jadi mungkin bapak/ibu bisa menanyakan ke trader yang lebih ahli di bidang ini, ya.. :) Oya, background S1 saya jg teknik, dan dengan belajar terus, lama2 jadi ngerti baca LK, wlpn ngga terlalu pinter banget. Tapi yakin deh, dengan sering melakukan sesuatu, lama2 akan ahli jg.. :) Bisa karena biasa.. :)

      Hapus
  5. Keep blog bu Fitri, kebetulan saya juga baru-baru saja membuat private equity mini hehe..jika berkenan mampir di kusumopartners.blogspot.com

    Thanks dan salam invest!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat ya Pak, utk blog-nya. Semoga bisa jadi bahan pembelajaran jg utk para investor saham Indonesia. Sukses terus ya, Pak.. :) Tadi sempet liat sekilas, dan kayanya bagus deh bahasannya. Nanti kalo ada waktu, saya akan baca2 lagi.. :)

      Hapus