Selasa, 29 September 2015

IHSG 4122...

Hari ini IHSG bikin new low lagi... the lowest in 2015... td lowest = 4033.

Ini di luar banyak banget yang panik dan ribut ihsg mau ke 3500, 3200...

Saya ngga tau ihsg mau ke mana.

Tapi hitungan sederhana saya begini : skrg ihsg 4122. Ke 3500 butuh turun 622 poin lagi. Ke 3200 butuh turun 922 poin lagi.

Tapi untuk ke 5500, ihsg butuh naik 1378 poin. 

Resiko turun lebih kecil drpd reward untuk naik.
Jadi saya keep buying aja selama msh ada cash...

Jadi investor memang harus berani hold barang rugi selama LKnya bagus. Beda kalo trader. Dan jd investor saham itu butuh waktu lumayan lama agar sahamnya bs naik tinggi. Ngga ada investor saham yang bs sukses dengan hold barang 2-3 hari aja.. 

Menurut saya, sdh cukup banyak saham bagus yang harganya udah undervalued banget saat ini.. Dibanding 2008 memang masih kalah murah, tp kan krisisnya jg ga separah 2008. 2008 dulu likuiditas sangat dibutuhkan, jd smua saham diobral semurah-murahnya agar bs dpt cash.. Dan ada bank2 besar di luar negri sana yg tutup krn krisis. 

Sekarang ihsg sdh di bawah MA 60 monthly. Trakhir ihsg ada di sini ketika krisis 2008. Di bawah MA 60 monthly, artinya ihsg berada di bawah rata-ratanya selama 5 thn trakhir... pdhl dr 2008 ke 2015, GDP naiknya sdh berapa persen...  

Sekarang semua berita jelek-jelek semua. Kaya udah ga ada masa depan aja. Tapi kata adam kho di buku yang kmrn saya posting, kalau berita jelek sdh di mana-mana, berarti market sudah dekat bottom atau sdh ada di bottom. Dan ini waktu paling baik untuk berinvestasi saham...

Saya nulis ini cuma krn gemes aja. Kalo turun, takutnya berlebihan, lupa kalo saham jg bs naik di atas 5% sehari. Kalo naik, senengnya ngga karuan, sampai lupa kalo saham bs turun dalem jg...

Cash saya udah habis skrg. Budget invest bulan ini jg udah dibelanjain saham smua. Kalo bulan depan msh turun, ya nanti belanja lg kalo ada duit lg. Sebentar lg LK Q3 mau keluar. Jadi bulan depan bs dibanting lg ihsgnya kalo LK pd jelek. Ditambah sentimen oktober.. Yang ngga kuat liat portonya merah, ya mending jangan diliat aja, dan menjauh dr segala pembahasan ttg saham. 

Saya pernah ngalamin koreksi 2008, 2011 dan 2013. Dan resep terbaik buat investor saham dalam masa begini menurut saya : tetap pegang saham, nambah beli kalau ada cash, jgn buka2 porto, dan nanti tinggal liat porto ijo semua kalo market udah balik arah. Plus dpt deviden juga.

Resep sederhana tp suka dilupain orang kalo lg panik begini.. 

Regards,
V3




Selasa, 22 September 2015

Sedikit rangkuman dari buku "Profit from the Panic" Adam Khoo..

Tahun 2010 saya sempat beli buku "Profit from the Panic, Cara memperoleh keuntungan dari krisis keuangan terburuk sejak Great Depression" , karangan Adam Khoo, Conrad Alvin Lim dan Ryan Huang. Lumayan bagus sih buku itu menurut saya. Cuma karena contoh kasusnya semua hanya bursa saham dan saham luar negri, jadi stelah selesei dibaca lgsg saya masukin lemari aja.

Kemarin, saya baca2 lagi buku ini dan nemu beberapa hal yang saya pikir lumayan bagus untuk diingat. Buku ini banyak membahas tentang ETF dan saham. Saya hanya rangkum beberapa hal yang berhubungan dengan investasi saham. 


1. Bursa saham dalam jangka panjang akan selalu naik. Kenapa?

a. Karena Inflasi --> peningkatan biaya hidup akan menaikkan harga barang dan jasa, sehingga akan menaikkan juga pendapatan perusahaan.

b. Peningkatan permintaan --> permintaan akan barang dan jasa akan menjadi lebih banyak, sebagian karena pertumbuhan populasi dunia dan negara-negara yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

c. Struktur indeks bursa saham --> indeks hanya berisi perusahaan-perusahaan terbaik. Bila ada yang kinerjanya tidak baik, mereka akan ditendang keluar dan digantikan oleh perusahaan dengan kinerja yang lebih baik.



2. Dalam jangka pendek, bursa beresiko dan tak terduga. Dalam jangka panjang, bursa aman dan terduga


3. Semakin dalam penurunan saham/indeks, semakin kuat lambungannya ( saya suka bilang : sesuatu yang turunnya drastis, naiknya bisa fantastis, dan begitu juga sebaliknya). 



4. Hikmah dari penurunan pasar :

a. Setelah terjadi penurunan pasar, pasar tak hanya akan pulih dari kerugian, tapi akan mengalami kenaikan secara substansial dalam beberapa tahun ke depan

b. Daripada panik dan menjual saham-saham anda karena takut, lebih baik membeli lebih banyak saham (bagus) bila memungkinkan

c. Bila anda menjual saat pasar turun, anda akan terjebak dengan kerugian yang nyata. Tapi ketika anda membeli saat turun, anda akan mendapat keuntungan yang besar.




5. Hikmah dari meneliti pasar saham :

a. Dalam jangka pendek, pasar bergejolak
b. dalam jangka panjang, pasar selalu bergerak naik
c. semakin lama anda berinvestasi, semakin kecil resikonya
d. anda selalu memperoleh keuntungan bila anda bertahan cukup lama di pasar

Tapi jangan pernah beli saham dengan kinerja buruk. Karena saham yang kinerjanya buruk, harganya mungkin tidak akan pernah pulih. Bahkan perusahaan tersebut mungkin akan bangkrut. 


6. Alasan kebanyakan orang merugi di bursa : karena kebanyakan orang membuat keputusan investasi berdasarkan jangka pendek, bukan jangka panjang, sehingga emosi lebih dominan dalam mengambil keputusan investasi. 


7. Strategi pembelian saham :

a. strategi Buy and hold ---> buy and hold akan memberikan hasil yang baik bila anda bertahan cukup lama ( 5 - 10 tahun). Resikonya, bila kita membeli ketika pasar sedang di puncak, kita akan butuh waktu lebih lama untuk menghasilkan keuntungan.

b. strategi Dolar cost averaging (istilah saya : beli nyicil dalam jumlah uang yang sama atau jumlah lot yang sama tiap periode waktu tertentu) ---> return investasi relatif lebih tinggi daripada strategi buy and hold, karena harga rata-rata pembelian kita tidak akan terlalu tinggi.

c. strategi menentukan momen beli yang tepat dengan menggunakan analisis teknikal (TA) ---> keuntungan relatif lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat daripada 2 strategi sebelumnya, tapi ini juga lebih sulit untuk dilakukan. Caranya adalah dengan membeli di awal atau di tengah tren naik dan menjual di awal tren turun.


Metode TA yang dipakai :

a. Garis trend --> kita harus bisa menentukan garis tren naik dan tren turun ---> lebih susah dilakukan bagi pemula. Beli ketika ada penurunan dalam tren naik, dan jual ketika tren sudah berubah turun.

b. Moving Average --> lebih mudah digunakan. Beli ketika harga sudah naik ke atas MA 20 dan MA 50 daily, jual ketika harga menembus ke bawah MA 20 dan MA 50 daily.

c. Hindari beli ketika harga sedang turun, beli hanya ketika pasar sudah benar-benar menyentuh titik dasar (bottom) dan pembalikan tren sudah dipastikan.



8. Pastikan anda berinvestasi dekat posisi dasar dan bukan di posisi puncak pasar. 

Ada 2 indikator untuk menentukan apakah pasar sedang berada dekat posisi dasar atau dekat posisi puncak :

a. Indikator 1 : Hindari berinvestasi saat diumumkan berita ekonomi yang baik ; berinvestasilah saat diumumkan berita ekonomi yang buruk. Hampir semua berita ekonomi yang baik merupakan pertanda bahwa pasar sudah mendekati posisi puncak, dan penurunan besar akan terjadi.

b. Berinvestasi hanya pada saat PER di bawah 15 - 20x 



9. Tiga langkah melakukan value investing :

a. Kenali perusahaan yang sangat bagus
b. Beli ketika sahamnya murah
c. Tunggu hingga pasar menyadari nilai sebenarnya dari saham tersebut


10. Delapan langkah membeli perusahaan bagus saat harganya turun tajam :

a. Lihat konsistensi  pertumbuhan laba bersih
b. Lihat keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dari saham tersebut
c. Utang yang konservatif (maksimal utang jangka panjang adalah 3x laba bersih)
d. ROE di atas 12%
e. Arus kas bebas  yang kuat (free cash flow yang melimpah) ---> arus kas bebas = arus kas operasi - capex (capex = capital expenditure, yaitu pengeluaran untuk modal, biasanya suka disederhanakan dengan pembelian alat-alat investasi seperti property, mesin dan alat-alat berat)
f. apakah ada manajemen yang menjual/membeli/memegang sahamnya
g. harga saham berada di bawah nilai intrinsik. Perhitungan nilai intrinsik di buku ini berdasarkan pada proyeksi dari arus kas operasi yang akan kita terima selama 10 tahun ke depan, kemudian dibawa ke nilai sekarang dengan faktor diskonnya adalah bunga bebas resiko (kalo di Indonesia, diasumsikan dengan BI rate). Semua jumlah diskonto arus kas operasi tersebut kemudian dibagi dengan jumlah saham, dan didapatkanlah  nilai intrinsiknya.
Untuk lebih detailnya, silakan baca langsung di bukunya, ya.

Tapi saya kurang menyukai valuasi dengan arus kas, krn menurut saya, arus kas lebih susah diproyeksi daripada laba bersih, karena lebih fluktuatif. Selain itu, saya lebih suka menggunakan valuasi dengan metode yang menggunakan EPS atau laba bersih, karena angka-angka EPS dan laba bersih selalu dicantumkan dari tahun ke tahun dalam laporan tahunan, sehingga kita bisa lebih melihat perkembangannya. Sedangkan arus kas dalam beberapa tahun terakhir, agak sulit ditemukan dalam laporan tahunan. Sehingga butuh effort yang lebih berat untuk mendapatkan angka-angkanya...

h. harga saham sedang dalam tren naik
(a). beli saat mulai tren naik ---> harga saham sudah di atas MA 20 dan 50 daily
(b). beli saat saham memasuki konsolidasi dengan volume besar


Tapi mayoritas value investor seperti Warren Buffet, Peter Lynch tidak repot-repot menentukan arah pergerakan saham dengan membaca grafik. Mereka membeli ketika harga saham menurut mereka sudah sangat murah, dan mereka siap mempertahankan saham tersebut hingga bertahun-tahun. 

Ok, ini aja rangkuman saya dari buku yang sedang saya baca lagi sekarang ini. 

Saya sih menyarankan untuk baca langsung dari bukunya. Pasti akan lebih banyak ilmu yang bs didapat dibandingkan baca tulisan saya ini :)

Melihat posisi IHSG sekarang, MA 20 daily = 4375,31. MA 50 daily = 4566,46.
Berdasarkan buku tsb, kita baru bisa beli IHSG bila IHSG sudah di atas 4566,46, karena IHSG sudah di atas MA 20 dan MA 50 daily-nya. Jadi sekarang ini belum waktunya investasi di IHSG, menurut buku tsb...

Saya coba liat ke saham ya, misalnya SMGR.
MA 20 daily SMGR = 9408,75.
MA 50 daily SMGR = 9676,5.
Berdasarkan buku tersebut, SMGR baru aman untuk dibeli bila sudah di atas 9676,5. 

Tapi kalo kita hitung secara MOS, sepertinya SMGR di 9676 sudah ngga ada margin of safety-nya lagi ya... :)))

Sekarang coba liat BBRI.
MA 20 daily BBRI = 9910
MA 50 daily BBRI = 10.000
Berdasarkan buku ini, kita baru boleh beli BBRI ketika harganya sudah di atas 10.000.
valuasi BBRI yang saya dapat = Rp 13,000 , sehingga BBRI 10,000 MOS-nya = 23%.
Padahal BBRI sekarang ini = Rp 9475, alias MOSnya = 27%.

Jadi, mending beli di mana ya?

hehe...

Ini jadi bikin kita harus milih : kalo kita lebih cocok dengan metode value investing, kita mestinya ngga usah repot dengan urusan TA. 
Ketika MOS sudah dianggap ok, ya langsung beli aja. Dengan catatan, harus siap untuk hold lama. 
Tapi kalo mau beli dengan TA, ya harus siap dengan resiko beli lebih mahal, dan juga harus jual ketika TA-nya sudah menyuruh keluar... :)

Tapi kalo kita sendiri belum tau , kita lebih cocok dengan metode yang mana, nahh itu yang akhirnya bikin investasi kita jadi ngga maksimal hasilnya.. :)

Ini catatan untuk diri saya sendiri juga kok sebetulnya... :) 
Saya suka value investing. Tapi menemukan saham bagus, murah dan likuid, itu susah. 
Saham bagus dan likuid, biasanya mahal secara PER, krn umumnya adalah saham-saham bluechip dengan kinerja bagus.
Saham bagus dan murah, biasanya ngga likuid, dan ini umumnya saham lapis 2 atau 3.
Dan krn skrg faktor likuiditas jadi syarat utama saya dalam membeli saham, mungkin saya akan lebih banyak membeli saham blue chip dalam portofolio saya, sehingga akhirnya mau ngga mau ya harus pakai TA dalam keputusan investasinya.
Saya menggunakan patokan MA 100 weekly, MA 200 weekly, MA 60 monthly untuk membeli saham bagus di harga yang relatif murah menurut saya, sambil dibandingkan dengan valuasinya juga. Tapi untuk jual, saya selama ini lebih suka jual karena labanya turun, bukan karena TA-nya jelek. TA jelek tapi LK bagus, saya biasanya tetap hold. 

IHSG sekarang sudah di bawah MA 200 weekly.  Dan dari chart weekly sejak 2004, hanya 2x terjadi posisi IHSG di bawah MA 200 weekly ini. Ketika krisis 2008 dan sekarang ini, 2015. 
Jadi, menurut saya, sekarang ini adalah masa berinvestasi yang cukup langka, dan bersyukurlah kita karena diberikan kesempatan ini. 
IHSG mungkin aja bisa turun lagi membuat new low. Tapi setiap penurunan ihsg, akan saya gunakan untuk mengumpulkan saham yang bagus, selama saya masih ada cash. 
Kalo ngga ada cash lagi, ya diem aja, ngga usah jual2, kecuali kalo mau switching ke saham lain yang lebih bagus.

Sebagai penutup, saya tuliskan beberapa nilai MA 100 Weekly atau MA 200 weekly dari saham-saham yang sudah banyak diincar orang untuk dibeli ya.. untuk valuasi, tolong dihitung sendiri, karena saya hanya fokus ke chartnya aja :)

1. IHSG, MA 100 weekly = 4908 ; MA 200 weekly = 4610

 2. SMGR, MA 100 weekly = 15.100 ; MA 200 weekly = 14.000

3. BBRI, MA 100 weekly = 10,500 ; MA 200 weekly = 8896

4. CPIN, MA 200 weekly = 3497

5. BMRI, MA 100 weekly = 9986 ; MA 200 weekly = 9021

6. ASII, MA 200 weekly = 7155

7. INDF, MA 200 weekly = 6357

8. UNTR, MA 200 weekly = 20,869

9. PTBA, MA 100 monthly =  13,569

10. AISA, MA 100 weekly = 1994

11. LPCK, MA 100 weekly = 8445

12. PWON, MA 100 weekly = 405

13. BSDE, MA 100 weekly = 1685

14. PGAS, MA 100 weekly = 4723

15. ADHI, MA 200 weekly = 2163

16. WIKA, MA 100 weekly = 2690

17. PTPP, MA 60 weekly = 3406

18. ICBP, MA 100 weekly = 11,698

19. ROTI, MA 100 weekly = 1191

20. UNVR, MA 100 weekly = 33,312

21. LSIP, MA 200 monthly = 1083



Regards,
V3





Jumat, 18 September 2015

LPCK, sepertinya akan mau rally lagi...

IHSG sekarang close di 4380. Dari candle weekly, ihsg terlihat sudah membentuk higher low (4269). Dengan begitu, semoga saja bila nanti terjadi penurunan lagi di ihsg, tidak akan lebih rendah daripada 4111 lagi.

Hari ini, saya liat LPCK sepertinya sudah keluar dari "bearish zone"-nya. 
Sudah 19 minggu alias nyaris 5 bulan LPCK ditekan habis-habisan, dari highest 12000 sampai lowest 6100. Padahal LK Q2-nya bagus. The best of property stocks, i think.

Setelah sempet nyangkut di 12000, saya sempet average down sedikit di 11 ribu,10 ribu dan 8500. Stelah itu saya ngga beli-beli lagi sampai dia turun ke 6100, karena masih belum yakin ama chartnya, takutnya dia masih akan turun lagi... 

Begitu macd daily-nya sudah golden cross, saya mulai perhatiin untuk beli. Tapi ternyata begitu macd daily golden cross, sahamnya malah turun terus sampai bikin lowest di 6325. Setelah itu dia naik lagi. Begitu LPCK bs tembus ke atas MA 20 daily, saya mulai ngebid-ngebid untuk average down. Dan ternyata... ngebid LPCK dari 6700-7125, bid saya banyak yang ngga dapet. Jadi sepertinya kalo dulu LPCK turunnya ga pake rem, sekarang kalo dia naik pun akan terus ngegas...
Memang biasanya begitu ya, sesuatu yang naiknya fantastis, turunnya akan drastis. 
Dan begitu juga kebalikannya...

LPCK di 7125, sudah di bawah MA 100 weekly dan di bawah MA 20 monthly. 
Padahal kinerjanya naik terus sejak 5 tahun terakhir..

Review sedikit tentang LK Q2/2015 LPCK :

1. Sales naik 12%
2. laba usaha naik 17%
3. EPS naik 18%  (EPS = Rp 686,58)
4. margin laba operasi = 50%
5. margin laba bersih = 50%
6. ROE = 30%
7. DER = 0,57x
8. arus kas operasinya = positif

@ 7125, PER = 5,19x  ; PBV = 1,56x  ; Yield = 19%
valuasi wajar LPCK dengan metode saya = Rp 19.600 ---> MOS = 63,6%

Biasanya, orang suka memandang garis MA 200 daily sebagai batas bullish-bearish area. Dan MA 200 daily LPCK ada di Rp 10.000. Jadi 10.000 ini nanti akan bs menjadi resisten yang cukup kuat untuk LPCK. 
Saran saya buat yang mau average down LPCK atau mau beli LPCK, nanti kalo ngebid ngga dapet-dapet, jangan ragu untuk beli di offer. Soalnya ini saham suka jual mahal kalo udah mau lari... Disclaimer ya.. :)


Tapi MACD weekly LPCK ini belum golden cross ya.. jadi kalo secara TA, sebenernya belum aman banget beli untuk simpen lama. Alias bisa aja nanti LPCK turun lagi dan bikin new low lagi.
Tapi karena jiwa value investor saya lbh kuat daripada jiwa trader saya, melihat saham bagus dengan PER sekitar 5x, saya ngga kuat untuk nahan diri kalo ngga beli, apalagi saya ada yang nyangkut di atas 10000... :) 
Jadi begitu LPCK sudah kembali ke atas MA 5 weekly, bagi saya ini sudah cukup sbg sinyal masuk yang cukup aman  :)  Plus masih di bawah MA 100 weekly :) 
Tapi saya juga ttp msh pegang cash utk jaga2 kalo nanti ihsg turun lagi...

Oya, walaupun saya rekomen untuk masuk ke LPCK, tapi remember, that's your money ya.. 
Your money your responsibility.. :) 
Rugi tanggung sendiri, ngga dapat barang ya tanggung sendiri juga.. :)



Happy hunting good stocks for investing,

Regards,
V3