Senin, 18 Mei 2015

SIDO.. saham consumer yang lagi dibanting juga krn salesnya justru turun stelah IPO.. :)

Setelah kemarin saya beli TSPC, hari ini kebetulan liat running trade dan liat SIDO seliweran terus. Jadi inget, dulu saya sempet ngincer SIDO juga, tapi krn salesnya msh turun di 2014, saya belum jadi beli.

Tapi stelah kmrn saya beli TSPC, saya merasa saya jadi lebih longgar kriterianya dalam membeli saham consumer yang lagi dibanting. Minimal selama saya yakin prospeknya ke depan masih bagus, DER < 1, PBV < 3, ROE > 12%, saya masih berani beli untuk hold dlm jangka waktu yang lama.. 

Saya ingat, dulu pernah baca di salah satu buku investasi yang isinya begini, 
"Ada kondisi di mana perusahaan bagus mengalami masalah dalam jangka pendek. Jika kondisi ini terjadi, biasanya harga saham akan terkoreksi dalam, dan  waktu seperti ini merupakan kesempatan terbaik untuk membeli saham tersebut".

So, quote di atas itu yang membuat saya jd berani membeli TSPC dan SIDO ketika sales/ labanya sedang turun. Karena memang realitanya, nyaris jarang sekali perusahaan yang selalu mengalami kenaikan sales/laba tiap tahun dalam operasionalnya. 

Kembali ke SIDO. Produk SIDO yang mungkin paling dikenal orang adalah Jamu Tolak Angin dan Kuku Bima. Iklannya sering kita lihat di mana-mana.

Untuk prospeknya ke depan, saya masih optimis. Salesnya sejak IPO di Desember 2013, memang masih turun. Tapi perusahaan beralasan bahwa daya beli masyarakat memang tergerus sejak kenaikan BBM. Dan nanti apabila ekonomi sudah membaik, manajemen yakin demand terhadap produk-produk mereka juga akan meningkat. 

Tapi karena SIDO ini baru IPO, maka belum banyak data keuangannya yang bisa kita jadikan pembanding. Dari laporan tahunan 2014, terlihat bahwa dari 2011 hingga 2014, sales tertinggi berada di thn 2012. Tapi labanya selalu naik sejak 2011.

Di Q1/2015, penjualan SIDO msh turun 2% tapi laba bersihnya naik 1% krn efisiensi yang dilakukan perusahaan. 

Kita coba analisa LK Q1/2015 SIDO, ya..  LK-nya bisa didonwload di :

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx, tinggal masukkan kode SIDO dan pilih tahun 2015 periode Triwulan 1.



LK Q1/2015 SIDO (juta rupiah)

Bagian 1, NERACA

Asset lancar = 1.837.681
Liabilitas jangka pendek = 148.673
Modal kerja = 1.689.008
Karena modal kerjanya positif, maka perusahaan tidak mengalami resiko likuiditas (alias liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo bisa dilunasi dengan asset lancar yang ada).

Jumlah utang = 153.375
Jumlah saham = 15.000.000.000 lembar
jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk = 2.752.686 --> growth = 4,48%
Book Value = 2.752.686.000.000 : 15.000.000.000  = Rp 183,51

jumlah ekuitas = 2.752.686
DER = jumlah utang : jumlah ekuitas = 153.375 : 2.752.686 = 0,05x ---> utang SIDO sangat kecil, perusahaan bekerja semaksimal mungkin dengan memanfaatkan dana yang didapat ketika IPO. Perusahaan relatif aman dari resiko bangkrut karena hutang.



Bagian 2, Laporan Laba Rugi

Penjualan = 509.417 ---> growth = minus 2,04%
Laba kotor = 314.799
Marjin laba kotor =  314.799 : 509.417 = 61,8%

Laba bersih tahun berjalan = 118.026 ---> growth 1,83%
Marjin laba bersih = 118.026 : 509.417 = 23,17% ---> marjin laba bersih perusahaan cukup tinggi, sehingga perusahaan akan relatif lebih survive dalam situasi ekonomi yang sulit

EPS = Rp 7,9 --> growth = 2,2%
ROE = (118.026 x 4) : 2.752.686 = 17,15%



Bagian 3, Laporan Arus Kas

arus kas operasi = 131.872 ---> arus kas operasi > dari laba bersih ---> perusahaan relatif sehat secara operasional
capex = 44.209 ---> growth = 585,94% (perusahaan banyak melakukan ekspansi di awal thn ini, semoga hasilnya akan terlihat pada kinerja perusahaan di tahun-tahun mendatang)
kas = 902.862


@ 530, PER = 530 : (4 x 7,9) = 16,78x ---> karena di Q1 sdh ada pertumbuhan laba, maka PER di bawah 20x untuk saham consumer, menurut saya masih murah 

           PBV = 530 : 183,51 = 2,9x
           
           Yield = ROE : PBV = 17,15 : 2,9 = 5,91%

           Valuasi wajar dengan metode yang digunakan di blog ini = Rp 403,92 --- MOS = minus 31,2% (alias SIDO kemahalan dengan metode valuasi di sini. Tapi memang metode valuasi ini sering menghasilkan harga wajar yang sangat rendah untuk saham-saham consumer, infrastruktur, dll (biasanya saham dengan PER yang tinggi, di atas 15x).


Sekarang coba kita liat TA SIDO. Karena SIDO ini baru IPO di Desember 2013, jadi data chartnya juga belum terlalu banyak. 

Kalo dengan chart daily, SIDO masih berada di bawah MA 200, MA 100 dan MA 60-nya. Tapi sudah di atas MA 5 dan MA 20. Alias harga SIDO memang sedang naik dalam 20 hari belakangan ini.. MACD daily masih di bawah 0 (bearish) tapi sudah golden cross. 

Chart weekly, SIDO berada di bawah MA 20 dan 60 weekly. MACD di bawah 0 dan sudah golden cross.

Chart monthly, SIDO sudah 15 bulan ini turun terus, bahkan sudah di bawah harga IPO-nya di Rp 580.

Karena laba dan ekuitasnya terus naik sejak SIDO IPO, dan harganya turun terus beberapa belas bulan ini, dan SIDO akan membagi deviden sebesar Rp 24 ( 87% dari laba 2014) cum date 21 mei 2015 ini, saya putuskan masuk ke SIDO di 530. 

Resiko yang saya hadapi adalah : karena deviden yield yang cukup besar (skitar 4,5%), maka mungkin saja setelah ex date harganya akan dibanting melebihi deviden yang diberikan. Tapi krn saya memang niat untuk hold long term (krn ini saham consumer, bukan komoditas), jadi saya ambil resiko harga turun dalam setelah ex date.. Tapi kalo turunnya ga sebesar devidennya, ya berarti itu rejeki buat saya.. :)

Beberapa investor kurang suka bila suatu emiten membagikan deviden terlalu besar. Mereka menganggap bahwa manajemen emiten tidak melihat peluang yang baik untuk mengembangkan perusahaan di masa depan. Tapi belajar dari kasus UNVR yang sering membagikan deviden dalam porsi yang sangat besar (dan UNVR juga saham consumer), bahwa bisa jadi pandangan investor yang seperti itu tidak selalu benar. Buktinya UNVR terus berkembang aja sales dan labanya sampai sekarang.. :) Tapi kalo SIDO, ya kita belum tau, karena recordnya listing di bursa juga belum lama. Tapi semoga saja manajemen SIDO kredibel seperti manajemen UNVR.. :)

Ok, ini saja sepertinya tulisan saya tentang SIDO.

Tahun ini, saya mau membuat porto saya semakin gendut, jadi skitar 15 saham. Biasanya saya hanya pegang maksimal 12-13 saham aja. Tapi krn dana kelolaan saya semakin besar (saya selalu menyisihkan uang tiap bulan untuk investasi saham) dan saya ingin menjadi investor yang lebih pasif lagi stelah beli saham (maksudnya : mencoba untuk ngga langsung jual kalo laba turun), jadi saya butuh portofolio yang lebih terdiversifikasi lagi.. Tujuannya ya biar saya bisa tidur tenang sehabis beli saham.. :))

Sekarang saya masih ada cash 25% lagi. Ini lagi nunggu ihsg turun agak dalam biar bs nambah saham-saham bluechip lagi.. tapi nunggu ihsgnya kok ngga turun-turun yahh.. sampe gemes.. hehe.. 

Seperti biasa, your money, your responsibility. Kalo rugi tanggung sendiri, ngga dapat barang jg tanggung sendiri.. :)


Regards,
V3

















15 komentar:

  1. Gutlak dengan TSPC dan SIDO nya Bu,..
    Sebenernya pengen beli TSPC juga, tapi gak ada cash,.
    jadi yah,.. diwakilin AISA aja deh 'consumer' ane,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih pak prayudi.. AISA ini LK Q1-nya blm keluar juga yah.. payah banget deh. BSDE jg tumben belum keluar.. Tapi ya smoga AISA di q1 msh ada growth ya.. andaikan labanya turun pun, mdh2an sdh terdiskon di harganya skrg ini..

      Hapus
    2. bu Fitri;
      AISA masih ada growth sekitar 15% not bad lah,..

      Hapus
    3. iya pak, AISA masih bagus di Q1.. semoga thn ini bs buat all time high ya.. aamiin.. :)

      Hapus
  2. Hhahaha,,,, akhirnya ada common stock juga kita bu, welcome to SIDO, smoga ini menjadi saham terbaik utk investasi SUPER LONG TERM kita nnti. Walaupun ada bbrp saham lain yg menawarkan dividen yg super menarik, tapi, sy lbh senang dgn saham konsumen seperti sido muncul dgn bbrpa alasan:

    1. Siapa yg tidak kenal dgn tolak angin? Usahanya simple dan cost efficiency.

    2. Ini sudah ke 2 kali sido memberikan dividen dgn total > 80% dari laba, sy cuukup mengharap kedepannya sido akan lbh profitable hingga suatu saat bbrpa thn mendatang akan bisa mencetak laba diatas 1T, bayangkan dividen yg ditaburkan nnti, next UNVR maybe? definitely hope so

    3. Sidomuncul sebenernya bkn perusahaan kemarin sore. perusahaan ini sudah melewati aneka masa manis dah pahit, baik krisis 1998 dan 2008 sudah ia lewatin dan liat dmn ia berada saat ini.

    4. Seperti yg ibu bilang, sido sangat melek terhadap cost efficiency. Makanya di saat penjualan lesu, ia masih bs bertahan dan terus mencetak laba. Kerjasama dgn petani sangat sehat, selain memberikan benih, sido juga mengajarin para petani utk tanam dan bersih, sehingga mampu menciptakan mutualisme (petani bs jual dgn harga yg lbh tinggi, sido tanpa harus mengeluarkan biaya/waktu utk tahap pembersihan bahan baku yg dibeli)

    5. Terjunnya sido ke farmasi adalah hal yg sangat positif. Sektor ini cukup susah utk ditembusin sebenernya, karena utk setiap obat yg diproduksi harus lewat izin yg ketat dan bukti R&D yg panjang, antara 5010thn, sehingga utk bisa membuat sejenis obat saja, hrs spend bgitu byk wkt, makanya utk jalan pintas, sido melakukan akuisisi sehingga wkt bs dipersingkat.

    Tapi ada juga bbrpa ancaman antara lain:

    1. MEA akan membuka pintu utk kompetitor asing dlm usaha produk herbal.

    2. kukubima setiap thn omzet turun lebih kurang 25% sedangkan kukubima merupakan kontribusi omzet terbesar ke dua setelah tolak angin

    3. Jika anda pikir sido tidak terpengaruh oleh kurs, salah besar. walaupun bahan baku emang tdk dipengaruhi oleh terpuruknya kurs, tp biaya packaging produk tdk terelak dari kelemahan rupiah.

    4. Lemban dlm ekspansi. Sehingga ekspektasi pasar redup dan byk investor yg kecewa dgn kinerja sido saat ini yg tdk kemana-mana, makanya terjadi koreksi yg tajam terhadap sahamnya

    Tapi secara keseluruhan, sy ms sangat optimis dgn sido, simply krna produknya yg tdk rumit dan bahan bakunya murah, management yg taat pajak dan jujur dan royal terhadap investor. Utk kinerja kedepan, kita pantau saja....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini berita tgl 20 mei kmrn bu, tentang cost efficiency:

      http://investasi.kontan.co.id/news/sido-beli-2-mesin-limbah-untuk-efisiensi-energi/2015/05/20

      Hapus
    2. makasih pak ali, utk bahasannya tentang SIDO. semoga SIDOnya juga makin bagus kinerjanya ke depan ya, pak.. manajemen juga so far bagus dan mau bagi deviden. mdh2an bs utk investasi long term.. :)

      Hapus
  3. AISA LK 1Q15
    BLOOMBERG EPS 153.0000
    ACTUAL EPS 38.5161
    KONSENSUS 25.2%
    -----------------------------------------------
    ROE 14.9% ROA 7.2%
    CR 2.51 DER 1.25
    NPM 8.7% OPM 13.8%
    -----------------------------------------------
    @ PRICE 1,890
    PER 12.3 WAJAR 1,929
    PBV 1.92 BV 986
    -----------------------------------------------
    SALES 1601.877 vs 1153.222 38.9%
    OP 220.938 vs 180.923 22.1%
    NET 139.229 vs 110.917 25.5%

    BalasHapus
    Balasan
    1. pak Ali,
      mohon penjelasannya mengenai
      BLOOMBERG EPS 153.0000
      KONSENSUS 25.2%
      terima kasih,..

      Hapus
  4. Pak Prayudi,,, ini linknya di bloomberg utk emiten AISA, jika mau liat detail emiten lain tinggal di edit saja link, sesuai dgn kode emiten yg mau bpk ketahui http://www.bloomberg.com/quote/AISA:IJ

    Pada hampir setiap emiten IHSG yg liquid, BLOOMBERG slalu melakukan forecasting (prediksi) terhadap pencapaian EPS 1 tahun ini, jadi yg di maksud dgn BLOOMBERG EPS 153, itu adalah prediksi pencapaian EPS AISA oleh bloomberg utk thn 2015 (full 1 thn).

    Berdasarkan LK Q1 AISA, EPS tercapai adalah 38,5161 berarti merupakan 25,2% dari prediksi bloomberg. Karena ini baru Q1 berarti, sejalan dgn forecast mrk toh, krna masih tersisa 3 quarter lagi utk 2015 masing2 menempati 25%.

    Nah,,, kadang tp tidak selalu, investor suka melihat apakah emiten yg bersangkutan pencapaian laba / eps "inline" atau tidak dgn forecast bloomberg. Dan jika bisa melampai forecast bloomberg, artinya ekspektasi pasar akan menjadi sangat tinggi atas emiten ini utk thn yg berjalan.

    Mungkin kalau bpk sering terima laporan kinerja dari sekuritas, byk yg menulis konsensus bloomberg, nah inilah yg dimaksud mrk.

    Smoga bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih pak ali.. saya baru buka LK AISA siang ini. tapi krn bapak udah kasih angka2nya, saya jd tenang, wlpn ngga buka LK-nya :). Td saya nambah beli AISA lg di 1910. Ya, mdh2an kinerja AISA ke depan akan semakin bagus.. aamiin.. :)

      Hapus
  5. Balasan
    1. iya pak, sama2.. bapak juga punya AISA kan? :) sepertinya agak aneh ya, kalo value investor ngga punya AISA.. hehe..

      Hapus
    2. Hahaha emang aneh bu, pas saya tidak punya nih,,, sy invest di dikit saham dgn value yg agak besar dlm skala sy. Sy suka fokus di 1 max mungkin 2 saham per sektor aj... jd utk konsumer goods krna sdh ada SIDO, jadi sy blm lirik yg lain walaupun hrsnya AISA ini sangat menarik utk di beli. Gpp,,, yg penting cuan :)

      Hapus
  6. SIDO LK 2Q15
    EPS Bloomberg 2015 Rp30.59
    EPS Q2 Rp16.41
    Pencapaian 53.63%
    -----------------------------------------------
    ROE = 19.53% ROA = 18.26%
    CR = 948.55% DER = 6.96%
    NPM = 21.57% OPM = 24.47%
    -----------------------------------------------
    @ Harga saat ini Rp500
    PER 15.24x Wajar Rp429
    PBV 2.98x BV Rp168
    -----------------------------------------------
    Sales 1.14T vs 1.12T 1.9%
    O.P. 279.2M vs 242.3M 15.2%
    N.P. 246.1M vs 239.4M 2.8%
    -----------------------------------------------
    Aset 2.70T vs 2.82T -4.4%
    Utang 175.5M vs 186.7M -6.0%
    Ekuitas 2.52T vs 2.63T -4.3%
    (T = triliun rupiah, M = milyar rupiah)

    BalasHapus