Senin, 11 April 2022

PZZA, hidden gem dari sektor consumer... CANCELED

 PZZA baru saja mengeluarkan LK Q4/2021-nya. Dan kinerjanya sudah turn around, laba PZZA sudah kembali positif.

Saya sudah agak lama mengikuti PZZA karena tertarik untuk membeli sahamnya untuk invest long term di sektor consumer. Tapi saya menunggu dulu biar  kinerjanya sudah pulih dan sudah mencetak laba lagi selama setahun penuh. Dan ternyata sepertinya momentum untuk masuk ke saham PZZA sudah di depan mata...

Berdasarkan data LK Q4/2021, sales PZZA masih turun tipis 1,15%, laba kotor juga masih turun tipis 0,61%, tapi laba operasi dan laba bersihnya sudah menjadi positif dari yang sebelumnya negatif.

Tapi yang menarik, kalau kita hitung sales per lembar sahamnya = Rp 1131, alias dua kali lipat dari harganya saat ini (Rp 600).

PBV PZZA di harga Rp 600 = 1,5x. Murah banget untuk saham consumer.

Selain itu, saya hitung EV/CFOnya, saya dapatkan angka 4,44. Menurut saya, EV/CFO < 8 untuk saham consumer ini masih termasuk murah, apalagi ini yang hanya 4,4.

Jadi menurut saya, PZZA di harga Rp 600 saat ini masih sangat menarik untuk invest long term. Disclaimer on, rugi tanggung sendiri ya.. :)

Untuk rumus EV/CFO, silakan digoogling aja ya, saya agak ribet nulisin di sini soalnya.. :))

Tapi untuk bisa mendapatkan deviden yang cukup menarik dari PZZA ini, mungkin kita harus menunggu minimal 1-2 thn lagi. Biarkan PZZA benar2 pulih dulu kinerjanya, sehingga kita bs menjadikan devidennya sbg pasif income di masa depan.. :)

Semoga investasi kita di PZZA akan memberikan hasil yang bagus ke depannya nanti.. aamiin.. :)


Warm regards,

- V3 -


update 24 may 2022 : dengan keluarnya LK Q1/2022 PZZA, saya batalkan menobatkan PZZA sbg hidden gem. Saya pribadi memutuskan utk out dr PZZA, dan pindah ke saham lain yang lebih baik.



4 komentar:

  1. bu ijin bertanya lagi, di post sebelumnya ibu bilang ada pegang 13 saham. nah kl ibu beli PZZA ini, maka berarti bertambah jd 14 atau ibu jual salah satu saham di antara ke 13 saham itu ? trus di post ibu yg sudah lama ada bahas mengenai PBV x PER = <22x maka beli. naah PZZA di valuasi sekarang itu sekitar 46,8x bu. apakah ini tidak kemahalan bu ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya pegang 13 saham itu termasuk saham utk trading, sedangkan yang utk trading, bisa sering berganti ganti stock dan juga komposisinya.. :)

      saat ini major holding saya ada di PTBA, BSSR dan HEXA, sekitar 80% porto total. sisanya saya taruh di bermacam-macam saham, dengan prosentase beda2.

      untuk PBV x PER <= 22x, itu teori benjamin graham. Dan saya ngga terlalu berpatokan dengan teori ini, pak. Kadang saya bisa tertarik dengan suatu saham krn cash rich dan no debt, dan kasnya bisa di atas 70% dari harga saham tsb, kadang lihat dari nett value per sharenya, kadang bisa juga karena saya yakin growthnya ke depan akan bagus, walaupun sekarang sahamnya lagi terpuruk tapi mulai turn around, dll.. jadi ada banyak cara yang bisa saya gunakan untuk melihat apakah suatu saham ini sudah menarik atau belum.. :)

      Hapus
  2. Bu fitri, berarti major holding yg dpegang ini malah cyclical ya? Dan ketiga saham ini bukan kategori trading berarti ya. Misalnya nanti ketiga saham tsbt siklusnya sudah selesai, akan dijual atau tetap dijadikan deviden stock bu?

    BalasHapus
  3. kemarin di 2021, nyaris 100% porto saya isinya coal dan hexa. thn ini mulai ngisi dengan saham2 non komo. mungkin hanya PTBA saham komo yang akan saya pegang long term sbg deviden stock. Tapi itu pun akan saya jual stengah kalo sdh cuan 100%... jd biar modalnya saya tarik dulu.. :)

    BalasHapus