Rabu, 27 Maret 2024

Rekap pertumbuhan dan laba beberapa emiten dalam beberapa tahun terakhir

 

Saya mencari tau berapa prosentase pertumbuhan revenue dan laba 50 emiten di BEI, yang saya coba ambil dari beberapa sektor, biar lebih terlihat sektor mana yang bagus untuk investasi dalam 5 dan 10 tahun terakhir. Saya masukkan juga ROE dan NPM sbg indikator profitabilitas emiten tsb.

Dan ini data yang saya dapatkan. 

Untuk benchmarking pertumbuhan, ROE dan NPM, saya memakai BBCA, BMRI dan BBRI sebagai patokan. Dari situ, terlihat bahwa yang bisa mengalahkan trio bank ini hanya sektor batubara, hampir dari semua segi (growth, ROE dan NPM).

Saham kapal (sayangnya hanya diwakili oleh TPMA, krn SMDR dan NELY belum keluar LK-nya), bisa mengalahkan tiga bank ini dalam segi growth, tapi tidak di ROE dan NPM. Mungkin sektor perkapalan akan menjadi tujuan investasi yang bagus lagi untuk ke depannya, melihat growth mereka belakangan ini.

Saham consumer (MYOR dan SIDO), agak melambat tumbuhnya 5 thn belakangan ini, mungkin krn daya beli yang juga melemah.

Untuk sektor yang lain (misal property, konstruksi, CPO, poultry) , kelihatan sekali melemahnya dalam 10 thn ke belakang. 

Data di bawah belum lengkap, krn belum semua emiten mengeluarkan LK desember 2023.

Ini saya sdh mengerjakan sebaik yang saya bisa lakukan, dan tetap saja masih banyak kekurangan yang masih bisa disempurnakan lagi.

Tapi dengan data yang ada, masih inline dengan tesis awal investasi long term yang saya anut, sesuai dengan omongan LKH, bahwa di Indonesia ini bisnis terbaik adalah perbankan dan batubara, makanya ngga heran orang terkaya di Indonesia kebanyakan adalah pemilik bank dan tambang batubara.

Disclaimer ON. 

Dari sini juga mungkin masih bisa terlihat, sektor mana yang masih undervalued krn kenaikan labanya, dibandingkan dengan harganya di thn 2018 (apalagi bila PER saat ini masih di bawah 5 atau pbv masih di bawah 1).

Ketika saya kursus saham dulu, tahun 2008, ada senior yang menanyakan, bila kita invest saham, beli saham yang mana?

A. Sedang bagus bisnisnya

B. Akan bagus bisnisnya

C. Pernah bagus bisnisnya

Mayoritas ketika itu menjawab yang akan bagus bisnisnya. Ternyata salah.

Menurut beliau, sebagai investor saham, sebaiknya kita hanya invest di bisnis yang sedang bagus, karena di sini kemungkinan berhasilnya jg besar.

Bila di bisnis yang akan bagus, bisa aja nanti ngga kejadian, alias tetap jelek.

Bila di bisnis yang pernah bagus, bisa aja nanti memang ngga akan pernah pulih.

Dan data di bawah ini bisa memberikan sedikit informasi bisnis mana yang sedang bagus di indonesia, setidaknya dalam 5 thn dan 10 thn terakhir ini.

Nanti akan saya upload ulang lagi bila datanya sdh komplit.






Semoga data yang sedikit ini bisa bermanfaat dalam menentukan portofolio saham investasi kita. 

Sekedar berbagi tips, utk invest long term, saya mengutamakan saham2 dengan ROE di atas 15%, low debt, rajin bagi deviden, tidak ada rugi sama sekali dalam 10 tahun terakhir, dan NPM sebaiknya di atas 10%, biar lebih kuat menghadapi badai ekonomi.

Kalo ada saham yang msh undervalued tapi tidak memenuhi kriteria di atas, saya beli hanya utk kejar capital gainnya aja (bukan untuk invest long term).

Maafkan kalo tulisannya acak2an, karena tadinya hanya untuk konsumsi sendiri (dan saya masih tipikal orang yang apa2 lbh seneng baca buku daripada gadget). tapi lama2 mikir, kok sayang kalo ngga di-share, jadi ini dibantu anak saya utk share di blog..

Semoga hasil investasi kita akan semakin bagus di tahun2 mendatang. Aamiin..

Warm regards,

V3



Tidak ada komentar:

Posting Komentar