Selasa, 16 April 2013

Menganalisa saham berdasarkan Laporan Tahunan, contoh : SSIA

Beberapa laporan tahunan (Annual Report) sudah keluar. Saya ingin tulis sedikit cara  utk menganalisa  suatu saham berdasarkan laporan tahunannya.

Biasanya, laporan tahunan saya pakai pd saat saya pertama kali akan masuk ke suatu saham. Laporan tahunan ini saya gunakan untuk melihat "KONSISTENSI KINERJA" suatu emiten dalam beberapa tahun terakhir.

Mungkin perlu saya tulis ulang di sini, ya, bahwa pada saat saya akan beli saham (untuk investasi), saya akan check dulu apakah saham ini ada growth dalam beberapa tahun terakhir, minimal 3 thn terakhir.

1. Saya liat bagaimana peningkatan salesnya, laba operasinya, laba bersihnya, EPS-nya, dan juga ekuitasnya.

2. Setelah itu baru saya liat ROE dan DER-nya.

3. Yang terakhir, baru hitung valuasi. 

Jadi, valuasi adalah langkah terakhir. Bila suatu saham udah ngga masuk di kriteria pertama atau kedua, ya ngga usah hitung valuasinya. 
Karena udah ngga layak beli :)


Di sini saya pakai contoh kasus pada saham SSIA.

Pada laporan tahunan SSIA, di bagian iktisar keuangan, ada beberapa data finansial dari thn 2008 - 2012.

Kita perhatikan saja beberapa data yang penting, biar ngga terlalu pusing :)


1. Data Pendapatan (Revenue/Sales), data dalam Miliar rupiah

Pendapatan SSIA 2008 = 1753
Pendapatan SSIA 2009 = 1484
Pendapatan SSIA 2010 = 1690
Pendapatan SSIA 2011 = 2879
Pendapatan SSIA 2012 = 3565

Terlihat, pendapatan di 2009 mengalami penurunan dibanding 2008 (mungkin krn efek krisis subprime).

Tapi secara konsisten, kita bisa lihat, dr 2009 - 2012, SSIA ada peningkatan pendapatan.
Dr 2009 - 2012, pendapatan SSIA meningkat ={ (3565 - 1484) : 1484 } x 100% = 140,2% 

Selain dengan cara di atas, kita dapat juga menghitung CAGR (compounded average growth rate) pendapatan SSIA untuk mengetahui berapa kenaikan pendapatan rata-rata per tahun

Menghitung CAGR bisa dengan menggunakan kalkulator CAGR (googling aja, banyak kok di internet), ngga perlu masuk2in rumus lagi.

Dengan kalkulator CAGR, kita bisa hitung, rata-rata peningkatan pendapatan per tahun SSIA = 33,93%/thn [untuk tahun 2009 - 2012, saya pakai n(tahun)= 3].

Sedangkan untuk pendapatan SSIA 1 thn terakhir, ada peningkatan (growth) = (3565 - 2879) : 2879 = 23,8%

Note : Bagi yang gemar menggunakan rumus PEG, karena growth rata-rata 3 thn terakhir lebih besar drpd growth 1 thn terakhir, saya pikir sebaiknya gunakan average growth yang lbh kecil, yaitu 23,8% ini.  Disclaimer, ya .. :)




2. Data Laba Usaha (Operating Income), data dlm miliar rupiah

Laba usaha SSIA 2008 = 121
Laba usaha SSIA 2009 =  86
Laba usaha SSIA 2010 = 161
Laba usaha SSIA 2011 = 456
Laba usaha SSIA 2012 = 922

Sama seperti pendapatan, laba usaha SSIA pada 2009 mengalami penurunan dibanding 2008. 
Tapi secara konsisten, laba usaha ini terus naik dr 2009 - 2012.

Kenaikan laba usaha dr 2009 - 2012 = {(922 - 86) : 86} x 100% = 972%

Dengan kalkulator CAGR, rata-rata kenaikan laba usaha tahunan = 120,5%/thn

Peningkatan laba usaha SSIA dalam 1 thn terakhir = {(922 - 456) : 456} x 100% = 102,2%



Dengan menggabungkan data pendapatan dan laba usaha, terlihat bahwa pendapatan SSIA dr 2009 -2012 meningkat 140,2 %, tapi laba usahanya meningkat jauh lebih tinggi, 972%.. Emiten ini sangat efisien dalam kegiatan operasionalnya :)





3. Data Laba (Rugi) Bersih dan Laba (Rugi) Komprehensif, dlm miliar rupiah

Karena SSIA menggunakan 2 data ini dalam ikhtisar laporan keuangan, saya ambil yang paling bawah saja, yaitu data Laba (Rugi) Komprehensif.

Laba (Rugi) Komprehensif SSIA 2008 = minus 20
Laba (Rugi) Komprehensif SSIA 2009 =  21
Laba (Rugi) Komprehensif SSIA 2010 = 115
Laba (Rugi) Komprehensif SSIA 2011 = 252
Laba (Rugi) Komrephensif SSIA 2012 = 708

Pertumbuhan laba komprehensif SSIA dr 2009 - 2012 = {(708 - 21) : 21)} x 100% = 3271%

CAGR laba komprehensif SSIA 2009 - 2012 = 223%/thn




4. Data Laba (Rugi) bersih per saham, dalam rupiah (EPS)

EPS 2008 = minus 11
EPS 2009 = 15
EPS 2010 = 96
EPS 2011 = 55
EPS 2012 = 150

Tidak seperti pendapatan, laba usaha dan laba bersih yang selalu naik dr 2009 - 2012, EPS SSIA masih fluktuatif. 
Tapi tetap terlihat bahwa di 2012 ini, EPS SSIA mencetak all time high :) 
Jadi faktor EPS yang fluktuatif ini masih bisa saya terima sebagai resiko investasi di saham ini..


Well, kadang memang susah ya, untuk nyari saham yang "betul2" bagus.

Biasanya suka ada aja kekurangannya, apa di growthnya, di DERnya, di ROEnya atau lainnya. Sama seperti milih pasangan hidup :D

Dan seperti milih pasangan hidup, akhirnya di antara semua kelebihan dan kekurangannya, kita harus pilih, mana yang KEKURANGANNYA (resiko) masih bisa kita terima :D, biar ngga deg-degan terus selama hold saham ini.

Peningkatan EPS SSIA 2009 - 2012 = {(150 - 15) : 15} x 100% = 900%

CAGR EPS SSIA 2009 - 2012 = 115,4%/thn




5. Total assets, dalam miliar rupiah

Total aset SSIA 2008 = 2251
Total aset SSIA 2009 = 2235
Total aset SSIA 2010 = 2383
Total aset SSIA 2011 = 2938
Total aset SSIA 2012 = 4855

Peningkatan aset SSIA 2009 - 2012 = {(4855 - 2235) : 2235 } = 117,2%

CAGR aset SSIA 2009 - 2012 = 29,5%/thn




6. Total ekuitas, dalam miliar rupiah

Total ekuitas SSIA 2008 = 737
Total ekuitas SSIA 2009 = 758
Total ekuitas SSIA 2010 = 869
Total ekuitas SSIA 2011 = 1100
Total ekuitas SSIA 2012 = 1599

Peningkatan ekuitas SSIA 2009- 2012 = {(1599 - 758) : 758 } = 110,95%

CAGR ekuitas SSIA 2009 - 2012 = 28,25%


Pertumbuhan aset SSIA lebih besar daripada pertumbuhan ekuitasnya.
Ini menunjukkan kalo emiten ini lebih seneng minjem duit dalam ekpansinya. Jadi kita harus punya batas tegas, sampai mana kita msh bs toleransi thd tingkat utang emiten ini. 
Misal : kita tetapkan DER maksimal 2. Begitu DER SSIA di atas 2, kita harus segera melepas SSIA dalam portofolio, karena resiko bisnisnya sdh semakin membesar (menurut kita).. 


Oya, krn saya penggemar saham-saham yang bagi deviden, dr data BEI, SSIA ini baru thn lalu  saja (dr EPS 2011) membagikan deviden.
Ya, at least sdh ada niat baik dr manajemen utk berbagi keuntungan dengan investor ritel  :)
Mudah-mudahan thn ini akan bagi deviden lagi... :)

Tambahan info : 16 april 2012, hasil RUPS SSIA memutuskan akan membagikan deviden Rp 30/saham dari EPS 2012, cum date tgl 15 Mei 2012 jam 16.00 WIB  


Ok, 6 kriteria itu saja yang biasanya saya liat dalam Laporan tahunan. Untuk indikator rasio keuangan, bisa lgsg dilihat, ngga perlu hitung lagi. 

Dari analisa kinerja SSIA bbrp tahun terakhir, saya dapat menyimpulkan bahwa SSIA adalah saham yang memiliki growth yang cukup menarik dalam 3 thn ini. Tahap 1 --- apakah ada growth pd sales, laba usaha, laba bersih, EPS, aset dan ekuitas dalam 3 thn terakhir --- sudah terlewati. Saham ini lulus screening awal.



Lanjut ke tahap 2.

a. Melihat ROE, Laba (Rugi) bersih terhadap total ekuitas

ROE SSIA 2008 = minus 1,6
ROE SSIA 2009 = 2,3%
ROE SSIA 2010 = 13,3%
ROE SSIA 2011 = 23,4%
ROE SSIA 2012 = 44,2%

ROE SSIA dr thn 2009 - 2012, semakin membaik. di 2012, ROE-nya malah sudah bagus, di atas 30%.


b. Melihat DER, Jumlah liabilitas terhadap total ekuitas

DER SSIA 2008 = 202,2%
DER SSIA 2009 = 178,5%
DER SSIA 2010 = 164,4%
DER SSIA 2011 = 157,9%
DER SSIA 2012 = 199,2%

Dari DER, DER SSIA selalu tinggi, di atas 150% (1,5x). Tapi krn growth SSIA dan ROEnya masih sangat bagus, jadi DER tinggi ini masih saya terima. Mungkin nanti kalo DER sudah jauh di atas 200%, saya kurangi posisi atau keluar sama sekali dr saham ini. Untuk skrg, it's ok for me...


So, tahap 2, sdh lulus. SSIA masih layak dibeli utk investasi.




Sekarang masuk tahap 3 :  Valuasi.


Setelah melihat kinerja saham bbrp thn terakhir, lihat indikator, dan setelah yakin dengan kinerjanya, baru deh hitung valuasinya, biar ngga beli di harga premium. Jadi jangan langsung hitung valuasi, ya...

Untuk apa beli saham yang very undervalued tapi kinerjanya jelek?



Dan untuk saham yang EPS minus (rugi), buat saya ngga pernah ada cerita saham itu murah. Selama EPS minus, saham itu sangat mahal, bahkan di harga Rp 50 sekali pun :)




Dari LK Q4/2012, kita dapatkan harga wajar utk SSIA = Rp 3055.

harga SSIA skrg = Rp 1590. MOS = 47,95% ---> MOS masih cukup besar, masih layak utk buy.. :)




Buat yang merasa ribet ngitung2 sales growth, EPS growth dsb, ya ngga usah diitung.. :D liat aja langsung dr website IDX : 

http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/PerformanceSummary/ssia.pdf

atau dr grafik2 di laporan tahunan, liat dari grafik2 sales, laba operasi, laba bersih, EPS dan ekuitas yang ada di situ, ada peningkatan atau ngga tiap tahunnya..


Tapi bagi saya pribadi sih, untuk langkah awal dalam membeli saham yang baru pertama kali akan saya beli, analisa laporan tahunan ini selalu saya lakukan. 
Minimal ini membuat saya ngga kejebak beli kucing dalam karung, atau ngga gampang cut loss (kaya trader aja.. hehe) begitu saham yang saya beli langsung turun harganya.. :)


Sekian sharingnya.. Mudah-mudahan bisa dimengerti ya, apa yang saya tulis.. Agak banyak soalnya, saya sampai pusing sndr milih kata2, biar ngga terlalu berat dicernanya :D


Have a good day, smoga investasinya membawa berkah dunia akhirat.. :)



Regards,
- V3 -




6 komentar:

  1. Dari LK Q4/2012, kita dapatkan harga wajar utk SSIA = Rp 3055.
    Cara perhitungannya bgmn ?

    Tkasih
    Feli

    BalasHapus
    Balasan
    1. http://analisa-hargawajar-saham.blogspot.com/2013/04/saham-property-lk-q42012.html -- bisa dilihat di situ ya, utk perhitungan harga wajar SSIA based on LK Q4/2012-nya..

      untuk cara perhitungan harga wajar, bisa diliat di sini : http://analisa-hargawajar-saham.blogspot.com/2012/11/contoh-hitungan-metode-valuasi-di-blog.html

      Regards, V3

      Hapus
    2. Siang Bu Fitry
      Saya baru coba2 hitung, apa betul PER berubah2
      (saya lihat dr IPOT) sejln dng perubahan harga?
      Apa ibu punya id LINE jadi bisa tanya langsung :)

      Tkasih

      Hapus
    3. iya Feli, PER bisa berubah-ubah, karena PER itu kan membandingkan harga saat ini dengan EPS-nya. Jadi otomatis kalo harga berubah, PER akan berubah juga.

      saya ngga ada line. kalo mau kontak saya, bisa via email aja ya.. :)

      regards, V3

      Hapus
  2. 1. Berarti harga wajar suatu saham juga bisa berubah2 ?
    2. Klu hitung MOS dari mana Bu?
    3. HRUM turun ke 4550, bgmn menurut Bu Fitry? Krn saya juga sempat ambil HRUM di 4900 an.
    4. Ibu cuma fokus invest aja, untuk trading bgmn?
    5. Email bu fitry?

    Tkasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. iya, harga wajar suatu saham jelas akan berubah-ubah, tergantung LK terbaru. Makanya tiap LK keluar, kita harus review lagi bagaimana LK saham yang kita punya.

      2. MOS = 1 - (harga sekarang : harga wajar)

      3. Untuk HRUM, saya belum bisa kasih comment, karena saya harus liat LK Q1/2013-nya dulu. Kalo liat LK Q4/2012, EPS turun 20%, agak seram sebetulnya.

      4. Yang saya tulis di sini khusus untuk invest. Saya ngga pernah mau bahas trading di sini, karena saya jarang trading, saya jarang punya waktu untuk itu.

      5. Email saya : fitry.V3@gmail.com

      Hapus