tag:blogger.com,1999:blog-21505014189292084052024-03-27T14:46:20.324+07:00belajar analisa harga wajar saham...khusus untuk investasi, bukan untuk trading ; menganalisa saham ala ibu rumah tangga ; tipe investor yang ngumpulin uang tiap bulan untuk beli saham ; tipe investor yang sekarang sedang fokus untuk mendapatkan pasif income dr deviden saham sebagai persiapan untuk masa tua...Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.comBlogger273125tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-85379974077922988792024-03-27T14:45:00.002+07:002024-03-27T14:45:40.144+07:00TEBE, saham kapal yang harganya masih di sekitar nett value/share<p> <span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya lagi buka2 LK saham2 kapal, dan agak kaget nemu saham kapal yang harganya masih di sekitar nett value/share-nya. Buat saya, ini value stock banget. Selain itu, dia juga rajin bagi deviden sejak IPO di thn 2019.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Nett value/share = (Jumlah ekuitas - jumlah liabilitas) : jumlah saham beredar</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">TEBE sampai LK Q3/2023 ini masih mengalami penurunan revenue dan juga laba, akibat normalisasi tarif angkutan kapal, setelah naik tinggi di thn 2022. Sama seperti emiten coal pd umumnya, yg labanya turun di 2023 kemarin. Jadi kalo nanti stelah Lk Q4/2023 TEBE keluar, dan labanya turun, ya ngga usah kaget, dan jangan panik dulu kalo sahamnya jg turun, karena sampai LK Q3 kmrn labanya memang masih turun..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">harga sekarang = Rp 780</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">nett value/share = Rp 744</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Book value/share = Rp 833</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">EPS = Rp 133,71</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">kas/share = Rp 301</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">debt/share = Rp 28,36</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">CFO/share = Rp 127,65</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">GPM = 53%, OPM = 46%, NPM = 37,7%. Angka yang bagus bgt utk margin profit suatu bisnis.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">ROE = 21,4%.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tahun 2023, sudah bagi deviden interim 2x (Rp 25 dan Rp 30) dr EPS Rp 133 (sampai september 2023). Manajemennya baik banget yahh, udah bagiin 41% EPS sbg laba aja, padahal labanya lagi turun...</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Dengan estimasi DPR 45% , maka kurang lebih DY di deviden final 2023 ini mungkin = [(0,45 * 133 * 4/3) - 25 - 30] : 780 = 3,18%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi jangan terpaku dengan DY yang kecil ini aja. Ini value stock yang bisa kasih devidend yield sekitar 10%/thn, kalo kita mau hold setahun, plus capital gain, bila nanti market sudah mengapresiasi harganya. Jadi sambil nunggu harga tervaluasi dengan baik, minimal kita msh dikasih devidend yield yang cukup baik..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Buat saya, TEBE ini betul2 value stock yang bagus banget, krn selain murah, devidend yieldnya lumayan, kinerjanya cakep, plus prospek growth ke depannya juga masih bagus. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Disclaimer on. Rugi tanggung sendiri, krn duit belinya jg duit sendiri kannn....</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semoga saham2 kita akan memberikan hasil yang bagus ke depannya. Aamiin...</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm regards, </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-85824643240945928172024-03-27T11:23:00.003+07:002024-03-27T12:09:02.024+07:00Rekap pertumbuhan dan laba beberapa emiten dalam beberapa tahun terakhir<p> </p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya mencari tau berapa prosentase pertumbuhan revenue dan laba 50 emiten di BEI, yang saya coba ambil dari beberapa sektor, biar lebih terlihat sektor mana yang bagus untuk investasi dalam 5 dan 10 tahun terakhir. Saya masukkan juga ROE dan NPM sbg indikator profitabilitas emiten tsb.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Dan ini data yang saya dapatkan. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Untuk benchmarking pertumbuhan, ROE dan NPM, saya memakai BBCA, BMRI dan BBRI sebagai patokan. Dari situ, terlihat bahwa yang bisa mengalahkan trio bank ini hanya sektor batubara, hampir dari semua segi (growth, ROE dan NPM).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saham kapal (sayangnya hanya diwakili oleh TPMA, krn SMDR dan NELY belum keluar LK-nya), bisa mengalahkan tiga bank ini dalam segi growth, tapi tidak di ROE dan NPM. Mungkin sektor perkapalan akan menjadi tujuan investasi yang bagus lagi untuk ke depannya, melihat growth mereka belakangan ini.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saham consumer (MYOR dan SIDO), agak melambat tumbuhnya 5 thn belakangan ini, mungkin krn daya beli yang juga melemah.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Untuk sektor yang lain (misal property, konstruksi, CPO, poultry) , kelihatan sekali melemahnya dalam 10 thn ke belakang. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Data di bawah belum lengkap, krn belum semua emiten mengeluarkan LK desember 2023.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ini saya sdh mengerjakan sebaik yang saya bisa lakukan, dan tetap saja masih banyak kekurangan yang masih bisa disempurnakan lagi.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi dengan data yang ada, masih inline dengan tesis awal investasi long term yang saya anut, sesuai dengan omongan LKH, bahwa di Indonesia ini bisnis terbaik adalah perbankan dan batubara, makanya ngga heran orang terkaya di Indonesia kebanyakan adalah pemilik bank dan tambang batubara.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Disclaimer ON. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Dari sini juga mungkin masih bisa terlihat, sektor mana yang masih undervalued krn kenaikan labanya, dibandingkan dengan harganya di thn 2018 (apalagi bila PER saat ini masih di bawah 5 atau pbv masih di bawah 1).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ketika saya kursus saham dulu, tahun 2008, ada senior yang menanyakan, bila kita invest saham, beli saham yang mana?</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">A. Sedang bagus bisnisnya</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">B. Akan bagus bisnisnya</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">C. Pernah bagus bisnisnya</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Mayoritas ketika itu menjawab yang akan bagus bisnisnya. Ternyata salah.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Menurut beliau, sebagai investor saham, sebaiknya kita hanya invest di bisnis yang sedang bagus, karena di sini kemungkinan berhasilnya jg besar.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Bila di bisnis yang akan bagus, bisa aja nanti ngga kejadian, alias tetap jelek.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Bila di bisnis yang pernah bagus, bisa aja nanti memang ngga akan pernah pulih.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Dan data di bawah ini bisa memberikan sedikit informasi bisnis mana yang sedang bagus di indonesia, setidaknya dalam 5 thn dan 10 thn terakhir ini.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Nanti akan saya upload ulang lagi bila datanya sdh komplit.</span></p><p><br /></p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzcw6kbFCjX10g5JxHwLFZYPOv7jykn3BLePBbQSTtPwZNI-z7CIlE2WQwuMbX7mPpfPGO7_BEfXspNMmNIo_pApbqP-Tl_ED-H5SeJnHaK0OPD1cBNpOCkNgX0TPWnBKaaU6sTme3-B1ytP_piLAMeuecRMMwAsCSwTtxP8DrF8zVkIBX80xvP_8Uk-g/s1600/WhatsApp%20Image%202024-03-27%20at%2010.56.16%20(1).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1103" data-original-width="1600" height="442" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzcw6kbFCjX10g5JxHwLFZYPOv7jykn3BLePBbQSTtPwZNI-z7CIlE2WQwuMbX7mPpfPGO7_BEfXspNMmNIo_pApbqP-Tl_ED-H5SeJnHaK0OPD1cBNpOCkNgX0TPWnBKaaU6sTme3-B1ytP_piLAMeuecRMMwAsCSwTtxP8DrF8zVkIBX80xvP_8Uk-g/w640-h442/WhatsApp%20Image%202024-03-27%20at%2010.56.16%20(1).jpeg" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjspENMU2D1VJLKtcMsEnler1fxizOtJWq-8YWrkAS0SW425gTYfs692Ut7oL8B2IiJ9GvF3IUun1bCaFMMXFAPeUVYZX1ch0yK5sNU6HvwXH9jXTI3sigHmdULRnWaFsxKeNfQmuuezlczg-2_TRITLzAyK2IF7I8xE_uJgQqT4EMtCiScv9E3xy0Z0Ww/s1600/WhatsApp%20Image%202024-03-27%20at%2010.56.16%20(2).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1123" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjspENMU2D1VJLKtcMsEnler1fxizOtJWq-8YWrkAS0SW425gTYfs692Ut7oL8B2IiJ9GvF3IUun1bCaFMMXFAPeUVYZX1ch0yK5sNU6HvwXH9jXTI3sigHmdULRnWaFsxKeNfQmuuezlczg-2_TRITLzAyK2IF7I8xE_uJgQqT4EMtCiScv9E3xy0Z0Ww/w450-h640/WhatsApp%20Image%202024-03-27%20at%2010.56.16%20(2).jpeg" width="450" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh-3kQ849AMxCYFfEb3NXyYh3yyuTYhYI2dC2F4EtHPJb0vsJTqTJGmdvG7ApUdtzB2kZ5pIGeLGU8scDtaAProqf-jt9QWdGIqhiLMdwedTG2Q4HSBezEyshZ6-V4IVbzWmWXtYDF4yozL_32dTFjPZEofQ9wEyyKZp41Tt1G4ahV1cgd9sPQCR-VdLs/s1410/WhatsApp%20Image%202024-03-27%20at%2010.56.16.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1410" data-original-width="1008" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh-3kQ849AMxCYFfEb3NXyYh3yyuTYhYI2dC2F4EtHPJb0vsJTqTJGmdvG7ApUdtzB2kZ5pIGeLGU8scDtaAProqf-jt9QWdGIqhiLMdwedTG2Q4HSBezEyshZ6-V4IVbzWmWXtYDF4yozL_32dTFjPZEofQ9wEyyKZp41Tt1G4ahV1cgd9sPQCR-VdLs/w458-h640/WhatsApp%20Image%202024-03-27%20at%2010.56.16.jpeg" width="458" /></a></div><br /><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semoga data yang sedikit ini bisa bermanfaat dalam menentukan portofolio saham investasi kita. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Sekedar berbagi tips, utk invest long term, saya mengutamakan saham2 dengan ROE di atas 15%, low debt, rajin bagi deviden, tidak ada rugi sama sekali dalam 10 tahun terakhir, dan NPM sebaiknya di atas 10%, biar lebih kuat menghadapi badai ekonomi.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kalo ada saham yang msh undervalued tapi tidak memenuhi kriteria di atas, saya beli hanya utk kejar capital gainnya aja (bukan untuk invest long term).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Maafkan kalo tulisannya acak2an, karena tadinya hanya untuk konsumsi sendiri (dan saya masih tipikal orang yang apa2 lbh seneng baca buku daripada gadget). tapi lama2 mikir, kok sayang kalo ngga di-share, jadi ini dibantu anak saya utk share di blog..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semoga hasil investasi kita akan semakin bagus di tahun2 mendatang. Aamiin..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><br /></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-71558941612561716322024-03-22T11:37:00.002+07:002024-03-26T09:09:26.725+07:00ADRO, saham coal dgn growth bagus yang masih undervalued..<p> <span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Liat LK Q4/2023 ADRO, saya merasa saham ini masih sangat undervalued.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Harga sekarang = Rp 2670.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kas/share = Rp 1604</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Nett value/share = Rp 2118</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">BVS = Rp 3281</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">debt/share = Rp 717 (hanya utang berbunga saja)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">CFO/share = Rp 558,6</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">EBIT/share = Rp 1044</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">EPS = Rp 795</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Di harga sekarang, PBV = 0,82 ; EV/EBIT = 1,71 ; EV/CFO = 3,2 ; PER = 3,36</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya liat lagi growth laba 2013 - 2023 ADRO = 1154 % (di mana laba PTBA hanya tumbuh 239%, dan ITMG tumbuh 174%).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Growth laba 2018 - 2023 ADRO = 314% (di mana laba PTBA hanya tumbuh 22,88% dan ITMG tumbuh 106%).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">ROE ADRO :</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">2013 = 8,55%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">2018 = 11,44%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">2023 = 24,24%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">NPM ADRO </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">2013 = 6,98%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">2018 = 13,2%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">2023 = 28,5%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Dengan PBV ADRO yang baru 0,82x sementara PTBA sudah 1,6x dan ITMG sudah 1,1x , sepertinya memang ADRO masih undervalued.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Apa karena PTBA dan ITMG memiliki DPR yang lebih besar daripada ADRO, sehingga market lebih menyukainya? Time will tell.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Yang jelas, ADRO merupakan salah satu saham coal yang rajin bagi deviden selama 15 tahun terakhir ini, dan seingat saya DPR-nya tidak pernah kurang dr 30%. Jadi ADRO bs dijadikan salah satu alternatif investasi di saham coal yang PBV-nya masih di bawah 1, dengan growth laba yang sangat bagus..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Disclaimer On.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semoga investasi saham kita akan memberikan hasil yang bagus nanti ke depannya.. Aamiin..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"> </span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-60921181758342829082023-12-28T10:11:00.000+07:002023-12-28T10:11:50.368+07:00Chart atau Devidend Yield?<p> <span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tulisan ini saya buat based on pengalaman pribadi saya sendiri. Beberapa kali saya beli PTBA dan BSSR di harga yg mahal (karena akan bagi deviden gede), dan stelahnya turun dalam. Tapi saya tetap hold. Akhirnya harganya bisa naik lg juga, apalagi kalo sdh mau bagi deviden lagi... </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Dari pengalaman itu saya mengambil kesimpulan, kalo utk beli saham deviden dan hold lama, mungkin berapa besar Deviden Yield (DY) yang akan kita dapat, akan lebih berpengaruh ke hasil investasi kita drpd fokus ke chart.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Karena, biasanya saham2 deviden ini mengalami peak menjelang cum date deviden, dan stelahnya akan dibanting. Jadi kalo kita beli di harga peak, kita akan dapat deviden lebih cepat (ngga usah nunggu lama2). Tapi kalo belinya di harga bawah, umumnya stelah deviden dibagikan, sehingga kita harus menunggu lebih lama untuk dapat deviden selanjutnya..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Jadi, untuk tipe investor yang tiap bulan masih top up dana untuk beli saham, bila fokusnya adalah mengejar balik modal dari deviden secepatnya, menurut saya, akan lebih baik bila fokusnya adalah membeli saham yang kira2 bisa memberikan DY yang besar, sampai setahun ke depan, daripada sekedar fokus dengan chart saham. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ada seorang investor yg sudah senior, dan dia membeli ITMG di harga Rp 17000, tahun 2017. Setelah dia beli, ITMG turun hingga ke Rp 6000-an di thn 2020, tapi dia tetap hold. Bahkan hingga sekarang pun dia masih hold. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Total deviden yang sdh dia dapat sejak beli di 2017 hingga akhir 2023 ini = Rp 26.958.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Harga ITMG sekarang = Rp 25500.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Bayangkan jika dia menjual ITMG-nya ketika turun sampai 6000 di thn 2020, yang ada dia hanya akan mengalami loss yang besar. Tapi karena dia sdh niat untuk invest long term demi deviden, skrg dia bisa mendapat banyak dr deviden, dan juga portonya sdh menghijau lagi.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Hikmah yang saya dapatkan dari kejadian ini adalah : bila kita sdh niat untuk investasi long term di saham deviden tinggi yang msh ada prospek growth ke depannya, sebaiknya jangan pernah cut loss bila harganya turun dalam, apalagi bila penurunannya krn memang kondisi market keseluruhan yang sedang bearish, bukan hanya karena kinerjanya sendiri yang memburuk. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ini bukan ajakan untuk membeli ITMG skrg ya, walaupun ITMG di harga sekarang ini termasuk menarik untuk dibeli menurut saya. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Sekarang, krn fokus saya adalah mengumpulkan saham deviden sebanyak-banyaknya utk pasif income di masa tua saya, jadi saya akan lebih fokus ke devidend yield drpd ke chart, untuk membeli saham2 deviden. Tujuannya agar saya bisa cepat balik modal dr deviden saham yang saya beli.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saat ini saham PTBA saya di portfolio mengalami floating loss sekitar 16% (awal beli di oktober 2021 dan masih top up beli sampai sekarang). Tapi saya sdh dapat deviden total 61% dari modal beli saya, sejak beli hingga saat ini. Seingat saya, PTBA belum pernah saya jual 1 lot pun sejak saya beli. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Target saya di saham ini, bisa balik modal dari devidennya saja dalam 5 thn hold, dan tahun2 sesudahnya bisa memberikan saya DY minimal 25% setiap thn dari harga beli saya.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Apakah akan tercapai? We'll see. Kita cm bisa berusaha, Tuhan yang menentukan hasilnya.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tahun 2023 memang tahun yang sangat membosankan buat mayoritas investor saham. Harga saham kalo ngga turun ya pd sideways sepanjang tahun. Tapi tahun ini juga memberikan pencerahan ke saya, bahwa bila fokus kita adalah mengumpulkan saham deviden, ngga usah terlalu fokus dengan chart. Beli saja saham2 yang bs memberikan DY tinggi, sehingga bs balik modal cepat dr devidennya saja... :) </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tulisan ini sebagai penutup tulisan terakhir di tahun 2023. Semoga thn 2024, bursa akan lebih berbunga-bunga, setelah fed rates turun. Semoga kinerja emiten2 yang kita pegang juga akan membaik di thn2 ke depan. Semoga kita jg akan semakin sabar dalam berinvestasi, terutama sabar dalam memegang saham2 yang prospeknya bagus ke depannya, krn investasi saham butuh waktu yang lama untuk memberikan hasil yang bagus.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Terakhir, semoga apa yang saya tulis di sini jg bs memberikan banyak manfaat utk yang membacanya, ngga cuma untuk saya pribadi.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Selamat thn baru 2024, semoga thn 2024 akan banyak memberikan kebaikan, kebahagiaan, kesehatan dan kesuksesan kepada kita semua. Aamiin..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-4712682369546329192023-11-01T09:10:00.003+07:002023-11-01T09:15:39.109+07:00IHSG turun terus, what should we do? mostly about PTBA<p><span style="font-family: Roboto Slab;"> IHSG kemarin closing di 6752,211. YTD sdh turun 1,44%. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Kemarin sempat bikin low di angka cantik 6666,410. Semoga bisa menjadi lowest untuk IHSG di thn 2023 ini.. aamiin..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Saya dari awal thn ini sdh mulai ngisi portfolio dengan banyak saham coal lagi.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Ada ITMG dr harga Rp 22000- Rp 23000, dan sdh dpt deviden Rp 2394 (nett after tax).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Ada BSSR di Rp 4000-an dan sudah dapat deviden total Rp 622 (nett after tax).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Ada PTBA dari Rp 3050 - Rp 3800 (dan sdh dpt deviden nett after tax Rp 984,65).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Ini semua saham yang memang saya beli dan saya simpan untuk devidend income.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Setelah ex date deviden, saya ada menambah lagi PTBA, dan sampai sekarang masih posisi floating loss.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Panik ngga melihat harga saham yang sekarang turun terus? Mungkin saya udah termasuk kebal ya. Kalo ada uang, masih nambah saham. Kalo ngga ada uang, saya tutup olt aja, ga mau buka2 lagi. Nanti aja bukanya kalo saham2 udah pada naik.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Saya ngga mau emosi saya terganggu oleh market, karena kita ngga cuma pengen menambah kekayaan, tapi juga pengen hidup sehat. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Untuk apa beli saham dan kemudian jadi ngga bisa tidur nyenyak karena terganggu sama portfolio yang merah?</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Beberapa hari ini saya banyak terima email, wa dan telfon yang menanyakan ttg market. Saya cm bilang, badai pasti berlalu. Market udah brp kali turun seperti ini dan pd akhirnya akan naik lagi, begitu juga dengan saham2 kita, kalo kita beli saham yang benar atau timing yang benar. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Saya ditanya, apa mau pegang saham coal utk long term. Saya bilang, saya mau, tapi coal yang terbukti ada growthnya jg dr thn ke tahun. Dan di sini, saya pegang PTBA dan BSSR. ITMG saya hanya pegang sedikit, krn cashnya yang banyak saat ini.. Mungkin mindset investasi di saham coal yang harus dibenahi menurut saya. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Kalo cuma patokannya harga beli, ya kalo kita beli PTBA misalnya di harga Rp 3500 thn 2021 awal, dan sekarang turun ke 2500, sepertinya rugi. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Tapi kalau kita melihat devidennya, PTBA yang kita beli di thn 2021, sdh dpt deviden total Rp 1782,57 (before tax), alias modal beli kita setara dengan Rp 1717,43.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Tapi yang beli PTBA di Rp 2500 sekarang ini, modal belinya ya cuma Rp 2500 aja.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Jadi kalo dibandingkan dengan deviden yang sdh kita terima, ya menurut saya masih menguntungkan yang beli PTBA di Rp 3500 thn 2021 drpd yang beli di Rp 2500 sekarang ini..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Kok cuma beli saham coal aja thn ini? Kalo untuk deviden, iya. Saya hanya beli saham coal aja thn ini. Saya mau beli BMRI dan BBRI juga utk invest long term, tapi menurut chart, sekarang belum waktunya untuk membeli BMRI dan BBRI.. Jadi nikmati saja harga diskon yang sedang diberikan market saat ini ke kita.. Semua ada momentnya nanti.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Laba coal anjlok thn ini (sehingga deviden thn depan akan turun), sdh saya sadari sejak awal saya beli saham coal lg di thn ini. Karena 2020 harga coal dibanting, 2021 mulai pulih, 2022 naik tinggi akibat perang ukraina-rusia dan under supply, sehingga 2023 ini pasti akan nyari support terbarunya. Jadi menurut saya, saham coal di thn ini nanti akan sama seperti kita beli saham coal di 2020, walaupun mungkin besaran diskonnya tidak sebesar 2020 kemarin.. Tapi buat saya yang mencari DY 15-20%/thn dr PTBA/BSSR untuk thn2 ke depan, sepertinya ini lah saatnya utk masuk lagi.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Saya ngga pinter menganalisa market, saya cuma pakai hitungan sederhana ala emak2 plus baca chart ala kadarnya, dan saya sadar, saya dibantu oleh waktu untuk bisa mencapai hasil investasi yang bagus.. Saya pakai patokan, dalam waktu 5 thn hold, bisa balik modal dari devidennya aja utk saham2 coal yang saya beli. Andaikan terjadi lebih cepat, ya anggap aja bonus.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Ngga takut ya dengan isu coal sunset dsb? So far akal sehat saya mengatakan, ngga akan sunset secepatnya. Bahkan dari data bauran energi nasional ESDM thn 2021 aja, menunjukkan kebutuhan coal di thn 2021 sekitar 77,7 MTOE dan di 2050 meningkat menjadi 250 MTOE. Jadi walaupun secara prosentase bauran energi, prosentase coal turun dari 37% menjadi 25%, tapi secara kuantitas, jumlahnya meningkat hampir 3x lipat di 2050 nanti.. Silakan data dicari sendiri di internet ya.. :))</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Lagipula, untuk pindah ke EBT, dibutuhkan biaya yang tinggi. Dan yang punya cash banyak siapa lagi selain perusahaan2 energi fossil ini (coal dan migas)....</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">So, utk deviden income, saya memasukkan coal sbg salah satu sumber saham deviden saya. Ada juga HEXA dan MPMX, yang sdh saya beli dr thn 2020 dan 2021. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">MPMX saya beli thn 2020, dan sekarang sudah balik modal semua dr deviden. Beli average 400, sekarang harganya Rp 1000. Dalam waktu 3 thn hold. Udah saya diemin aja, krn sdh jadi saham gratis.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">HEXA saya beli thn 2021, di harga Rp 3500, sudah dpt deviden Rp 2725. Dengan deviden thn depan, insyaa Allah HEXA saya jg sdh jd saham gratis.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Sekarang tinggal PTBA dan BSSR yang sedang dalam proses menuju saham gratis juga. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Sekarang, di harga PTBA Rp 2500, menurut saya ini sdh harga yang very undervalued, baik secara chart maupun valuasi.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Logika sederhana, di 2020, lowest PTBA = Rp 1385, dengan EPS = Rp 207.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Tahun 2023, eps annualized PTBA = Rp 430. Tapi harga PTBA sekarang Rp 2500. Kalau linier, harusnya lowest PTBA thn ini = 2 x Rp 1385 = Rp 2770. Jadi saya anggap, harga PTBA di bawah Rp 2770 thn ini, adalah harga yang very undervalued, baik secara TA maupun FA.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Dengan LK Q3/2023, PTBA di Rp 2500 setara dengan PER annualized = 5,53 ; PBV = 1,5, dengan estimasi DY sbb :</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">bila DPR 50% ===> Dy = 9,04%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">bila DPR 70% ===> Dy = 12,65%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">bila DPR 80% ===> Dy = 14,46%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">bila DPR 90% ===> Dy = 16,27%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">bila DPR 100% lagi ===> DY = 18,08%</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">dan ini semua adalah estimasi DY thn depan, di saat laba PTBA lagi anjlok parah. Bagaimana nanti kalo labanya naik thn depan? Ya sdh pasti DY-nya akan lebih besar lagi..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Ngga perlu dengan hitungan rumit, bahkan dengan hitungan sederhana pun kita bisa memilih sebaiknya saham apa yang kita beli untuk mengejar deviden..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Bisa ngga PTBA turun lagi? ya bisa aja. Lha wong saya waktu thn 2020 pernah beli ptba di Rp 2000 dan ngga lama lgsg turun ke Rp 1385.. Dalamnya penurunan ngga bs kita prediksi, tapi bagaimana reaksi kita menghadapi penurunan saham, sepenuhnya adalah dalam kendali kita. Dan buat saya, kalo market lg turun dalam, saya selalu nambah beli ketika ada cash. Belinya juga lgsg haka aja di harga saat itu, krn males ngeliatin harga saham terus pdhl lg pada anjlok, kasian mental saya nanti.. :)) Dan ngga mau buka OLT kalo ga ada cash. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Dalam masa bearish seperti ini, saya ngga pernah berani CL dan pegang cash. Saya lebih baik tetap pegang saham bagus aja, switching bila perlu, dr saham jelek ke saham bagus. Dan menjaga mental dengan ngga buka2 olt. Nanti begitu market berbalik, naiknya jg cepat. Jangan sampai begitu market berbalik arah, kita ngga ada barang dan akhirnya malah harus beli di harga yang lebih mahal drpd harga kita waktu CL...</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Oya, beberapa saham trading saya seperti JKON, LPPF, ARCI, ASGR, masih saya hold smua. JKON dan LPPF minusnya sdh di atas 15%. Saya tetap hold karena ketika saya beli, patokan saya adalah chart monthly mereka yang sdh di bawah. Jadi untuk jualnya pun saya akan tunggu sampai chart monthly-nya sudah naik ke atas.. :))</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Semoga apa yang saya tulis bisa memberikan pencerahan di saat mental lagi down karena saham2 turun dalam.. :) Aamiin..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Semoga semua saham investasi kita akan memberikan hasil yang bagus ke depannya.. Aamiin.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Warm Regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-72655147918139577452023-10-25T13:04:00.000+07:002023-10-25T13:04:06.155+07:00Menghitung sendiri dana pensiun kita<p> <span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Setelah menikah dan punya anak, saya baru belajar financial planning atau perencanaan keuangan. Dan sama seperti belajar investasi saham, saya merasa, dengan semakin dini kita belajar financial planning, maka akan semakin baik juga untuk kesejahteraan hidup kita ke depannya.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Salah satu buku tentang mempersiapkan dana pensiun yang menurut saya bagus dan relatif mudah diikuti adalah buku Safir Senduk. Tapi saya juga belajar dari berbagai macam sumber lainnya.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ada beberapa cara mempersiapkan dana pensiun, yang paling gampang, misal : siapkan dana senilai 100x atau 200x kebutuhan bulanan kita utk pensiun. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ada yang susah, dengan hitungan yang lbh berat dan menggunakan time value of money. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi semua metode tersebut untuk saya (waktu itu, di saat pertama kali saya mulai membuat financial planning), menghasilkan angka dana pensiun yang sangat besar... Sepertinya susah untuk diikuti , dan membuat saya jadi kurang termotivasi untuk merencanakan dana pensiun sendiri..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Akhirnya saya mencoba untuk membuat sendiri perhitungan dana pensiun ala saya.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Waktu itu, saya memakai asumsi, dari dana saya di saham, 10% akan saya ambil setiap thn untuk biaya pensiun. Dan portfolio saya di saham harus tumbuh minimal dengan CAGR 25%/thn, karena tiap tahun saya juga masih menambahkan dana ke portfolio saham. Asumsi inflasi 10%/thn.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Waktu awal, karena suami saya masih punya masa bekerja selama 24 tahun, saya buat plan untuk bisa pensiun dini dari pasif income di saham dalam waktu 15 thn ke depan.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Contoh perhitungan saya kurang lebih seperti ini (saya bawa ke nilai sekarang, dan dengan timeframe hanya 10 thn ke depan).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Misal biaya hidup dengan 2 anak, setidaknya Rp 20juta per bulan, dan budget investasi minimal 5 jt per bulan. Jadi setiap bulan saya butuh biaya hidup + budget investasi = Rp 25 juta, alias Rp 300juta/thn.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Rp 300jt/thn, misalnya saya ambil 10% setiap thn untuk biaya hidup, artinya saya harus punya portfolio saham sebesar 100/10 x Rp 300jt = Rp 3 Milyar.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Rp 3 Milyar = nilai 2023. Bila saya menargetkan pensiun 10 thn lagi, maka nilai Rp 3 Milyar = setara dengan Rp 7,78 Milyar di thn 2033 (bisa dengan menggunakan kalkulator CAGR, atau menggunakan rumus Future Value, dengan time = 10 years, dan rate = 10%).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Dengan return investasi 25% per thn, maka dana Rp 7,78 Milyar thn 2033 ini setara dengan Rp 835 juta saat ini (thn 2023) --- dengan menggunakan kalkulator CAGR atau Present value of money dgn time = 10 years, dan rate = 25%).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Bila saat ini kita sudah punya portfolio saham senilai Rp 835juta, maka bisa dianggap posisi dana pensiun kita untuk 10 thn ke depan dengan plan seperti di atas, sudah aman. Dan setiap uang yang kita investasikan lagi setiap tahunnya hingga menjelang pensiun, akan menjadi bonus bagi dana pensiun kita (alias kita bisa pensiun lbh sejahtera daripada yang kita rencanakan sebelumnya). Asumsinya, setiap tahun dana ini kita review, apakah sudah berkembang 25% dari nilai setahun sebelumnya. Bila belum sampai 25%, tambahkan lagi dananya. Bila sudah, artinya program pensiun kita semakin aman. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Untuk patokan perhitungan, saya selalu memakai harga perolehan (harga beli), bukan market value, krn harga perolehan lebih bisa jadi pegangan buat saya. Dengan patokan harga perolehan, akan lebih jelas, berapa posisi portofolio kita dalam Rupiah di thn ini , thn sebelumnya, atau tahun ke depannya.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Bagaimana bila kita belum punya uang sebesar Rp 835 juta saat ini? Anggap saja saat ini uang kita baru ada Rp 100 juta. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Berarti kita harus membuat plan untuk menambah dana investasi setiap thn, yang minimal sejumlah tertentu. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kita bisa menggunakan kalkulator anuitas untuk itu. Masukkan principal amount (dana awal yang kita miliki) = Rp 100jt, period (month) = 120, annual interest rate = 25% yang dicompound annually juga, maka didapat top up dana kita tiap thn harus sejumlah minimal Rp 192jt (lebih kurang tiap bulan nambah Rp 16jt). </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Mungkin bagi yang belum pernah belajar tentang time value of money, cara ini membingungkan. Jadi saran saya, coba kalian beli buku tentang Perencanaan Dana Pensiun, biar dapat gambaran yang lebih luas. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya ngga bisa membahas lebih banyak tentang ini, karena memang perencanaan dana pensiun ini sangat customized, karena kondisi finansial tiap orang berbeda.. Bisa berbeda dari jumlah dana pensiun, waktu yang dibutuhkan, tingkat return patokan investasinya, dana yang sdh dimiliki saat ini, dll. Tapi percaya deh, smakin cepat kalian membuat perencanaan dana pensiun, maka hidup kalian akan semakin sejahtera nantinya, insyaa Allah..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Perencanaan pensiun sangat berhubungan dengan waktu yang tersedia. Dan dalam berinvestasi, time is our friend. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Apakah menggunakan return 25% per thn ini dapat tercapai, bila kita menggunakan time frame waktu investasi 10 thn? Menurut saya, bisa tercapai, terutama bila kita investasi di saham2 yang growth dan tidak overvalued. Selain itu juga dibantu dengan top up dana terus ke saham setiap thn. Malah bagi saya, 25% kadang masih terlalu kecil (karena dibantu top up dana ini). Jadi saya sendiri biasanya menaruh target 30%-40% pertumbuhan dana investasi setiap tahunnya for my financial plan..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Setelah menjalani program perencanaan dana pensiun selama kurang lebih 19 thn, saya jadi tau mengapa program yang saya rancang sendiri ini bisa memberikan angka dana pensiun yang lebih kecil daripada yang saya pelajari dari buku2. Salah satu pembedanya, saya pikir karena saya berinvestasi di saham investasi yang benar2 produktif, growth, dan juga bisa menghasilkan cashflow (deviden dan capital gain), sehingga hasilnya bisa lebih optimal dibanding dananya saya masukkan ke investasi lain (misalnya : reksadana, properti, emas fisik, atau lainnya)... Selain itu, karena yang dipegang adalah saham investasi yang growth dan produktif, semakin lama kita hold, maka dana pensiun kita juga akan semakin besar, tidak habis2 walaupun kita sdh semakin tua.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Apalagi sekarang, masih banyak saham2 yang bisa memberikan devidend yield di atas 10%, sehingga ibaratnya, selama saham tersebut tetap growth, tanpa kita ngapa2in pun, dana kita akan tumbuh minimal 10% setiap thn, dari deviden yang kita dapatkan... </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya ambil contoh saham BMRI.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Anggap saham BMRI kita beli di 2 januari 2014 di harga Rp 2170 (adjusted stock split 2x, di thn 2017 dan 2023). </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Total deviden BMRI yang kita dapat selama 2014 - 2023 = Rp 1460,24 (adjusted 2x stocksplit).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Deviden awal yang kita terima dari BMRI ketika baru beli di 2014 = Rp 58,51 (adjusted 2x stocksplit), alias DY awal beli = 58,51 : 2170 = 2,7%.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Deviden terakhir yang kita terima dr BMRI di thn 2023 = Rp 529,3367. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Deviden BMRI sdh tumbuh 804% dalam 9 tahun kita hold, sehingga DY kita pun sekarang menjadi 529,3367 : 2170 = 24,39%..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Yang hold BMRI dr thn 2014, sekarang cuma duduk diem aja ngga ngapa2in, portfolio sahamnya akan nambah 24%/thn hanya dari devidennya aja... </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ini belum termasuk kenaikan capital gainnya. Sekarang harga BMRI Rp 5850, alias sdh ada kenaikan capital gain sebesar 169,6% dari harga beli kita..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Inilah yang saya maksud membuat program pensiun di saham yang growth , produktif dan dijual di harga yang tidak overvalued.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Contoh saham BMRI bukan berarti saya menyarankan untuk langsung beli BMRI di harga sekarang, ya. Ini hanya sekedar contoh saja.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya membuat banyak perhitungan seperti ini dengan saham2 deviden lainnya.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kembali ke program pembuatan dana pensiun, kita harus tetap review setiap thnnya karena bisa saja tiba2 juga biaya hidup kita naik signifikan, sehingga dibutuhkan kenaikan dalam jumlah dana pensiun yang kita butuhkan.. Jumlah dana pensiun saya pun sdh beberapa kali saya revisi, karena begitu target yg lama sdh tercapai, biasanya saya naikkan lagi targetnya ke jumlah yang lebih besar.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ini saja yang bisa saya tulis mengenai perencanaan dana pensiun. Mudah-mudahan bisa memotivasi pembacanya untuk mempersiapkan program pensiun masing2, karena percayalah, time is our best friend... Sedikit demi sedikit lama2 menjadi bukit..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semoga saham2 dalam portfolio kita akan memberikan hasil yang bagus ke depannya nanti. Aamiin..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-4254334681908340292023-10-17T15:54:00.001+07:002023-10-24T15:14:33.487+07:00TOBA, saham coal termurah saat ini -- CL finally<p> <span style="font-size: medium;"><b>Update per 24 oktober 2023 : Saya CL TOBA karena baru sadar, laba sekarang lebih rendah daripada 2020 ... Ngga ada growth... :((((</b></span></p><p><span style="font-size: medium;"><b>Abaikan saja smua analisa di bawah, krn untuk perusahaan coal yang labanya lebih rendah drpd 2020, buat saya ini sdh gejala perusahaan kurang baik.. </b></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya melihat chart TOBA yang sdh di weekly dan monthly oversold, di harga Rp 280 sekarang. PBV-nya 0,4 dengan PER annualized 8,8x (data di HOTS).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Chartnya sdh turun jauh banget, selain itu secara PBV, ini murah banget ada saham coal yang PBV 0,4 di saat bisnis coal lagi pada panen cuan..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi jangan harapkan deviden di sini, kejar capital gain aja. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kalo market sudah sadar bahwa saham TOBA ini very undervalued secara PBV, maka harganya bisa naik..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Jadi beberapa saham yang saya liat dr chart monthly-nya dan sdh masuk keranjang swing trading saya saat ini :</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">1. LPPF, saya beli di Rp 2460-2500. Target jual antara 3000-4000. Kalo dikasih lebih, ya bonus.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">2. JKON, saya beli di Rp 121 , sekarang Rp 107 :) tetap hold karena dr chartnya keliatan menarik.. :) Target jual minimal Rp 250..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">3. ARCI, saya beli di Rp 348, sekarang Rp 396. Katanya ada rumor mau dibeli sama UNTR.. :). Target jual sekitar harga IPO, Rp 750, atau sesuai dengan rumor harga penjualan ARCI nanti.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">4. TOBA, saya beli di 278-280. Target jual minimal di PBV 1 aja, atau sekitar Rp 500 :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Karena ini swing trading, jadi target keluar terserah masing2 aja.. Tapi insyaa Allah dr harga beli akan lumayan nanti upsidenya. Bisa lah buat nambah2 uang jajan, insyaa Allah.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya ada tips utk take profit dr swing trading.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Sometimes kalo misalnya tiba2 sahamnya naik tinggi, saya suka jual sedikit. Misalnya beli Rp 5jt. cuan 20% di hari itu, alias Rp 1jt. Saya suka jual sesuai dgn cuannya aja, sisanya biarin ttp di saham itu. Uangnya bs kita pakai atau untuk nambah saham lain lagi..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semua disclaimer on ya. Rugi tanggung sendiri, karena belinya juga kita klik buy sendiri.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm regard,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-51150871748863475252023-10-17T09:15:00.004+07:002024-03-18T12:51:26.777+07:00LPPF dan ASGR --- CL finally<p><span style="font-family: Roboto Slab;"> <span style="font-size: medium;">Ada 2 saham yang saya liat menarik karena sentimen deviden dan sentimen pemilu.</span></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">1. LPPF -- di harga sekarang Rp 2460, LPPF ada potensi membagikan deviden sekitar 17% atau lebih. Patokan saya karena EPS setahun ini kurang lebih minus 18% dibanding EPS thn 2022, maka deviden thn ini juga kurleb turun 18% dibanding thn lalu. Tahun lalu LPPF membagikan deviden Rp 525, jadi estimasi deviden thn depan kurang lebih 82% x Rp 525 = Rp 430,5. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">estimasi DY LPPF thn depan = 430,5 : 2460 = 17,5%.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">LPPF chart monthly, weekly dan daily jg sudah terlihat membentuk konsolidasi untuk naik.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Target dari chart yang saya liat : short term Rp 3000, mid term Rp 4000.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Harga LPPF sebelum cum date deviden 6 April 2023 = Rp 6550.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tahun depan? we'll see.. Saya di sini hanya swing trading dengan memanfaatkan momentum deviden.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">LPPF ekuitasnya minus? dont worry, nanti keluar LK q3 juga ekuitasnya positif lagi kok.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Based on LK q2/2023, BVS LPPF = minus Rp 70,82.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi CFO/share mereka aja udah Rp 323. EPS-nya Rp 302,56.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Jadi gampang banget utk ekuitas LPPF bisa positif lagi di LK Q3, insyaa Allah.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ekuitasnya minus karena LPPF banyak buyback sahamnya juga, yang terus dihancurin, jadi bisa meningkatkan nilai EPSnya juga nanti.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Update per 3 november 2023 : saya CL LPPF finally karena minusnya sdh mendekati 25%, kerugian maksimal yang bisa saya tanggung di satu saham trading. Saya switch semua LPPF ke PTBA, yang jg lg dibanting. Ya, dlm trading, sometimes we win, sometimes we lose... And life goes on. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">2. ASGR</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ini mungkin saham grup astra yang cash/sharenya paling banyak saat ini, Rp 813/lembar, dan harganya sekarang Rp 930, berdasarkan market cap-nya. Dan kemarin mereka cum date deviden interim Rp 13/share. Kita liat nanti di LK Q3, berapa kas/share mereka..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Yang menarik, biasanya laba ASGR ikut terkerek sentimen pemilu, karena bisnis mereka adalah penunjang perkantoran. Dari chart monthly, ASGR sekarang juga sdh berada di support kuat monthly-nya.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya ngga terlalu mendalami LK-nya, tapi saya liat sdh ada growth di sales 6,6%, laba bruto growth 17%, dan laba bersih growth 113%. Tapi CFO-nya masih negatif. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">BVS-nya Rp 1284, sehingga di harga Rp 930, PBV = Rp 0,72.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">PBV 0,72 dan cash-nya hampir 87% dari market cap, dan ini anak perusahaan Astra. Murah banget. Tinggal tunggu ada sentimen bagus atau growth bagus yang menghampiri saham ini, dan sepertinya sahamnya bs langsung naik tinggi. Dan selama nunggu, dia bisa kasih devidend yield skitar 4,25% di harga Rp 930 utk setahun (termasuk dengan deviden interim kemarin ini). Untuk ASGR, saya lebih menunggu bisnis data centernya beneran jadi sih.. Rumor yang saya baca ada begitu soalnya. Yang jelas, pasti dia lg ada bisnis yang mau dijajaki, kalo ngga kenapa cash-nya bs semakin gendut dr thn ke tahun dan ngga dibagikan sebagai deviden gede.. :)))) semoga aja bisa kembaran sama DCII valuasinya kalo nanti beneran jadi tuh bisnis data centernya.. :))))))</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Disclaimer on. Rugi tanggung sendiri.. :) saya cuma share entry point-nya aja, exit-nya terserah masing2, mau main pendek atau panjang.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya banyak posting saham2 capital gain, karena porto saya sekarang sdh 92% saham deviden yang belum ada niatan utk dijual sm skali. Jadi sisa 8% dana saya gunakan utk swing2 aja, lumayan bs dpt receh utk jajan.. :))</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Selamat berinvestasi saham, semoga saham2 yang kita beli akan memberikan hasil yang bagus ke depannya yaaa.. Aamiin..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm Regard,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">update 18 maret 2024, finally saya CL semua di ASGR dan LPPF. Semua saya tambahkan ke PTBA lagi. Untuk devidend income, sampai saat ini saya lebih yakin dengan PTBA, krn growth plannya jelas, dan DPR jg besar, di atas 70%.. Saya CL ASGR dan LPPF sdh cukup lama, jauh sebelum thn 2023 berakhir.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><br /></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-80258941836098173572023-10-06T07:46:00.001+07:002023-10-06T08:15:00.245+07:00Menambah aset atau menambah aset produktif?<p> <span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tulisan ini saya buat hasil dari pembicaraan saya dengan seorang teman tadi malam.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Pada awal mulai berinvestasi saham, saya cuma sekedar tiap bulan nambah duit di RDN utk beli saham yang bagus menurut saya. Waktu awal, fokus lbh ke trading2 short term, 2-3 hari jual, dan dpt cuan lumayan. Jauh lbh besar hasilnya dibandingkan bunga deposito. Apalagi ketika thn 2009, begitu bursa rebound setelah crash 2008, itu apa aja yang kita beli pasti jadi duit.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">2010 kepentok CL 40% semua porto di saham busuk, dan akhirnya jadi mulai belajar FA, dan sejak itu mulai fokus milih saham2 murah yang bs kasih capital gain lumayan (ratusan persen) dalam 1-3 thn hold.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Beberapa thn kemudian, karena modal sudah lbh besar, jadi agak males keluar masuk, dan akhirnya mulai mencoba deviden investing. Dan mulai dapat kenikmatan dr setiap dapat deviden, apalagi kalo yieldnya di atas bunga deposito. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Crash 2020 akhirnya yang membuat saya beralih sepenuhnya jadi devidend investor, karena banyak saham2 berdeviden tinggi yang diobral harganya.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Dari setiap penurunan dalam di bursa, 2008, 2011, 2013, 2015, 2020, saya banyak mendapati posisi ga punya cash sama sekali ketika bursa di bottom. Portofolio minus bisa 15-20% ketika bottom terjadi. Tapi ketika bursa rebound, reboundnya jg cepat, sehingga akhirnya floating loss berubah lg menjadi floating gain. Jadi saran saya, bila ada penurunan dalam di bursa saham, sebaiknya kita tetap di dalam. Porto di-switch gpp, tapi ngga usah dijual smua dan pegang cash. Karena kalo pegang cash dan bursa rebound, bisa aja kita akan beli di harga yang jauh lebih mahal nantinya.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Setelah menjadi devidend investor, saya mungkin agak menyesal, kenapa saya ngga menjalani gaya investasi seperti ini dr dulu saja.. Karena, untuk investasi long term, kemungkinan berhasil devidend investing ini menurut saya hampir 100%. Asumsinya, kita investasi di saham yang royal deviden dan tetap ada prospek growth yang bagus di masa depan. Jadi ngga sembarangan juga beli saham yang berdeviden tinggi..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Untuk perbandingannya mungkin begini.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Investor A. Total portofolio saham Rp 2M. Biaya hidup Rp 100jt setahun. Tidak ada deviden dr porto sahamnya, sehingga dia harus muter duit terus utk mencari cuan dr sahamnya. Kelebihan metodenya : dia bs mendapatkan capital gain yang sangat besar dari saham2 yang dia punya. Kekurangan metodenya : bisa saja dia mendapatkan loss yang sangat dalam dr saham2 yang dia beli.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Investor B. Total portfolio saham hanya Rp 1M. Biaya hidup Rp 100jt setahun. Dia hanya pegang saham2 deviden di dalam portfolionya, yang di tahun ini dan thn ke depan, estimasi devidennya minimal Rp 150jt setahun. Deviden akan tumbuh lbh tinggi sejalan dengan pertumbuhan kinerja perusahaan. Kelebihan metodenya : Pasif income minimal Rp 150jt /thn akan trs dia dapatkan selama dia hold sahamnya. Semua kebutuhan hidup terpenuhi dr deviden, plus ada ekstra Rp 50jt setiap thn utk di-reinvest. Kekurangan metodenya : Pertumbuhan nilai portfolionya mungkin ngga akan tinggi2 sekali, karena ngga akan bs naik di atas 500% dalam 1-2 tahun, misalnya.. Jadi secara market value, bisa saja kalah jauh dengan investor A. Selain itu juga harus sabar kalo nanti terjadi penurunan dalam di bursa, sehingga portfolio sahamnya pun akan turun dalam...</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Asumsi di atas, investor A dan B adalah full time investor, tidak ada income lain selain dari portfolio sahamnya.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: "Roboto Slab"; font-size: large;">Jalan mana yang akan Anda pilih sbg investor saham?</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Bila fokus anda hanya untuk menambah aset, mungkin investor A akan lebih cocok untuk anda ikuti.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Bila fokus anda adalah untuk menambah aset produktif, investor B lah yang sebaiknya anda ikuti caranya.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Mungkin tulisan saya di atas bisa membantu utk pemilihan saham dalam portfolio kita...</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Selamat berinvestasi saham, semoga saham2 kita akan memberikan hasil yang baik di masa depan.. Aamiin..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm Regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-13330466314677197222023-09-27T14:48:00.001+07:002024-03-18T12:52:05.477+07:00ARCI dan JKON, bottom fishing utk investor..? <p> <span style="font-family: Roboto Slab;">Selain LEAD, yang mungkin akan turn around kinerjanya, dr chart monthly saya liat ada 2 saham yang menarik untuk dibeli krn potensi capital gainnya yang terlihat menarik.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">ARCI dan JKON.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">ARCI sekarang di harga Rp 342, JKON sekarang di harga Rp 126.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Saya ngga pinter nulis banyak2, karena kesannya seperti jualan obat nantinya.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Tapi seperti LEAD, saya liat ARCI dan JKON nanti juga akan memberikan return yang bagus, bila kinerjanya sudah benar2 pulih.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Kadang utk saham2 yang fokus ke capital gain bgini, bila dalam waktu singkat naik lumayan, atau chartnya sdh di overbought (daily/weekly/monthly), saya suka jual dulu sebagian, utk nanti buyback lg ketika dia sdh turun.. Karena suka sedih kalo liat capital gainnya mendadak hilang begitu aja.. :))) Dan di sini kita jg ngga bs mengharapkan deviden, jadi ya sudahlah, ambilin aja cuannya nyicil2 biar ngga bete.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Target utk ARCI, balik ke harga IPO-nya aja deh, setidaknya , di Rp 750.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Untuk JKON, minimal ke Rp 250 (sekitar MA 60 monthly-nya).. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Tapi ya harus dengan sabar ya, minimal 1-2 thn hold dulu.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Disclaimer ON, rugi tanggung sendiri..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Warm Regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-78155824863659225502023-09-20T10:52:00.000+07:002023-09-20T10:52:50.800+07:00Nyangkut di BSSR...<p> <span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tanggal 26 April 2022, saya membeli BSSR di harga Rp 4330.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Habis saya beli, BSSR sempat naik ke Rp 5075, tapi tidak saya jual krn memang sdh niat beli untuk mendapatkan deviden.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tanggal 23 may 2022, saya dapat deviden Rp 411,05. Habis ini harga terus nyungsep sampai 3020.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tanggal 30 September 2022, saya dapat deviden Rp 567,13</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tanggal 30 Desember 2022, saya mendapat deviden Rp 580,59</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tanggal 16 Juni 2023, saya mendapat deviden Rp 341,4</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tanggal 26 September 2023 nanti, saya akan mendapat deviden Rp 349,93</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Total deviden BSSR yang saya dapat selama nyangkut adalah Rp 2250,1.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Sehingga, walapun modal beli BSSR saya adalah Rp 4330, tapi setelah dikurangi dengan deviden yang saya dapat, modal beli saya di BSSR tinggal menjadi Rp 4330 - Rp 2250,1 = Rp 2079,9. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Harga BSSR sekarang = Rp 4080. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kalau kita hanya sekedar melihat harga beli kita, seakan-akan posisi kita adalah FLOATING LOSS, karena modal beli kita masih di bawah harga saat ini. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi bila kita perhitungkan juga deviden yang kita terima di dalamnya, posisi kita sebetulnya sudah FLOATING PROFIT, karena modal beli kita bukan lagi Rp 4330, tapi sudah Rp 2079,9. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ini hanya sekedar itungan ala emak-emak investasi saham versi saya, ya. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi hal ini bikin saya ngga takut beli saham dengan deviden gede, selama saham tersebut ada prospek growth ke depan, dan harganya sekarang masih termasuk murah..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Yang sangat menarik buat saya adalah nanti ketika modal beli saya sdh mencapai NOL, artinya itu saham sdh benar2 jadi saham gratis. Tanpa perlu modal ibaratnya, saham tsb sudah menjadi mesin duit untuk saya ke depannya..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kenapa harus sibuk dengan tektok tektok jual beli, kalo hanya dengan diam saja ngga ngapa2in, saham tsb sdh bs memberikan kita DEVIDEND YIELD di atas 15% setahun?</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Inflasi menurut website BI sekarang adalah 3,27%/thn</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">BI 7 day RR sdh di 5,75%/thn.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Sedangkan estimasi Deviden Yield PTBA thn depan (misal deviden Rp 600 perak), sdh di 20%/thn (asumsi harga beli Rp 3000). Sudah lebih dari 3x lipat BI 7 day RR.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Hanya dengan beli saham PTBA dan diamkan aja, dalam setahun kita sdh bs dpt DY 20%.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Nanti setelah dapat deviden, modal beli PTBA kita yang 3000, sdh berkurang menjadi tinggal Rp 2400 (dibagi thn 2024). </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Asumsi thn 2025 devidennya sama, artinya dpt deviden Rp 600 lagi, maka modal beli kita tinggal Rp 1800..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tinggal nunggu 3x deviden lagi bila asumsi tidak ada growth, maka saham PTBA kita sdh bisa balik modal dan jd mesin duit gratis... </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi balik lagi, ini cuma itungan sederhana ala ibu rumah tangga aja. Daripada duit dingin ditaruh di deposito, ya lebih baik masukkan saham PTBA saja. Fluktuasi harga jangka pendek ngga perlu dilihat, karena harga cuma ilusi. Deviden adalah realita. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kenapa saya pakai contoh PTBA dan bukan BSSR? Karena hanya PTBA yang saya yakin banget prospek growth ke depannya (walaupun saya juga punya BSSR dan ITMG). </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Selain itu, saya juga punya PTBA yang nyangkut di Rp 4180. Saya beli karena ada isu BLU akan terjadi sebentar lagi [padahal sdh di monthly overbought juga waktu itu, tapi saya tetap beli karena PER masih 5x . Akhirnya nyangkut. Tapi gpp, sdh dpt deviden Rp 1094 (DY = 26%) , jadi modal beli saya sdh berkurang menjadi Rp 3180 saja.. hehe] </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Terus gmn rasanya nyangkut di Rp 3180, padahal skrg harganya Rp 2900? ya biasa aja. Apalagi kalo thn depan PTBA bagi deviden Rp 600, artinya modal beli saya tinggal Rp 2580 lagi. Dan akan saya hold terus sampai PTBAnya balik modal dr deviden, dan jd saham gratisan..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Buat saya, dengan perhitungan ala ibu rumah tangga biasa, ngga canggih2, ngga pakai analisa muluk2, mumpung masih banyak saham bagus royal deviden dan msh ada growth ke depan dengan DY yang bs di atas 15-20% setahun, kumpulin aja sebanyak-banyaknya sekarang utk pasif income di masa tua.. Kesempatan begini mungkin ga akan terulang lagi nanti, jadi kita manfaatkan dengan baik..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Disclaimer on ya..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semoga pengalaman saya nyangkut di BSSR dan PTBA bisa memberikan pencerahan, sisi lain dari investasi di saham bagus royal deviden dan masih berpeluang tumbuh ke depannya..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-11818898036033826872023-09-01T11:49:00.008+07:002023-09-01T14:32:17.590+07:00LEAD, saham kapal pengangkut minyak yang mulai turn around<p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya sdh mulai mantengin LEAD dr LK q1/2023 kemarin, karena sudah mulai terlihat turn around kinerjanya, walaupun di Laporan Laba Rugi, posisinya masih merugi. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi ketika awal tahun kmrn itu, saham coal banyak yang dibanting dalam (terutama ITMG), jadi saya prefer nambah ITMG daripada beli LEAD.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Sekarang, ketika porto coal saya sdh banyak lagi, saya mulai cari sektor lain untuk invest. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Dan saya tertarik lagi dengan LEAD.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kasnya tumbuh 66%. Kas/share = Rp 62. Harga sahamnya sekarang Rp 70.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Pendapatannya tumbuh 17%.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Revenue/share annualized = Rp 115. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">debt/share = Rp 304.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">CFO/share = Rp 90 (annualized).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Book value/share = Rp 96</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Di harga Rp 70 sekarang, EV/CFO = 3,47. Untuk bisnis yang baru turn around dan EV/CFOnya masih di bwh 4, menurut saya ini cukup menarik, karena saham seperti ini lonjakan perubahan arus kasnya akan signifikan ketika bisnisnya sudah benar-benar pulih, sehingga EV/CFO akan semakin mengecil, atau malah bisa jadi di bawah 1. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Contohnya, utk WINS, yang sdh beli duluan di harga Rp 70, EV/CFO-nya sekarang tinggal 1,4. Tapi bagi yang beli WINS di harga Rp 500, EV/CFOnya jadi 6,59. Untuk saham komoditas, terutama yang suka fluktuatif harganya, saya lebih suka melihat EV/CFO daripada PER. Karena bisa saja di LK, perusahaan tetap mencatat rugi, tapi sebetulnya secara operasi, masih sehat banget. Masih bs nambah kas yang banyak, masih bisa bayar utang.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Arus kas operasi jangan pernah diskip kalo kita melihat LK emiten. Jangan hanya terpaku pada laporan rugi laba aja :)</span></p><p><span style="font-family: "Roboto Slab"; font-size: medium;">Dilihat dr PBV, PBV LEAD juga masih di bwh 1. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Secara chart, LEAD sempat di harga Rp 1400. WINS di 1500.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Sekarang WINS sdh 500, tapi LEAD masih di Rp 70.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya melihat dr segi chart dan FA, upside untuk LEAD masih besar. Minimal masih bisa naik 100% dari harga skrg. Disclaimer on ya. Tapi harganya baru akan bisa naik banyak setelah LK-nya mencatatkan laba positif. Selama di LK msh minus, harganya masih akan ditahan dulu sepertinya.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi jangan pasang target jangka pendek utk masuk di saham ini. Saya sendiri akan pasang target minimal 1 tahun hold utk bs dapat cuan 100%. Dan harus siap mental kalo dibawa ke Rp 50 lagi.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Disclaimer on. Rugi tanggung sendiri, karena duit ya duit kita sendiri, dan jari kita sendiri yang klik tombol beli.. :))</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semoga investasi saham kita akan memberikan hasil yang baik di masa depan.. Aamiin.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-89418638214329014442023-09-01T09:47:00.000+07:002023-09-01T09:47:10.502+07:00IPCM, saham royal deviden yang lagi konsolidasi..<p><span style="font-family: Roboto Slab;"> IPCM dan IPCC pernah saya beli dulu, baik utk swing maupun utk deviden. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Tapi ketika 2021 saya fokus di saham coal, akhirnya banyak saham invest saya yg beralih jadi saham coal, terutama saham PTBA.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Dan sejak 2023 awal, ketika saham coal banyak dibanting dalam, akhirnya saya banyak beli lagi.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Sekarang, portofolio saham coal saya sdh banyak banget, isinya PTBA, ITMG, BSSR. Mungkin porsinya sdh 90% portfolio sendiri. Dan sekarang mereka sdh jadi mesin duit utk saya, yang devidennya bs saya pakai utk menambah saham2 deviden lagi setiap tahunnya, alhamdulillah.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Jadi mulai sekarang saya tekankan pd diri saya, utk mulai diversifikasi sektor lagi. Jadi saya beli ARNA, beli ANTM, beli BJBR lagi, dan beli IPCM. Tapi di antara semua, saya prefer IPCM, yang devidend payout ratio (DPR) paling tinggi. ANTM saya beli untuk ngejar capital gain aja nanti kalo sdh bs cuan lumayan.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">IPCM dan IPCC selama ini memang menjadi sumber pemasukan bagi Pelindo, sehingga DPR mereka tinggi semua. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Tapi krn IPCC sdh naik tinggi, saya ga mau beli lagi. Saya beli saudaranya aja yang harganya masih di situ2 aja, cuma beda sedikit dibanding waktu saya beli dulu dan saya jual karena sdh cuan di atas 25% utk pindah ke saham coal.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">IPCM bisnisnya jg lbh saya minati dibanding IPCC, krn dia memberikan jasa memandu kapal2 di pelabuhan, ngga heran ketika covid pun labanya masih bisa positif (hanya turun sedikit, beda dengan IPCC yang jadi minus).</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Melihat LK Q2-2023, pendapatan IPCM naik 32%.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Laba bruto tumbuh 18%. GPM 25%.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Laba usaha tumbuh 31%. OPM 17%.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Laba bersih tumbuh 29%. NPM 14%.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">EPS = Rp 15,88. ROE 14%.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Di harga Rp 288, PER = 9,07, sehingga devidend yield utk setahun ke depan kalo kita hold, masih bisa dapat antara 7,7% - 8,8% (DPR antara 70-80%). Bukan jumlah yang menarik jika dibandingkan dengan DY saham coal saat ini.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Tapi untuk bisnis yang kemungkinan growingnya masih tinggi di masa depan, terutama di wilayah Indonesia timur, mungkin saja dalam 3-5 thn ke depan DY-nya akan tumbuh 2x lipat, dibanding DY saat ini.. :) Dan bisnis ini lebih anti terhadap resesi sepertinya, karena kegiatan ekspor impor akan terus berjalan, termasuk ketika covid kemarin.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Disclaimer On. Rugi tanggung sendiri ya.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Ini hanya alternatif sektor bagi investor yang sdh ngga mau membeli saham coal lagi dlm portofolio investasinya :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Semoga investasi saham kita akan semakin baik di masa2 mendatang ya.. Aamiin..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;"><br /></span></p><p><br /></p><p><span style="font-family: Roboto Slab;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-83222661450583910962023-08-28T18:25:00.004+07:002023-08-31T18:03:41.453+07:00Chart dulu, atau valuasi dulu?<p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya tipikal fundamental teknikal analis, krn saya menggunakan kedua metode itu untuk investasi saham saya. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Biasanya, saya punya daftar watchlist dari saham2 dengan Devidend Payout Ratio rutin di atas 50%. Nanti dari list yang saya punya, saya tinggal menunggu saja sampai mereka chartnya tiarap krn LKnya jelek atau karena ada bad news, baru saya beli atau nambah beli..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Jadi dalam dua thn belakangan, beberapa kali saya gunakan metode itu utk beli saham investasi atau utk swing trading. So far hasilnya cukup baik, mostly masih bs dpt 30% setahun, walaupun mungkin hasilnya bisa beda ya, utk setiap orang...</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Saya pakai indikator TA yang simpel aja : stokastik slow oversold. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Probability hasil investasi terbaik selama ini pada umumnya saya dapatkan ketika indikator stokastik slow sedang di daily weekly monthly oversold. Walapun kadang ga jamin jg sahamnya akan langsung naik ketika kita sdh beli, alias bisa aja msh dibawa turun ke bawah, tapi kalau kita sabar hold 6 bulan - 1 tahun , biasanya kita msh bs dpt capital gain antara 20-30% setidaknya. Disclaimer on ya..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Bagaimana kalo yang oversold cuma monthly aja? ya sabar aja nunggu lagi, minimal kalo sdh di dua oversold (daily/monthly atau weekly/monthly), baru kita bs beli.. :) Tapi kalo udah ngga sabar pengen beli sahamnya langsung krn takut nanti harganya naik, ya gpp juga, asalkan dia msh di monthly oversold.. </span></p><p><span style="font-family: "Roboto Slab"; font-size: medium;">Indikator TA yang gratisan dr OLT bs dipakai kok, ga perlu yang canggih2 banget. Di sini yang kita andalkan adalah : yakin bahwa fundamentalnya bagus dan penurunan harga hanya sementara, dan sabar menunggu sahamnya naik lagi.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kalau ada perbedaan hasil dr indikator yang sama krn perbedaan aplikasi sekuritas, menurut saya sih masih tetap bs dipakai indikatornya.. Tinggal panjangin sabar aja kalo ngga langsung naik harga sahamnya..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Selain punya patokan beli utk saham yang sedang di monthly oversold, saya juga punya patokan untuk ngga pernah beli saham yang chartnya sedang di monthly overbought. Karena kalo saham sdh di monthly overbought, upsidenya sdh ngga banyak, tapi downsidenya besar banget. Kemungkinan nyangkutnya tinggi sekali... </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Jadi saya membatasi diri untuk ngga pernah mau beli saham yang lagi di area monthly oevrbought, walaupun misalnya PER-nya kecil dan banyak berita baik yang beredar. Karena memang saham yang di monthly overbought itu biasanya semua berita baik sdh priced in, tinggal tunggu ada sedikit sentimen negatif aja utk bikin harganya turun dalam..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Kemudian untuk screenernya, kenapa harus DPR minimal 50%? Ya, karena biasanya hanya emiten sehat aja yang bisa bagi DPR rutin 50%. Selain itu PSPnya adalah PSP yang mau berbagi keuntungan dengan investor ritel, bukan yang cuannya dimakan sendiri aja... hehehe</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi untuk astra grup, yang langganan membagi DPR 40-50%, tetap masuk di screener saya, krn GCG astra grup sdh terbukti bagus, bukan tipe yang suka main curang sm investor ritelnya.. :))</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Oya, kenapa saya ngga pakai valuasi? </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Buat saya, valuasi jauh lebih susah dipegang daripada indikator TA. Metode valuasi ada banyak bgt, dan hasil valuasi bisa beda2, tergantung metode yang kita pakai. Sehingga saya sdh lama ngga mau lagi ngitung valuasi, hanya sebatas PER, PBV, EV/CFO aja paling.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Ngitung estimasi Devidend Yield (DY) yang akan dibagikan, menurut saya masih jauh lebih bs diandalkan daripada ngitung valuasi. Tapi ini menurut saya ya, orang bs beda-beda kan.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semakin lama menggunakan TA, saya semakin yakin, bahwa ketika suatu saham bagus sudah di monthly oversold, artinya dia sdh priced in terhadap smua berita jelek yang akan keluar ke depannya..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Jadi jangan pernah takut kalo ada saham bagus rajin bagi deviden yang lagi dibanting karena misalnya labanya lagi turun, atau ada bad news tertentu dan smua berita jelek tentang saham itu beredar di mana-mana, biasanya itulah kesempatan yang diberikan market kepada kita untuk ngumpulin sahamnya.. Tapi tetap ya, saya pakai batasan PER utk membeli saham yang lagi dibanting.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Misalnya, utk saham growth seperti SIDO dan BBCA, saya ngga akan mau beli kalo PERnya sdh di atas 25.. Jadi walaupun sdh di monthly weekly daily oversold tapi PER sdh di atas 25, ya saya males beli.. Mendingan cari saham lain aja ..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Tapi untuk batasan PER, maaf, saya ngga bs bahas lbh detil di sini, karena ini sangat tergantung dengan kenyamanan kita sbg investor. Bisa aja ada investor yang tetap mau beli SIDO/BBCA ketika PER-nya sdh 28x dan dia oke2 aja, ya ngga apa2 juga, toh duit kan duit dia sendiri.. :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Sepertinya jadi kontrarian investor akan memberikan hasil investasi yang lebih baik utk kita, daripada mengikuti saham yang lagi rame dipom-pom.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Terakhir, ini beberapa saham yang saya lihat menarik dibeli di harga sekarang, baik untuk devidend investing atau utk swing trading :</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">- TLKM 3710-3720 (mungkin thn depan msh bs dpt DY skitar 5-6%)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">- SIDO 640-645, tp selama di bwh 700 msh menarik utk dibeli (terutama yang mau invest long term) ---- update tgl 31/8/2023, utk SIDO masih dalam watchlist, karena saya mau lihat LK Q3/2023-nya dulu.</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">- ARNA, best buy di bwh 700, tapi mungkin 750-765 pun saya tertarik beli kalo ada cash</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">- ANTM 1985-1995 (ini ngga stokastik oversold, tapi dia sdh konsolidasi lamaaaaa banget, sehingga kalo kita sabar, insyaa Allah akan kasih gain yang bagus jg nantinya)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">- BJBR di bwh 1200, ini jg sedang konsolidasi, bisa dapat DY thn depan skitar 8% sepertinya.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">- PTBA di bwh 3000, kalo thn depan DPR 100% lagi, msh bs dpt DY skitar 13-16%.. </span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semua disclaimer on ya.. Rugi tanggung sendiri :)</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Semoga investasi saham kita akan memberikan hasil yang bagus ke depannya ya.. Aamiin..</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">Warm Regards,</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: Roboto Slab; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-45807367620656752942023-05-30T20:53:00.000+07:002023-05-30T20:53:18.636+07:00TIPS untuk devidend investing<p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"> Ada berbagai macam cara untuk berinvestasi di bursa saham. Ada dengan cara trading, value investing, growth investing, atau lainnya.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Dan karena suami saya akan pensiun dalam waktu 7 thn lagi, sejak 3 thn yang lalu (kebetulan ketika bursa saham sedang crash akibat covid), saya mulai fokus ke devidend investing. Jadi saya hanya membeli saham-saham yang royal bagi deviden aja. Paling timing belinya saya berpatokan dengan chart dan hitungan FA sederhana yang saya lakukan. Biasanya saya semakin semangat beli saham royal deviden yang sedang dibanting harganya.. :)</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Untuk investor pemula yang juga ingin mencoba metode ini, mungkin bisa melakukan cara seperti yang saya lakukan, terutama biar ngga galau untuk hold barang ketika harga sahamnya lagi dibanting turun... :)</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Kita ambil contoh saham PTBA. Misalkan kita beli PTBA di harga Rp 3000 tahun lalu, dan sudah dpt deviden Rp 680. </span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Berarti modal saham PTBA kita sebenarnya tinggal Rp 3000 - Rp 680 = Rp 2320.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Jadi kalo sekarang PTBA dibanting turun hingga ke Rp 3000 lagi, kita mestinya ngga usah panik untuk langsung jual. Karena modal beli PTBA kita itu sdh Rp 2320, bukan lagi Rp 3000.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Saham PTBA yang kita beli Rp 3000 di thn lalu, tidak sama nilainya dengan saham PTBA Rp 3000 hari ini. Dan DEVIDEN yang kita terima itulah pembedanya. </span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Kalau thn ini misalnya nanti PTBA bagi deviden Rp 800, maka modal beli PTBA kita jd turun lagi, sdh menjadi Rp 2320 - Rp 800 = Rp 1520.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Mungkin dengan 2x bagi deviden lagi, saham PTBA sdh jd saham gratis, dan akan menjadi mesin duit yang akan terus ngasih kita duit setiap tahun, bahkan ketika dia cuma diam aja di portfolio kita bertahun-tahun kemudian.. :)</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Dan ketika kita sdh berada di tahap itu, kita akan mengerti betul-betul artinya menjadikan saham sebagai mesin duit tiap tahun.. :)</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Saya mau sharing tentang MPMX, saham yang saya beli ketika sedang dibanting di thn 2020.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Waktu itu, MPMX betul2 bikin panik selling karena ada big fund yang keluar. harganya dibantai betul, bahkan jauh lebih rendah daripada nett value/share-nya.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Saya tau MPMX itu termasuk saham yang royal deviden. Cash rich. Low debt. Jadi saya ikut nampung beli saat itu. beli dari harga sekitar Rp 450, dan dibawa turun sampai ke 300an. </span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Tapi saya tetap hold walaupun sdh floating loss lumayan. Saya average down kalo ada duit. </span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Terus keluarlah deviden Rp 115 ketika harga MPMX skitar 400-an, alias bisa dpt devidend yield (DY) 25,5% dari harga saat itu. Ketika MPMX sdh naik 100%, saya jual stengah untuk pindah ke saham lain. Sisanya masih sebagai saham deviden sampai saat ini.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Modal average saya di MPMX skrg Rp 407. </span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Tapi dari 3 thn hold (november 2020 - 2023), saya sdh mendapat total deviden Rp 430. Alias devidennya sdh jauh lebih besar daripada modal beli saya. Belum lagi ditambah capital gain kalo saya mau jual sahamnya.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Tapi saham MPMX sisa ini sdh saya jadikan sebagai saham mesin duit, jadi ngga akan saya jual lagi, tinggal makan deviden aja tiap tahun.. </span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Semoga di tahun-tahun ke depan, akan smakin banyak saham2 gratis seperti MPMX ini yang bisa kita dapatkan dari BEI.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Kuncinya cuma satu : sabar hold.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Ketika dibanting, ketika floating loss, kita masih kuat hold.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Tapi ketika saham sdh mulai naik tinggi, biasanya iman kita tergoda untuk profit taking. Dan ketika itulah, cara di atas bisa dilakukan, karena kita tau modal beli saham kita sdh jauh lbh murah daripada harga saat ini.. :)</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Tapi devidend investing hanya bisa dilakukan di saham2 yang rajin bagi deviden, dan juga royal deviden. Jangan lakukan ini di saham yang pelit deviden, nanti kita bisa sakit hati :)))</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Ok, ini aja tips dari saya. Mudah-mudahan bisa memberikan pencerahan bagi yang ingin melakukan devidend investing.. :)</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Selamat berinvestasi saham. Semoga hasil investasi kita akan semakin baik di masa depan. Aamiin.. </span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Warm Regards,</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-54764619979725195732023-05-30T20:21:00.003+07:002023-05-30T20:21:54.198+07:00DVLA, saham farmasi royal deviden yang sedang dibanting harganya..<p> <span style="font-size: medium;">Saya mulai perhatikan DVLA sejak akhir thn 2022 kmrn. Tapi di LK Q4, laba kuartal Q4 (only) masih negatif, sehingga saya tunggu LK Q1-nya keluar. Ketika LK Q1 keluar, laba Q1 sdh mulai positif walaupun masih turun yoy. Tapi saya liat chartnya sdh di bawah sekali. Selain itu, secara PER, ROE dan devidend yield sdh mulai menarik untuk saya.</span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;">So, mulai thn ini DVLA masuk ke saham deviden saya. DVLA selama ini termasuk royal membagi deviden, bisa sekitar 70-90% laba yang dibagikan sebagai deviden. Dan selama 10 thn terakhir, DVLA selalu rutin membayar deviden. Kekurangannya cuma satu : ini saham ngga likuid, jadi saya ngga bisa beli banyak ... :(</span></p><p><span style="font-size: medium;">Di LK Q1/2023, saya hanya tertarik dengan PER DVLA yang sdh di bawah 10x, tapi ROE-nya sdh 16,72%. PBV = 1,51 ( di harga Rp 1970).</span></p><p><span style="font-size: medium;">ROE : PBV = 11,07% . Termasuk bagus untuk saham farmasi yang royal bagi deviden dan baru pulih kinerjanya. </span></p><p><span style="font-size: medium;">Dengan PER 9,1x , estimasi devidend yield yang bisa kita harapkan sekitar 7,7% (asumsi Devidend Payout Ratio = 70%). Masih sangat menarik untuk saham sektor farmasi. Disclaimer on ya. Rugi tanggung sendiri.. :)</span></p><p><br /></p><p><span style="font-size: medium;">Semoga investasi kita akan memberikan hasil yang baik di tahun-tahun ke depan, aamiin.. :)</span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-70104544208051711502023-05-05T16:28:00.002+07:002023-05-05T16:37:54.068+07:00ACES dan UNTR<p> <span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">LK Q1/2023 sudah banyak yang keluar. </span></p><p><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: helvetica;">Walaupun laba saham emiten coal banyak yang turun, tapi melihat salesnya masih tumbuh, dan rata-rata penurunan laba lebih karena kenaikan royalti, saya yakin bahwa siklus energi (terutama coal) belum selesai. Jadi saya masih hold saham2 coal yang saya dapatkan di harga bawah </span><span style="font-family: helvetica;">atau juga yang masih nyangkut :)) </span></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Dan semua saham coal ini saya gunakan sebagai mesin pencetak duit (devidend income). Tapi saat ini saya hanya punya PTBA dan BSSR saja untuk saham coal.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Dari LK Q1/2023 yang sdh saya baca dan pelajari, saya sangat tertarik dengan 2 emiten ini : UNTR dan ACES.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">ACES memang belum ada perbaikan kinerja, tapi harga ACES saat ini sdh termasuk murah menurut saya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Patokan valuasi saya untuk ACES adalah EV/CFO.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Di mana rumusnya adalah = (market cap + utang berbunga (debt) - kas ) / CFO yang disetahunkan. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Tapi saya lebih suka semua data di atas dihitung per share-nya, sehingga data yang saya pakai adalah :</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">- market cap diubah jadi price saat ini</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">- utang berbunga (debt) dihitung per sharenya. yang termasuk debt adalah utang bank, utang obligasi, senior notes, atau utang berbunga lainnya. Kebetulan untuk ACES tidak ada utang berbunga (nol).</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">- kas per share</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">- CFO (arus kas operasi) per share yang disetahunkan</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Semua data bisa didapat dari LK-nya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Sehingga utk ACES, di harga Rp 480 hitungan EV/CFO-nya =</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"> [ Rp 480 + 0 - Rp 141 ] : ( 4 x Rp 26,28) = 3,22</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Di harga Rp 480, EV/CFO ACES = 3,22</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Buat perusahaan yang efisien ( gross profit margin umumnya di atas 40%), EV/CFO 8 saja sudah termasuk murah. Ini ACES masih 3,22.. jadi ACES di harga sekarang ini masih sangat murah. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Disclaimer on ya, rugi tanggung sendiri. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Hitungan EV/CFO saya, saya buat versi saya sendiri, yang saya pikir jadi jauh lebih mudah daripada rumus aslinya. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Dari LK ACES, saya juga liat ada saham treasuri-nya. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Dan modal beli saham tresuri ACES adalah Rp 1154/lembar, alias masih jauhhh di atas harga sekarang di market.. :) </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Bagi yang belum punya ACES, ngga usah buru2 haka. Tunggu aja pas dia turun, toh saham akan slalu ada naik turunnya, walaupun sekarang dia masih undervalued. Selain itu, kinerja ACES juga belum begitu menunjukkan perbaikan, jadi akan butuh waktu bagi sahamnya untuk naik tinggi..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Untuk UNTR, di bawah Rp 25000, saya dapatkan EV/CFO di bawah 1. Kalau dengan penjelasan sederhana, EV/CFO di bawah 1 artinya adalah : uang yang kita keluarkan untuk membeli saham UNTR akan kembali ke kita dalam jumlah yang sama (dalam bentuk kas dan arus kas operasi), dalam waktu kurang dari setahun. Ngga heran UNTR kemarin bisa bagi deviden dengan payout ratio 100%, karena kasnya melimpah, arus kas operasinya juga banyak.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Benar kata LKH, harta karun yang sesungguhnya itu bukan ada di laut, tapi di bursa saham..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ok, ini aja sharing dari saya. Yang jelas, untuk dapat return yang bagus dari saham, setidaknya kita harus hold 1-2 tahun ke depan. Dan nanti harus direview setiap kuartalnya, apakah kinerja membaik/tidak, apakah valuasinya sdh terlalu mahal atau malah masih terlalu murah..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Selamat berinvestasi saham, semoga hasil investasi kita akan semakin baik di tahun-tahun mendatang.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Oya, saya di sini hanya kasih info saham yang lagi bagus utk dibeli. Untuk jualnya, ya terserah masing2 aja. Yang penting dipantau aja terus saham yang kita beli, apakah jadi memburuk/ngga kinerjanya. Kalo kinerja memburuk, selama masih bisa jual cuan, alhamdulillah :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Dan sebaiknya, walaupun niatnya invest, tetap pakai stop loss aja, utk jaga2, kecuali kalo saham yang kita beli adalah saham yang sering bagi deviden gede. Kalo beli saham deviden, walaupun nyangkut setidaknya msh ada uang yang bs masuk ke kantong kita dari deviden.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-42275643206457152752023-04-12T13:37:00.000+07:002023-04-12T13:37:44.090+07:0015 thn menjalani investasi saham..<p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">14 april 2008, pertama kali saya membeli saham di BEI. Ketika itu saham pertama yang saya beli adalah ANTM, di harga Rp 3050 dan jual tgl 16 april 2008, di harga Rp 3350. cuan nett 9,15% dalam waktu 2 hari. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Buat saya yang ibu rumah tangga waktu itu, belum ada penghasilan apa2, bisa cuan 9% dalam waktu 2 hari, sdh merupakan suatu prestasi banget. Ini betul2 awal yang membuat saya tertarik untuk menekuni saham.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ketika itu modal awal hanya Rp 10juta, syarat minimal utk bs buka akun di etrading securities (sekarang jadi mirae asset).</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Setelah itu, bulan2 berikutnya sampai akhir Oktober 2008, bursa diisi dengan hal2 yang menyeramkan. Saham2 bluechip seperti ASII, BBRI, BBCA, smua ARB terus berhari-hari.. dan waktu itu ARBnya normal, sehingga setiap saham turun dr 25-35% sehari.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Dan saya cm bisa diam aja, ngga berani cut loss. Paling tiap bulan saya tetap belanja saham dr budget investasi yang memang disediakan setiap bulannya (dr gaji suami).</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Begitu bursa mulai rebound, di bulan November, naiknya jg cepat sekali. Ada mungkin 1-2 hari lgsg ARA semua, alias naik 25-35% sehari..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Kemudian meledaklah kasus Sarijaya Sekuritas. Alhamdulillah, di Sarijaya, saya cuma punya cash Rp 80rb, sisanya saham semua. Jadi semua saham saya bisa balik, dan alhamdulillahnya yang saya beli adalah UNTR, jadi begitu saham saya bisa dipindah ke sekuritas yang lain, harganya sudah naik tinggi (beli di sekitar 2400 kalo ngga salah, dan masuk akun sekuritas baru harganya sdh Rp 4700).. Tapi ada teman saya yang uangnya lumayan banyak di situ (berjuta-juta), sehingga duitnya hilang semua.. :((</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Akibat kasus Sarijaya, kita memakai sistem RDN skrg ini. Jadi dana kita ditaruh di rekening bank yg atas nama kita, bukan atas nama sekuritas lagi.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Thn 2009, bursa terasa indah, semua yang dibeli spertinya cuma ada satu arah : naik. persis seperti 2021 kmrn.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Thn 2010, modal saya habis 40% karena tergerus di saham bakrie (BUMI, DEWA, UNSP, BTEL, ELTY). Akhirnya saya CL smua saham bakrie, dan bisa menyelamatkan 60% porto saya. Walaupun shocked berat akibat CL 40%, tapi itu menjadi titik balik saya dalam investasi saham. Saya jadi belajar Fundamental Analysis (FA). </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Belajar mengetahui saham mana yang sehat, yang bagus, yang masih murah utk dibeli. Selama ini saya cuma trading dengan chart, dan krn 2009 itu betul2 bullish bursa, jadi smua yang dibeli pasti kasih profit.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Maret/April 2010 saya CL 40%, dan stelah CL saya ngga trading lg, karena saya belum berani. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saya cm belajar aja. Saya baca buku2 saham, materi2 kursus saham (selama 2008-2009, hampir tiap bulan, ada aja kursus saham yang saya ikuti, dulu bayar sekitar rp 1jt utk kursus seharian), karena dulu ngga ada youtube, instagram, twitter dsb utk media belajar saham. Cuma ada Milis (mailing list), dan saya join Obrolan Bandar yang sangat terkenal wktu itu.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Bulan Juni 2010, saya beranikan diri utk mulai belanja saham lagi. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saham yang saya beli waktu itu adalah CPIN, harganya Rp 2700 (sebelum stock split 1:5). Dengan ilmu FA yang saya pelajari wktu itu, CPIN di Rp 2700 sangat murah, dan juga rajin bagi deviden. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Desember 2010, saya jual semua CPIN saya di harga Rp 10000. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Alhamdulillah, smua rugi saya akibat CL sdh balik, malah ditambah bonus lg.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Sejak itu, saya selalu beli saham dengan FA. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Metode FA yang saya lakukan juga bs berubah-ubah trs, tergantung bgmn kemajuan ilmu saya saat itu. Bagi yang ngikuti blog saya dr thn 2011, pasti tau banget bagaimana perubahan metode analisa saya dr tahun ke tahun.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saya ngga pernah hapus semua postingan saya di blog ini, karena memang blog ini menggambarkan proses pembelajaran saya di saham. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Ilmu saya dulu masih cetek, tapi ya saya bisa cuan berlipat-lipat juga, misalnya dari LPCK (beli 1800 di 2011, jual 10rb di 2013), dan INDY (beli 800 di 2016 dan jual 2000-4000 di 2017-2018). Semua dengan analisa FA yang sederhana, cuma PER dan PBV aja. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saya sempat menggunakan bermacam-macam metode valuasi, dan pada akhirnya, sekarang lbh suka dengan PER dan PBV aja yang simpel2. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Karena mau pakai metode njlimet sperti apapun, smua ada potensi salahnya. Kalo sama2 bisa salah, ya mending saya pakai yang simpel aja kan.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Untuk TA juga begitu. Berbagai macam indikator TA pernah saya pakai, tapi skrg cuma pakai MA, stokastik dan MACD aja. Tapi di antara 3 itu, saya lebih senang pakai MA. Stokastik dan macd hanya saya pakai kalo saya butuh pegangan yang lebih bisa meyakinkan saya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Intinya, 15 thn di saham pun, saya msh terus belajar. Ya belajar TA, ya belajar FA. Apalagi sekarang anak2 saya sudah mulai berinvestasi saham juga, sehingga saya harus memikirkan cara2 yang lebih simpel untuk menjelaskan tentang FA dan TA kepada mereka.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Dan karena saya terus mencari cara2 simple but powerful untuk mengajarkan ke anak2 saya tentang FA dan TA, saya akhirnya banyak mendapat insight2 sendiri, semua dari pengalaman saya, dan tidak saya dapatkan di buku2/kursus2 yang pernah saya pelajari.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Sekarang saya termotivasi untuk menuliskan semua itu di sebuah buku, yang harapannya akan bisa menjadi guidance buat anak2 saya menekuni dunia investasi saham. Bukunya masih saya tulis dengan tangan, krn saya lbh suka menulis di buku, bukan di komputer.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Harapan saya, semoga someday anak sulung saya bisa menjadikan tulisan2 saya itu dalam bentuk buku (kebetulan anak sulung saya hobi menulis), sehingga bisa lbh bermanfaat bagi orang banyak... Doakan ya, aamiin... :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Buat saya, utk sukses di investasi saham ngga butuh ilmu rumit. Cukup analisa sederhana dengan metode sederhana, insyaa Allah bisa memberikan hasil yang baik. Kunci utama adalah : sabar hold ketika kita sdh bisa dapat saham bagus di harga murah dan royal bagi deviden.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Masalahnya, sebagian besar orang kuat hold ketika sdh floating loss dalam, tapi ngga kuat hold ketika sudah dapat gain tinggi, misalnya di atas 50%.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Padahal profit yang kita dapatkan akan bisa lebih besar lagi ketika kita benar2 sabar hold. Minimal 1-2 thn setelah kita beli.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saya pesan ke anak2 saya, selalu beli saham yang rajin bagi deviden, dan harus yang DPRnya minimal 50%. Karena hanya dengan deviden lah bisa terlihat, bagaimana PSP (pemegang saham pengendali) ingin berbagi profit dengan investor ritel (cuannya ngga dimakan sendiri)..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Hanya perusahaan sehat dengan cash flow kuat yang bs bagi DPR besar. Dengan begini, kita sdh meminimasi resiko kita dalam berinvestasi saham, krn yang kita pilih adalah saham dengan cash flow kuat dan betul2 make real money.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><b>Apa yang sudah saya dapatkan dari investasi saham selama 15 thn ini?</b></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">1. Alhamdulillah, saya bisa naik haji di thn 2014 (6 thn setelah saya mulai belajar saham)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">2. Alhamdulillah, mulai thn 2022 penghasilan saya dr deviden dan trading saham sdh lebih besar daripada penghasilan suami saya. Dan memang tujuan utama saya berinvestasi saham adalah untuk mencapai financial freedom. Ke depannya, semoga deviden saham saya nanti bisa menyamai penghasilan suami saya, atau malah akan jauh lebih besar lagi..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">3. Saya dan suami bisa berbagi lebih banyak lagi kepada orang2 di sekeliling kami.. Niatnya, ke depan, semakin besar aset kami, akan semakin besar pula yang akan kami bagikan kepada orang2 di sekeliling kami.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><b>Apa yang saya lakukan selama berinvestasi saham 15 thn ini ?</b></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">1. Saya masih selalu melakukan top up dana ke investasi saham saya. Minimal, dari gaji suami, tiap bulan selalu ada porsi yang kita masukkan sebagai budget investasi. Begitu juga dari bonus suami, dari deviden, dr hasil trading saham, dll. Intinya, dr pemasukan yang kami dapat, tidak smua kami konsumsi. Bisa sekitar 20-25% dari penghasilan tahunan kami, kami masukkan ke saham lagi.. Jadi trust me, peribahasa sedikit demi sedikit lama2 jadi bukit ini betul2 real... </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">2. Saya dan suami menyisihkan skitar 20-25% penghasilan tahunan kami utk berbagi dengan orang2 di sekeliling kami, saudara, teman, atau masyarakat lain yang membutuhkan. Mungkin apa yang kami dapatkan sekarang tidak lepas dari doa mereka yang mendoakan kami.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">3. Saya dan suami menggunakan maksimal 50% dari penghasilan kami utk biaya hidup. Kami memang bukan orang-orang yang hedon, malah kami cenderung tipe smart buyer. Kami ngga suka barang branded yang sangat mahal, krn kami membeli barang lebih ke fungsi, bukan karena merk-nya. Dengan begini, kami bisa menyisihkan uang yang lebih utk berinvestasi dan juga berbagi ke orang2 di sekitar kami.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">4. Maksimal 10% penghasilan kami digunakan utk membayar cicilan KPR, dan alhamdulillah ini sdh bisa di-cover dr deviden yang kami dapatkan. Satu2nya utang yang kami punya adalah utang KPR. Itu pun karena utk membeli rumah, kami memang lebih aman utk pakai KPR, karena ada bank di belakang kami yang ikut memeriksa surat2 rumah yang kami beli, sehingga surat2nya aman secara hukum. Kartu kredit kami ngga punya, karena memang lbh senang pakai kartu debit utk belanja, ngga usah mikir bayar utang lagi :)) Dulu pernah pakai kartu kredit bertahun-tahun dan kemudian hilang. Karena jarang dipakai jadi males bikin lagi :) Suami saya yang masih pegang kartu kredit, tapi itu hanya dipakai bila sedang pergi ke luar negeri aja. At least dengan ngga pegang kartu kredit, saya merasa spending saya utk makan di restoran agak berkurang (krn udah jarang dpt diskon kalo bayar pakai kartu debit) :)))</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">5. Untuk proteksi asuransi, kami sekarang hanya menggunakan asuransi kebakaran dan asuransi mobil saja. Dulu sempat ambil asuransi jiwa untuk suami saya, tapi mulai thn lalu sdh kami stop karena itungan kami, dengan apa yang kami miliki sekarang, kami sudah tidak membutuhkan asuransi jiwa lagi. Untuk asuransi kesehatan, semua masih ditanggung penuh oleh perusahaan tempat suami saya bekerja.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">6. Karena anak2 saya sdh di atas 17 thn, mereka sudah punya rekening saham atas nama mereka sendiri. Sekarang, untuk tambahan uang saku mereka, mereka sudah saya berikan modal utk trading saham. Jadi mereka harus kerja kalo mereka mau dpt tambahan uang saku.. Saya mendidik anak2 saya cukup keras agar mereka bs mandiri secara finansial secepat mungkin, apalagi mereka laki-laki, yang nanti bertanggungjawab utk menafkahi anak istrinya... Saya tekankan ke anak2 saya, mereka mulai belajar saham jauh lebih dini daripada saya, mereka mulai dengan modal awal yang jauh lebih besar daripada modal awal saya dulu, dan mereka belajar dengan didampingi mentor 24 jam, jadi kalo mereka tidak bisa memanfaatkan semua ini dengan baik, mereka akan sangat menyesal nanti ke depannya...</span></p><p><br /></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Rasanya masih banyak sekali yang ingin saya tulis. Terutama yang berhubungan dengan investasi saham. Tapi mungkin nanti saya akan bahas bila ada kesempatan lagi untuk nulis banyak seperti sekarang ini..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Sekarang ini yang saya rasakan, saya memiliki keinginan yang semakin besar untuk semakin banyak mengedukasi orang agar mau berinvestasi saham. Saya ingin semakin banyak orang yang bs hidup sejahtera dari bursa saham ini.. Karena benar kata LKH, harta karun terbesar itu adanya di bursa saham. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saya ada beberapa grup saham sekarang, dr teman2 sekolah, kuliah, teman di sekolah anak saya, keluarga, teman dr lain2, smua saya kumpulkan dalam beberapa wa grup yang tujuannya untuk belajar investasi saham.. Semoga ke depannya smua yang belajar saham ini juga akan semakin sejahtera hidupnya nanti.. Aamiin...</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Untuk banyak orang yang sudah mengirimkan email ke saya tentang investasi saham, saya berterima kasih, karena dengan email kalian, saya jd semakin banyak belajar, apalagi bila ditanya tentang hal2 yang saya belum tau. Dan mohon maaf bila jawaban saya juga sering tidak memuaskan karena terbatasnya pengetahuan saya. But deep inside my heart, saya senang berbagi knowledge tentang saham kepada siapapun.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Untuk yang sudah mengajak saya utk bisa bertemu langsung, mohon maaf, saya menolak karena saya bukan orang yang mudah akrab dengan orang yang baru saya kenal, terutama bila lawan jenis. Dan saya juga bukan orang yang mudah membuka akses utk orang yang belum saya kenal. Tapi kalian tetap bs bertanya ttg saham ke saya via email, insyaa Allah akan saya jawab..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Terakhir, semoga kita semua diberikan kesehatan, dan semoga investasi saham kita akan semakin baik ke depannya.. Aamiin.. </span></p><p><br /></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-57887806805330414572023-04-12T11:29:00.000+07:002023-04-12T11:29:01.526+07:00PGAS, menanti keluarnya LK Q4/2022<p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">LK Q4/2022 PGAS belum keluar. Tapi melihat LK Q3/2022, labanya terlihat sdh mulai ada kenaikan. Semoga kenaikannya akan berlanjut di LK full audited 2022 ini..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Secara chart, PGAS di harga skrg (Rp 1380), sdh termasuk di bawah. Sdh di monthly dan weekly oversold. Semua saham yang masuk monthly oversold biasanya sdh masuk watch list saya utk dibeli, terutama saham2 deviden tinggi (misalnya HEXA skrg ini di Rp 5200 dan BSSR di 3970 sekarang ini) .</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">PGAS di harga 1380 skrg, based on LK Q3/2022, PER = 6,9 (asumsi saya, EPS 2023 ini sekitar Rp 200). </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">ROE = 14,49% (dengan asumsi EPS 2022 = Rp 200).</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Book value = Rp 1626 (asumsi 1 usd = Rp 15000), sehingga PBV = 0,85.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Potensi devidend yield di Juni nanti antara 7-12% (tergantung berapa EPS full yearnya dan juga brp devidend payout rationya nanti). </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Stock yield dr investasi di PGAS harga rp 1380 = ROE : PBV = 17%. <br />Belakangan ini, saya lbh suka membandingkan saham dengan melihat stock yieldnya (alias ROE :PBV) daripada dengan melihat PER, PBV atau EV/CFO-nya. Ngga ada alasan apa2, cm masalah preferensi aja. Dan saya mungkin akan hold lebih lama bila stock yield sdh di atas 20%, selama labanya masih tumbuh..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Misalnya MPMX yang saya beli dulu di Rp 413, stock yieldnya sudah skitar 35,63%. sehingga utk MPMX, akan saya hold selama masih bisa kasih saya stock yield di atas 30%.. Tapi stock yield ini saya gunakan hanya di saham-saham yang devidend payout ratio (DPR)-nya tinggi, minimal 50%..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Pada awal beli MPMX dulu di Rp 400-an thn 2020, stock yieldnya hanya 7,26%. Tapi dengan menunggu selama 2 tahun, laba perusahaan bisa tumbuh, sehingga stock yield saya bisa menjadi 35%..</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Pelajaran yang bisa saya dapat dari sini adalah : bila kita sudah bisa membeli saham perusahaan bagus di harga murah dan royal bagi deviden, hold selama labanya masih terus tumbuh, krn suatu hari nanti investasi tsb akan berbuah dengan manis...</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Crash di waktu Covid banyak mengubah gaya investasi saya belakangan ini. Sekarang prioritas utama saya bila membeli saham adalah : </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">1. apakah perusahaan rajin membayar deviden?</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">2. berapa devidend payout rationya (DPR)? saya hanya mau beli saham yang DPRnya di atas 50%.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">3. apakah harga sekarang sdh menarik untuk dibeli? -- belajar TA sangat penting utk tau timing beli yang tepat, minimal kita ngga akan beli di pucuk.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">4. untuk swing trading, saya juga lebih senang masuk ke saham2 yang akan bagi deviden, sehingga bisa jual sebelum cum date deviden. yang jelas lbh memberikan rasa aman bagi saya, minimal kalo ngga dapat capital gain, masih bs berharap dr devidennya.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Bila PGAS di thn 2022 labanya mulai naik, semoga PGAS akan turn around dr perusahaan yang sejak thn 2013 labanya cenderung turun terus (malah sempat rugi di 2020, sehingga tidak bagi deviden utk thn buku 2020), menjadi perusahaan yang labanya bisa berangsur tumbuh lagi...</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Dan bagi perusahaan yang mulai membaik, stock yield 17% dengan potensi DY 7% dalam 1-2 bulan ke depan, untuk saya ini benar2 merupakan harga yang sangat menarik. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">disclaimer on, rugi tanggung sendiri.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">selamat berinvestasi saham, semoga saham2 kita akan memberikan hasil yang baik di thn2 ke depan. aamiin.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">warm regards,</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-55920801177577638962023-01-04T12:33:00.000+07:002023-01-04T12:33:48.599+07:00ASII, sudah murah?<p> Postingan ini saya buat karena sebelumnya saya posting tentang APLN, yang menurut saya sudah murah. Ternyata saya ngga teliti baca LK-nya, dan baru nyadar setelah diberi tahu oleh salah satu pembaca blog ini, bahwa APLN mendapatkan labanya dari penjualan mall central park. Saya langsung CL saja begitu cek ke LKnya, karena kebetulan saya juga sedang masukin ASII ke watchlist tapi belum bisa beli karena ngga ada cash lagi..</p><p>So, skrg saya punya ASII karena hasil CL di APLN..</p><p>Beberapa waktu ini saya mulai masuk lagi di non komoditas. Jadi saya masuk BRIS, JPFA, BBTN, LPPF dan terakhir ASII ini. Jumlahnya memang masih kalah dengan porto coal dan alat berat saya, tapi pelan2 akan saya tingkatkan bobotnya nanti..</p><p>Alasan awal saya masuk di ASII simpel aja karena PER sekitar 7,4 dan PBV di 1,21 (harga Rp 5650). Chartnya jg sudah di monthly dan weekly oversold, jd relatif aman utk dibeli.</p><p>Di harga skrg, estimasi deviden yield yang bisa kita dapatkan di tahun 2023 = 6,79% (asumsi DPR = 50%), sudah termasuk bagus utk saham sekelas ASII.</p><p>Salesnya naik 32%, laba bruto naik 41%, laba bersih naik 68%.</p><p>Kalo melihat history, ASII di PER 7 dan PBV 1,2 ini termasuk murah, karena dulu2 ASII ini jarang di bawah PBV 1,5 atau PER di bawah 10.. Jadi semoga ini bisa menjadi momentum yang tepat untuk masuk menjadi investor ASII.</p><p>Disclaimer on, rugi tanggung sendiri :)</p><p>Semoga investasi saham kita akan memberikan hasil yang baik di tahun2 mendatang.. aamiin...</p><p><br /></p><p>Warm regards,</p><p>V3</p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-17095471597022818332022-12-28T13:35:00.005+07:002023-01-04T12:13:25.000+07:00APLN, saham properti yang masih murah -- CANCELED<p> <span style="color: #800180; font-family: georgia; font-size: medium;">update tanggal 4 Jan 2023 : postingan ini saya cancel karena ternyata laba APLN didapat dari penjualan Mall Central Park. Saya CL juga dr APLN, dan switch ke ASII yang sudah saya masukkan watchlist dari kemarin (sekarang harga ASII Rp 5650).</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Saya baru baca LK Q3/2022 APLN, dan baru nyadar kalo saham ini calon turn around. Valuasinya sekarang masih dibilang cukup murah. </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Salesnya naik 154%</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">laba kotor naik 332%</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">laba bersih naik tinggi, dari sebelumnya minus.</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">GPM = 59%, NPM = 35%</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">ROE = 30,92% </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">DER = 0,82 (saya hanya masukkan utang berbunganya saja).</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">modal kerja/share = Rp 305,34 --- padahal harganya sekarang = Rp 154, hanya dihargai setengah dari modal kerjanya</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">BV = Rp 447</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">EPS = Rp 103,77</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">sales/share (annualized) = Rp 433</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">di harga sekarang (Rp 154), PER = 1,11 ; PBV = 0,34 ----> ini valuasi yang sangat menarik menurut saya untuk sektor yang baru turn around. Masih ada upside untuk nantinya harga balik ke harga book valuenya, atau mengejar PER 4-5x (sekitar Rp 500 - Rp 600). </span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Semoga dengan trend penurunan suku bunga di tahun depan, sektor properti akan bangkit kembali.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Semoga investasi saham kita akan memberikan hasil yang bagus di tahun depan :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Disclaimer ON. Rugi tanggung sendiri :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica; font-size: medium;">Warm regards,</span></p><p><br /></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-3124587821520551842022-11-02T10:22:00.002+07:002022-11-02T10:30:27.680+07:00MPMX, akan bagi deviden jumbo lagikah tahun 2023? <p> <span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Saya baru liat LK Q3/2022 MPMX. </span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Hasilnya :</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">kas per share = Rp 445</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">utang berbunga sangat kecil </span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">sales per share disetahunkan = Rp 2558</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">sales turun 2,8% tapi laba bruto naik 2,5%</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">laba usaha naik 8,75%</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">laba bersih naik 41%</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">CFO per share disetahunkan = Rp 228</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">capex hanya 8,24% dari CFO, alias dari CFO yang dihasilkan, ada free cash flow (FCF) sebesar Rp 209 (disetahunkan).</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Dengan FCF disetahunkan sebesar Rp 209 dan cash per share Rp 445, maka sepertinya tahun depan MPMX bisa membagikan deviden sebesar Rp 200, alias masih bisa kasih devidend yield ke kita sebesar Rp 200 : Rp 1045 (harga sekarang) = 19%</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Nyaris mendekati deviden yield emiten coal :)</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Saya masih punya saham MPMX di harga average Rp 413 (pembelian tahun 2020 lalu), dan sudah dapat 2x deviden : Rp 115 (thn 2021) dan Rp 180 (thn 2022). </span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Jadi pembelian MPMX saya saat ini hanya average up.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Tapi buat saya, MPMX ini memang mesin uang, karena royal bagi deviden. Selama ekonomi bertumbuh, pembelian motor mungkin juga akan tumbuh, sehingga laba MPMX pun masih bisa terus tumbuh ke depannya.</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Buat yang ngga mau ambil devidennya karena malas bayar pajak deviden, bisa jual nanti sebelum cum date, semoga capital gainnya sudah lumayan, minimal di atas 19%.. :)</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Disclaimer on, rugi tanggung sendiri ya :)</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">Warm Regards,</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;">V3</span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p><p><span style="font-family: georgia; font-size: medium;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-64554085604879073382022-09-19T11:51:00.005+07:002022-09-19T13:40:51.902+07:00Kenapa saya lebih suka dengan mengumpulkan saham2 deviden... <p><span style="font-family: helvetica;"> Ada banyak cara untuk meningkatkan kekayaan di saham. Ada yang dengan trading, ada yang dengan investasi. Bahkan cara trading/investasinya pun bisa bermacam-macam.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Saya ngga berusaha mencari metode mana yang terbaik untuk dilakukan, tapi saya mencari metode yang paling sesuai dengan karakter saya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Dan setelah 14,5 thn di bursa, saya tau bahwa saya lebih cocok dengan membeli saham2 yang rajin bagi deviden, terutama bila devidend payout ratio (DPR)nya di atas 50%. Kenapa bgitu? Karena dengan bagi deviden, kita tau bahwa laba perusahaan itu REAL, betul2 ada uangnya, ngga cuma di atas kertas aja. Selain itu, manajemennya juga keliatan beritikad baik dengan pemegang saham minoritasnya. </span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Saya agak kurang sreg dengan perusahaan yang ngga bagi deviden dengan alasan akan ekspansi bisnis. Kenapa? Karena ekspansi bisnis ada resiko gagal. Jadi drpd semua laba dibuat ekspansi, lbh baik stengahnya diberikan sbg deviden dulu, kan duitnya bs dimanfaatkan oleh investor ritel yang menerima deviden. Tapi ini pemikiran saya, orang bisa beda2 kan.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Untuk membeli saham deviden, ada beberapa kriteria yang saya gunakan, misalnya :</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">- labanya harus naik, saya ngga mau beli saham yang labanya lagi turun</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">- PER < 7</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">- EV/EBIT atau EF/CFO < 3</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">- Devidend yield (DY) di atas 10%</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"> dan saya kombinasikan juga dengan chartnya. </span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Kriteria FA-nya ngga harus ada semua, tapi minimal ada 2 yang masuk. </span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Cara yang paling saya suka untuk melihat chart adalah dengan menggabungkan indikator MA, stokastik slow dan MACD ketika akan membeli suatu saham. Paling gampangnya, ketika kriteria FA sdh terpenuhi semua, saya tunggu aja di area daily/weekly/monthly oversold utk belinya. Ngga harus tiga2nya terpenuhi, salah satunya jg oke. Yang penting kita ngga belanja di pucuk. Dan yang jelas, jangan pernah beli di area daily/ weekly/monthly overbought, apalagi yang monthly overbought, takutnya nyangkut di ketinggian dan kelamaan.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Banyak orang bilang, ngapain beli saham deviden, cuma dapet deviden segitu aja kok mau. Yang jelas, kalo saya beli saham deviden, saya harus make sure dulu bahwa dari capital gainnya aja, saya bisa dapat minimal 50% dalam setahun. Jadi misalnya saya mau jual menjelang cum date deviden, capital gain saya sdh lumayan. Tapi biasanya utk saham2 yang sudah kasih DY di atas 15%/thn, saya akan hold, udah ngga mau jual, apalagi bila labanya masih naik tinggi.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Alasan saya jual jg ada bbrp :</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">1. Jual stengah krn sdh mencapai 100% gain (anggap kita tarik modalnya)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">2. Jual semua karena kinerja memburuk </span></p><p><span style="font-family: helvetica;">3. Ada saham lain yang lebih bagus utk dibeli dan saya lg ngga ada cash</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Tapi untuk pasif income, saya memilih akan hold saham2 deviden, terutama yang sudah saya beli di harga murah dan DY-nya juga sdh di atas 15%/thn.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Kenapa?</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Karena DY kita akan bertambah sejalan dengan kinerja perusahaannya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Misal, bulan november thn 2020 saya beli MPMX di harga average Rp 413.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Thn 2021, saya dapat deviden Rp 115 ( DY 27,84%)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Thn 2022, saya dapat deviden Rp 180 ( DY 43,58%)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Thn 2023, apabila MPMX bagi deviden Rp 115 lagi, maka DY saya minimal 27,84% juga.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Jadi misalkan thn 2023 ada crash lg di bursa, saya masih bisa dapat fresh money 27% dari deviden saham MPMX yang saya miliki, yang bs saya gunakan untuk membeli saham lagi pada saat bursa saham sedang turun dalam.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Bayangkan bila pada suatu saat nanti MPMX sdh stabil bagi deviden di atas Rp 200, artinya tanpa saya kerja apa2, saham MPMX saya akan terus memberikan DY sekitar 50%/thn.. </span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Kita ngga kerja apa2 pun, selama kita msh pegang sahamnya, uang kita akan nambah terus dari devidennya setiap thn..</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Apalagi ketika bursa saham sedang crash, dan kita tetap bs dapat tambahan fresh money dari deviden yang kita terima.. bener2 terasa nikmatnya investasi saham di saat2 seperti ini.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Selain itu, bagi yang lbh seneng ambil capital gain daripada bayar pajak deviden, cara ini bisa dilakukan juga. Beli ketika sahamnya turun setelah ex date, dan jual lg nanti menjelang cum date. Biasanya cuannya lumayan juga kok.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Dari keseluruhan porto saya, saya siapkan 5-10% yang tujuannya utk swing trading. Dan salah satu metode swing trading yang saya gunakan adalah beli setelah ex date (ketika sahamnya sedang konsolidasi setelah turun dalam) , dan jual menjelang cum date. Saham2 coal seperti ITMG dan BSSR bisa memakai metode seperti ini, krn mereka bagi deviden lebih dari 1x dalam setahun.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Ok, ini aja sharing saya tentang metode investasi/trading yang saya lakukan. Siapa tau bisa bermanfaat bagi yang lain.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Selamat berinvestasi saham, semoga saham2 kita akan memberikan return yang bagus di thn2 mendatang.. aamiin.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">V3</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-16166883714299217112022-09-19T11:09:00.000+07:002022-09-19T11:09:09.676+07:00LPPF, saatnya invest di saham sektor ritel..<p> <span style="font-family: helvetica;">Saya mulai tertarik beli LPPF saat membaca bahwa perusahaan akan membagi deviden thn depan senilai minimal Rp 525/lembar saham.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Dengan harga LPPF saat ini, Rp 4000, devidend yield yang akan kita dapatkan thn depan sekitar 13%, sudah bagus sekali menurut saya untuk sektor yang baru saja pulih sehabis dihajar pandemi.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Terus saya buka LK Q2/2022nya, ketemu PER di harga Rp 4000, sekitar 5,26 -- masih sangat murah juga untuk industri yang masih akan berpotensi mencetak growth di masa mendatang.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Revenue tumbuh 5,37%, tapi laba operasinya tumbuh 74%. </span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Deviden yang dibagikan utk thn buku 2021 = Rp 350, alias dengan laba bersihnya yang tumbuh di atas 70%, kemungkinan besar memang deviden Rp 525 sudah bisa kita dapatkan, seperti komitmen manajemen yang sudah dipublikasikan di media massa. </span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Saya coba baca dan hitung sendiri juga penjelasan tentang buyback saham LPPF di CALK Q2/2022-nya.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Tahun 2021 buyback tahap 1, harga rata2 buyback saham = Rp 2338</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Tahun 2021 buyback tahap 2, harga rata2 buyback saham = Rp 3794</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Tahun 2022 buyback tahap 1, harga rata2 buyback saham = Rp 5026</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Tahun 2022 buyback tahap 2, harga rata2 buyback saham = Rp 5436</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Total harga average buyback saham = Rp 4634. Harga sekarang masih di bawah harga rata-rata buyback perusahaan, jd posisi beli kita juga relatif lebih murah.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Dan perusahaan masih akan terus buyback hingga 5 desember 2023.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Biasanya selama perusahaan sedang melakukan buyback, harga saham akan ditekan biar ngga naik banyak. Tapi di kasus LPPF ini, setidaknya kita sdh punya pengaman yaitu devidend yield yg cukup tinggi, 13% setahun. Anggap aja kita naruh deposito di atas setahun, tapi dengan bunga jauh di atas bunga deposito :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"> Kebetulan chart monthly LPPF juga masih di monthly oversold, masih di area yang enak banget untuk dibeli :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Jadi, saya masukkan LPPF ke dalam koleksi saham-saham deviden yang saya miliki.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Kalo yang ngga mau bayar pajak deviden, bisa dijual bila menjelang cum date, semoga aja nanti cuannya jg sdh lumayan.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Disclaimer on ya. Rugi tanggung sendiri :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Warm regards,</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">V3</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><br /></p><p><br /></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-2150501418929208405.post-1933486596737025332022-09-13T14:48:00.000+07:002022-09-13T14:48:03.232+07:00TPMA, saham kapal growth bagus dengan PBV masih di bawah 1<p><span style="font-family: helvetica;"> Baca2 LK Q2/2022, nemu lagi saham kapal dengan growth bagus yang PBV-nya masih di bawah 1, tapi PER-nya juga masih di bawah 7, dan juga rutin bagi deviden sejak thn 2017 (mulai ipo thn 2013 di harga Rp 230).</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Saya beli TPMA ngga pakai analisa ribet, cukup liat sales growthnya (46%) ,laba operasi growth (134%), dan EPS growth (187%), sedangkan PERnya cuma 5,88 (asumsi 1 usd = Rp 14500), dan PBV 0,86 di harga Rp 384. Chartnya pun sdh menarik untuk saya masuk (alias konsolidasi yang sdh cukup lama, tapi kinerja emitennya jauh membaik).</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Bila asumsi deviden payout ratio = 50%, maka devidend yield utk thn depan = 8,5% di harga sekarang. Silakan hold kalo mau dapat devidennya, atau bisa saja beli dan jual sebelum cum date kalo capital gainnya sdh lumayan dan males bayar pajak deviden :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Kalo liat saham kapal lainnya dengan growth laba yang besar, misalnya PSSI, SHIP, HAIS, pbv TPMA masih very undervalued karena masih di bawah 1. Jadi sepertinya kita masih bs dapat upside lumayan di sini, at least kenaikan harga 30-40% dari harga skrg. Disclaimer on ya, rugi tanggung sendiri.</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Tapi TPMA ini jg akan buyback sahamnya, sehingga bs aja nanti harga sahamnya ngga akan ke mana2 dulu, alias bisa diuji banget kesabaran kita kalo masuk ke sini. Makanya sebaiknya belinya jangan banyak2, biar ngga stress kalo portonya ngga ke mana2.. saya beli jg hanya sedikit, krn untuk invest jg msh lumayan, DY thn depan msh bs dpt 8,5% setidaknya.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;">Selamat berinvestasi saham, semoga saham yang kita punya akan memberikan hasil yang baik di tahun2 mendatang.. aamiin.. :)</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;">warm regards,</span></p><p><span style="font-family: helvetica;">V3</span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p><p><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></p>Fitry.V3http://www.blogger.com/profile/14498163253190326579noreply@blogger.com6