Rabu, 07 Juli 2021

EPMT dan SPTO, saham cukup bagus, murah, dan royal deviden

Saya nemu dua saham bagus yang harganya relatif masih murah dan royal bagi deviden, yaitu EPMT dan SPTO.


EPMT

EPMT adalah anak KLBF, yang bergerak di bidang distribusi dan juga pemasok produk obat-obatan, barang konsumsi, alat kedokteran, kosmetik dll. Untuk lebih jelasnya silakan baca di laporan tahunan perusahaan :)

EPMT ipo di tahun 1994, dan selalu rajin bagi deviden. Dari data stockbit, EPMT hanya absen bagi deviden di thn 2004, dengan data dari thn 2009 - 2021. Devidend payout ratio EPMT di pembagian deviden terakhir (thn 2021), sekitar 80%.

Dari data stockbitpro juga, saya hitung pendapatan EPMT (2010-2020) selalu tumbuh dengan CAGR 8,78%.

Laba kotor tumbuh dengan CAGR 8,69%.

Laba usaha tumbuh dengan CAGR 8,94%.

EPS tumbuh dengan CAGR 8,33%.

Perusahaan terlihat mulai membagikan deviden dalam jumlah besar sejak thn 2019. Semoga saja akan berlanjut ke depannya.

Data LK q1/2021 menunjukkan kenaikan penjualan 3,6% ; kenaikan laba bruto 12% dan kenaikan laba bersih 30%.

Di harga sekarang (Rp 2330), EMPT memiliki PER annualized 6,81 ; PBV 0,93 dan devidend yield utk thn 2022 sekitar 11,75% (asumsi DPR 80%).

Untuk deviden hunter, ini entry point yang cukup menarik :)


Disclaimer ON. Rugi tanggung sendiri...



SPTO

SPTO merupakan distributor eksklusif untuk produk saniter merk TOTO. 

SPTO IPO di thn 2018 dengan harga Rp 1160, dan sekarang harganya di pasar Rp 460 (tinggal 39,6% dari harga IPOnya). Based on LK q1/2021, PER SPTO di harga sekarang = 6,05, dengan PBV 0,99x. 

Tahun 2019 dan 2020, SPTO dua kali bagi deviden, yaitu di bulan Juni dan November. Thn 2021 dia sdh bagi deviden di bulan Juni. Kita berharap aja semoga deviden interim di november nanti jg ada :)

Pertumbuhan pendapatan dan laba SPTO msh fluktuatif sejak 2017, imbas sektor properti yang memang masih downtrend sejak 2015. 

Tapi di LK q1/2021, pendapatan SPTO tumbuh 2,6% , dan laba usahanya tumbuh 10%, dengan ROE 16%.

Di harga sekarang (Rp 460), seandainya DPR SPTO tetap 80%, maka devidend yield utk thn buku 2021 yang kita dapatkan akan setara 11%. Dan ini sangat menarik untuk saya.


Disclaimer on. Rugi tanggung sendiri.. :)


Semakin ke sini saya semakin senang ngumpulin saham2 yang royal kasih devidend. Karena deviden itu jelas ngasih uang masuk ke rekening kita :) dan biasanya hanya perusahaan sehat yang kuat cash flownya yang bisa kasih DPR besar.. 


Selamat berinvestasi, semoga investasi saham kita akan memberikan hasil yang bagus di thn-thn ke depan.. aamiin.. :)


warm regards,

V3


hihihi, ini ada satu lagi saham yang menurut saya super undervalued (tapi sayangnya sangat tidak likuid). DPNS.

Harganya sekarang Rp 322. Tapi cash per share-nya = Rp 335. Jadi ibarat kita beli saham, bayar 322 perak tp dpt cashback 335 perak. 

Nett valuenya = Rp 870. Alias masih ada upside di atas 100% utk saham ini bs naik ke nett valuenya.

DER sangat kecil. Tapi kalo bagi deviden paling hanya sekitar 20% laba aja. 

Saya beli sdh lama, di harga Rp 276, tapi baru sempat nulis sekarang di blog. Tapi karena saya liat upsidenya masih besar, jadi sayang kalo dilewatkan. 

Disclaimer ON. Rugi tanggung sendiri. Saya beli hanya utk ngejar capital gain aja. Jadi rencana jual kalo DPNS sdh di sekitar nett valuenya :) Dan belinya juga ngga bs banyak2, krn ngga begitu likuid dan ngga pengen hold utk long term :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar