IHSG 2018 close di 6194,498.
Bila dibandingkan dengan ihsg close 2017 (6355,65), maka IHSG 2018 close di minus 2,53% thd ihsg close 2017.
Sesuatu yang normal dalam investasi saham ya, IHSG bisa turun naik tiap tahun, ngga selalu naik terus.. :)
Ya, seperti juga saham yang kita pegang, nilainya bisa naik turun tiap tahun..:)
Saya coba bikin rekap data closing IHSG di setiap thn, dan datanya adalah sbb :
1. Tahun 2006 : 1805,52
2. Tahun 2007 : 2745,83
3. Tahun 2008 : 1355,41
4. Tahun 2009 : 2534,36
5. Tahun 2010 : 3703,51
6. Tahun 2011 : 3821,99
7. Tahun 2012 : 4316,69
8. Tahun 2013 : 4274,18
9. Tahun 2014 : 5226,95
10. Tahun 2015 : 4593,01
11. Tahun 2016 : 5296,71
12. Tahun 2017 : 6355,65
13. Tahun 2018 : 6194,49
Kita coba fokus pada tahun-tahun di mana IHSG minus, ya.
Tahun 2008, ihsg minus 50,64% (dari 2745,83 ke 1355,41).
Tapi thn 2009, ihsg tumbuh 86,98% (dari 1355,41 ke 2534,36).
Tahun 2013, ihsg minus 0,98%.
Tapi tahun 2014, ihsg tumbuh 22,29%.
Tahun 2015, ihsg minus 12,12%.
Tapi tahun 2016, ihsg tumbuh 15,32%.
Tahun 2018, ihsg minus 2,53%.
Tahun 2019.....??
Prediksi saya, kemungkinan besar akan tumbuh di atas 2,53%... :)
Karena dari data historis closing IHSG selama 13 tahun, kita dapat mengambil kesimpulan : bila IHSG tahun ini ditutup minus, maka tahun depan IHSG akan tumbuh lebih besar daripada minusnya tahun ini.. :)
Ini saya juga baru dapat kesimpulan baru dengan melihat pola data ihsg di atas, ya.
Karena saya sendiri, begitu kena ihsg minus di 2015, awal 2016 malah off dulu dr saham, dan memindahkan modal saya semua ke USD.. :)))
Tapi ya, namanya juga lg belajar, jd lebih baik mengamankan modal kalo hati sudah ngga tenang.. :)
Dan saya dapat pola satu lagi tentang pergerakan ihsg dr chart monthly-nya.
Bila ihsg di tahun itu ditutup minus, maka di tahun depannya, ihsg akan cenderung naik terus, setiap bulan. Sehingga skema investasi belanja saham di masa great sale (Agustus-Oktober), kurang baik diterapkan. Cara yang lebih baik adalah belanja sebanyak mungkin di awal tahun, krn ihsg masih rendah..
Apalagi ditambah, bulan April kita akan menghadapi pemilu, jadi sebaiknya kita belanja banyak sebelum pemilu, krn biasanya investor masih diliputi kekhawatiran thd pemilu..
Selain itu,dari chart monthly IHSG, ihsg Desember 2018 close di atas high ihsg November 2018, sehingga semakin menguatkan sinyal bullish di ihsg ke depannya... :)
Ok, sekian sharing view IHSG dr saya.
Analisa saya bisa aja salah, tapi yang jelas saya ngga pernah menulis dengan niat utk berbohong.
Apa yang saya tulis adalah apa yang saya lihat, apa yang saya pikirkan, apa yang saya perkirakan akan terjadi...
Kalo saya salah menganalisa, ya wajar aja, smua analis saham juga pernah salah kok... :))
Saat ini, saya sedang pegang portofolio sbb (modal average) :
INDS : Rp 858
INDY : Rp 812
MAIN : Rp 730
ADHI : Rp 1268
WSKT : Rp 1907 (minus 11,92%)
PGAS : Rp 2021
PTRO : Rp 1848 (minus 3,43%)
PBID : Rp 1095
MYOH : Rp 860
Sekarang saya sedang mengincar ADRO, dan sedang menunggu laba ADRO naik di LK terbaru...
Sebagai prinsip utama dalam berinvestasi, saya tetap ngga mau beli saham yang labanya lagi turun (apalagi yang merugi), dan langsung jual saham yang saya punya bila labanya turun.. :)
Ok, sekian dari saya. Selamat tahun baru 2019..
Semoga ihsg 2019 akan lebih cantik daripada ihsg tahun ini. Aamiin.. :)
Warm regards,
V3
saya mau tanya bu, bagaimana jika membeli saham di awal tahun ini lalu membiarkannya sampai akhir tahun, apakah akan tumbuh terus? atau beli di awal tahun lalu hold sampai ada kenaikan di pertengahan tahun, lalu jual, bagaimana pendapat anda?
BalasHapusKita ngga tau pasti, apakah saham yg kita beli awal thn akan naik di akhir thn, krn namanya bursa saham, apapun bs terjadi.
HapusJadi kalo saya pribadi, selama sahamnya masih tumbuh labanya dgn baik, saya akan ttp hold. Saya jual umumnya pd saat labanya sdh turun di Lk terbaru...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus