Rabu, 02 November 2022

MPMX, akan bagi deviden jumbo lagikah tahun 2023?

 Saya baru liat LK Q3/2022 MPMX. 

Hasilnya :

kas per share = Rp 445

utang berbunga sangat kecil 

sales per share disetahunkan = Rp 2558

sales turun 2,8% tapi laba bruto naik 2,5%

laba usaha naik 8,75%

laba bersih naik 41%

CFO per share disetahunkan = Rp 228

capex hanya 8,24% dari CFO, alias dari CFO yang dihasilkan, ada free cash flow (FCF) sebesar Rp 209 (disetahunkan).


Dengan FCF disetahunkan sebesar Rp 209 dan cash per share Rp 445, maka sepertinya tahun depan MPMX bisa membagikan deviden sebesar Rp 200, alias masih bisa kasih devidend yield ke kita sebesar Rp 200 : Rp 1045 (harga sekarang) = 19%

Nyaris mendekati deviden yield emiten coal :)

Saya masih punya saham MPMX di harga average Rp 413 (pembelian tahun 2020 lalu), dan sudah dapat 2x deviden : Rp 115 (thn 2021) dan Rp 180 (thn 2022). 

Jadi pembelian MPMX saya saat ini hanya average up.

Tapi buat saya, MPMX ini memang mesin uang, karena royal bagi deviden. Selama ekonomi bertumbuh, pembelian motor mungkin juga akan tumbuh, sehingga laba MPMX pun masih bisa terus tumbuh ke depannya.


Buat yang ngga mau ambil devidennya karena malas bayar pajak deviden, bisa jual nanti sebelum cum date, semoga capital gainnya sudah lumayan, minimal di atas 19%.. :)


Disclaimer on, rugi tanggung sendiri ya :)


Warm Regards,

V3



4 komentar:

  1. Many thanks Fitri... Semoga Allah balas kebaikanmu.. & tambah diberkahi ilmu nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2.. semoga barokah untuk kita semua ya.. aamiin.. :)

      Hapus
  2. bu mau nanya kalo prush yg bagi div lebih dr 100% laba bersih itu brrti uangnya dr mana ya? dan kalo udah sekali bagi dpr lebih dr 100 apakah th depannya berpotensi bagi lebih kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. harus liat arus kas operasi, nanti akan keliatan emiten2 mana yang arus kas operasinya jauh lebih besar daripada laba bersihnya, dan mereka juga hanya butuh capex yang kecil, sehingga pd akhirnya mereka bisa bagi deviden jumbo... :) mpmx, dmas, lppf, ini salah satu contoh emiten di mana arus kas operasinya lebih besar daripada laba bersihnya .. :)

      Hapus